Mengajarkan anak agar mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19 memang tidaklah mudah. Terlebih jika sang anak masih berusia balita.
Seorang penyintas COVID-19, Made Rossalita Mirah Utami, membagikan pengalamannya dalam mengajarkan anaknya yang masih berusia 1,5 tahun hingga patuh menggunakan masker ketika keluar rumah.
Made bercerita, sebagai seorang ibu yang pernah dinyatakan positif COVID-19, tentu ia tak ingin jika anaknya ikut terinfeksi. Maka dari itu, ia dan suami selalu memberi contoh kepada anak seperti menggunakan masker setiap kali keluar rumah.
"Jadi dia melihat bahwa ibu saya pakai masker, bapak saya pakai masker dan kita harus konsisten kepada anak bahwa keluar itu harus pakai masker," Made dalam siaran pers di Youtube BNPB, Kamis (8/10/2020).
"Sama kaya hal kecil, misalnya, kalau keluar itu harus pakai sandal, itu sama seperti itu," tambahnya.
Ketika hendak keluar rumah dan anak tak ingin menggunakan masker, Made akan memberitahunya dengan cara yang lembut. "Nak kalau keluar rumah nggak pakai masker, kita nggak jadi pergi," ujar Made.
Hal-hal kecil seperti itu terus dilakukan oleh Made dan suaminya hingga sang anak merasa terbiasa untuk menggunakan masker saat keluar rumah.
"Jadi sekarang dia mengerti kalau keluar itu pasti dianunjuk masker, jadi dia pakai,"tuturnya.
https://cinemamovie28.com/ice-age-collision-course/
Bogor, Depok, Bekasi Jadi Episentrum COVID-19 di Jabar, Sumbang 75 Persen Kasus
Kota dan Kabupaten Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) jadi wilayah terbanyak kasus positif COVID-19 di Provinsi Jawa Barat (Jabar). Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kementerian Kesehatan, wilayah Bodebek menyumbang 75 persen kasus COVID-19 di Jabar.
"Bodebek menjadi epicentrum dan menyumbang kasus terbesar di Provinsi Jawa Barat dengan menyumbang sekitar 75 persen kasus," demikian dalam rilis Kemenkes seperti yang dilihat detikcom, Kamis (8/10/2020).
Dari data sebaran peta zonasi oleh Satgas COVID-19 per 8 Oktober 2020, Kota Bogor masuk dalam risiko tinggi atau zona merah, Kabupaten Bogor risiko sedang, Depok risiko sedang, Kota Bekasi risiko tinggi, dan Kabupaten Bekasi risiko sedang.
Saat ini pemanfaatan tempat tidur untuk pasien COVID-19 di Bodebek naik dari 56,72 persen menjadi 58,53 persen dengan tingkat keterisian 50 persen di rumah sakit. Sebagai langkah antisipasi lonjakan kasus, pemerintah daerah bakal memanfaatkan hotel serta tempat isolasi di Lido pusat latihan BNN.
Sebagai langkah menekan penyebaran COVID-19 di wilayah Bodebek, pemerintah daerah menerapkan PSBB Proporsional dan mini lockdown. Jabar juga menargetkan melakukan test PCR 50.000 per minggu.
"PSBM ada mini lockdown bisa skala Kecamatan, Kelurahan, RT, RW atau bahkan Komplek, kita berikan edukasi dengan memberdayakan masyarakat secara proaktif," Terang Daud, Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Jabar.
Satu Lagi Kandidat Vaksin COVID-19 Eksperimental China yang Disebut Aman
Vaksin COVID-19 eksperimental China yang dikembangkan oleh Institute of Medical Biology, lembaga di bawah Chinese Academy of Medical Sciences, terbukti aman dalam uji klinis tahap awal.
Dikutip dari laman Reuters, hal ini ditegaskan para peneliti, sebagaimana dalam jurnal pracetak medRxiv. Dalam tahap awal uji coba itu melibatkan 191 peserta yang sehat, berusia 18 dan 59 tahun. Disebut relawan tidak menunjukkan reaksi yang parah.
Reaksi yang paling umum dilaporkan oleh peserta uji coba hanyalah nyeri ringan, sedikit kelelahan, gatal, kemerahan, dan bengkak di tempat suntikan. Vaksin tersebut juga disebut memicu respons imun.
"Semua data yang diperoleh dalam uji coba ini mendukung keamanan dan imunogenisitas dari vaksin yang tidak aktif ini dan mendorong penelitian lebih lanjut tentang kemanjurannya di masa depan," tulis jurnal tersebut.
Sebelumnya China membuat heboh karena telah menyuntik ratusan ribu pekerja esensial dan sejumlah kelompok yang dianggap berisiko tinggi terpapar virus Corona dengan vaksin lain. Padahal vaksin tersebut belum selesai dalam uji klinis.
Ini membuat sejumlah kekhawatiran muncul di kalangan ahli. Vaksin tersebut antara lain milik China National Biotech Group (CNBG), Sinovac Biotech, dan CanSino Biological.
China setidaknya saat ini memiliki 4 vaksin eksperimental yang memasuki uji tahap akhir. Beijing sempat berujar mendapat izin darurat WHO.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar