Sudah cukup sering perjalanan waktu muncul di berbagai film fiksi ilmiah, mungkinkah hal tersebut terjadi di dunia nyata?
Kemunculan dua sosok pria bernama Noah dan Edward yang mengaku sebagai penjelajah waktu baru-baru ini kembali membangkitkan sejumlah teori yang berkaitan dengan fenomena tersebut.
Salah satunya datang dari ahli astronomi bernama Frank Tipler, yang membuat sebuah mekanisme bernama Tipler Cylinder.
Mesin tersebut berfungsi sebagai wadah bagi sebuah material yang memiliki 10 kali massa Matahari. Kemudian, material tersebut akan diputar dengan kecepatan tinggi, hingga miliaran putaran per menit, untuk menciptakan sebuah 'pusaran waktu'.
Kemudian, menurut fisikawan ternama Stephen Hawking, perjalanan melintasi waktu dapat terjadi dengan adanya lubang hitam.
"Saat para kru pesawat mengitari lubang hitam selama lima tahun, bisa jadi di Bumi sudah melewati masa sepuluh tahun. Saat semua kru pulang, mereka baru akan menyadari kalau mereka menjadi lebih muda. Mereka bisa dibilang telah melakukan perjalanan melintasi waktu," ujarnya.
Lalu, terdapat sebuah teori perjalanan waktu yang melibatkan cosmic strings (benang kosmis), yaitu sebuah tabung energi yang melintang sepanjang jagat raya, seperti detikINET lansir dari Space, Rabu (21/2/2018).
Objek tersebut diprediksi memiliki massa dalam jumlah besar yang dapat memungkinkan terjadinya warp, sebuah teknik yang memungkinkan sebuah pesawat antariksa melaju lebih cepat dari kecepatan cahaya.
Sejumlah peneliti mengatakan bahwa benang kosmis memiliki panjang tak terbatas, dan bisa juga memiliki bentuk yang berputar. Saat dua benang tersebut berada secara paralel satu sama lain, ruang waktu pun dapat diubah sedemikian rupa sehingga memungkinkan terjadinya perjalanan melintasi waktu.
Meski begitu, pada kenyataannya teori tersebut masih belum bisa dibuktikan kebenaran dan kepastiannya, begitupun dengan dua paham yang disebutkan sebelumnya.
Tipler Cylinder dianggap harus memiliki panjang yang tidak terbatas agar hasil kerjanya sesuai seperti yang diharapkan.
Sedangkan pendapat Stephen Hawking dibantah oleh fisikawan asal Israel bernama Amos Iron yang mengatakan bahwa pesawat yang digunakan untuk mengelilingi lubang hitam harus memiliki kecepatan hampir setara dengan kecepatan cahaya
Pejabat China: COVID-19 Sudah Lama Ada, Bukan dari Pasar Wuhan
Kepala pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit China, Gao Fu, dalam pernyataan terbaru menyatakan virus COVID-19 bukan berasal dari pasar hewan Wuhan. Bahkan ia menyebut virus itu sudah lama ada.
Namun demikian, ia tidak menyebut kira-kira dari mana asal virus Corona tersebut. "Awalnya, kami berasumsi bahwa pasar seafood itu mungkin punya virus itu, namun sekarang pasar tersebut lebih sebagai korban," kata dia.
"Coronavirus ini sudah eksis lama sebelumnya," tambah Geo seperti dikutip detikINET dari Newsweek.
Pada bulan Januari, Gao melontarkan pernyataan berbeda bahwa COVID-19 kemungkinan berasal dari hewan liar yang dijual di pasar Wuhan. Tapi sekarang, ia menyebut sampel yang diambil dari hewan di sana tidak menunjukkan jejak apapun dari virus itu.
Walaupun demikian, memang ada patogen terdeteksi di sampel yang berasal dari lingkungan pasar hewan Wuhan, termasuk dari selokan. Asal muasal COVID-19 masih tidak jelas, tapi Gao meyakinkan ilmuwan China sedang menginvestigasinya dan hal itu butuh waktu.
Pada bulan Januari, ilmuwan China mempublikasikan riset di jurnal The Lancet. Disebutkan bahwa kasus terawal COVID-19 menimpa pasien yang sakit pada 1 Desember dan tidak ada kontak dengan pasar Wuhan tersebut.
Artinya, ada kemungkinan virus tersebut sudah menyebar antar manusia dan tak terdeteksi, sebelum masuk ke pasar tersebut dan menginfeksi sejumlah orang.
Sejauh ini, belum ada kesimpulan pasti dari mana COVID-19 berawal. Wuhan Institute of Virology beberapa kali dituding bertanggungjawab, tapi sudah sering mereka bantah dan memang tidak ada buktinya.
https://indomovie28.com/shingeki-no-kyojin-season-3-part-2-episode-2-subtitle-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar