Kamis, 08 Oktober 2020

Pasien COVID-19 Terus Bertambah, Ini Kondisi Terkini RSD Wisma Atlet

 Sampai saat ini, pasien COVID-19 dengan gejala ringan, sedang, maupun tanpa gejala atau asimtomatik jumlahnya masih terus bertambah. Ini bisa dilihat dari meningkatnya jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.

RS Darurat Wisma Atlet ini sudah beroperasi sejak minggu ketiga bulan Maret 2020 dengan kapasitas hunian sebanyak 10.161 tempat tidur. Hingga Kamis (8/10/2020), masih tersisa 6.102 tempat tidur dan sudah dihuni sebanyak 4.059 pasien.


Untuk lebih jelasnya, berikut detail sisa kapasitas dari RS Darurat COVID-19 per Kamis (8/10/2020) yang dikutip dari laman covid19.go.id.


Tower 4

Tempat tidur: 1.546

Penghuni: 306

Sisa tempat tidur: 1.240


Tower 5

Tempat tidur: 1.570

Penghuni: 1.231

Sisa tempat tidur: 339


Tower 6

Tempat tidur: 1.300

Penghuni: 683

Sisa tempat tidur: 617


Tower 7

Tempat tidur: 1.578

Penghuni: 813

Sisa tempat tidur: 765


Tower 8

Tempat tidur: 1.548

Penghuni: 331

Sisa tempat tidur: 1.217


Tower 9

Tempat tidur: 2.619

Penghuni: 695

Sisa tempat tidur: 1.924


Perlu diketahui, tower 4 dan 5 ditujukan khusus untuk pasien virus Corona yang menjalani isolasi mandiri. Tower 6 dan 7 diperuntukan untuk pasien Corona yang bergejala.


Tower 8 menjadi flat isolasi mandiri yang dikelola Kementerian Kesehatan yang dibuka sejak akhir September 2020. Sementara tower 9 disiapkan pemerintah untuk karantina mandiri para pekerja migran Indonesia.

https://cinemamovie28.com/seal-team-six-the-raid-on-osama-bin-laden/


Apa Itu Gas Air Mata? Ini 4 Fakta yang Perlu Diketahui


Kerap dipakai untuk mengamankan aksi demonstrasi, apa itu gas air mata? Ada berbagai fakta menarik dan juga mitos-mitos yang menyertai gas air mata.

Gas air mata kerap kali digunakan aparat keamanan untuk meredam atau membubarkan aksi massa. Beberapa aksi demo penolakan Omnibus Law baru-baru ini juga berakhir dengan semburan gas air mata.


Reaksi gas air mata ketika terhirup dapat menyebabkan sensasi terbakar pada anggota tubuh. Oleh karena itu, biasanya ketika para demonstran terkena gas air mata, mereka akan langsung berlarian dan menghindar.


Dirangkum detikcom, berikut 4 fakta tentang gas air mata yang perlu diketahui.


1. Kandungannya beragam

Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI Agus Haryono mengatakan, gas air mata terbuat dari berbagai campuran bahan kimia. "Yang paling banyak digunakan adalah gas CS (Chlorobenzalmalononitrile)," jelasnya beberapa waktu lalu.


Selain senyawa CS, gas air mata terbuat dari beberapa bahan kimia lainnya, seperti bromoaseton, fenasil bromida, xylyl bromide, dan minyak cabai.


2. Memicu iritasi

Menurut dr Wisnu Pramudito D Pusponegoro, SpB, dari Perhimpunan Dokter Emergency Indonesia, efek dari gas air mata akan langsung terasa ketika terhirup.


"Setelah terhirup, baru bereaksi pada kelenjar air mata jadi terasa pedih hingga mata berair," kata dr Wisnu.


Selain itu, gas air mata juga memicu iritasi pada saluran pernapasan sehingga dada akan terasa sesak.


Apabila mata sudah terasa perih karena gas air mata, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyingkir sejauh mungkin dari lokasi kejadian. Selanjutnya, bilas dengan air bersih yang mengalir.

https://cinemamovie28.com/one-two/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar