Beberapa virus diketahui bisa menular lewat hubungan seks seperti misalnya saja human immunodeficiency virus (HIV) dan Ebola. Terkait hal tersebut muncul pertanyaan apakah virus corona COVID-19 yang saat ini sedang mewabah bisa menular lewat cara yang sama?
Ahli penyakit infeksi dr Kristin Englund dari Cleveland Clinic berkomentar singkatnya para ahli masih belum banyak memahami sifat virus corona ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak secara spesifik menyebut virus menular lewat aktivitas seksual namun dari percikan liur.
"Apa yang kita ketahui sejauh ini adalah COVID-19 ada di sekresi pernapasan kita," kata dr Kristin seperti dikutip dari Health, Rabu (11/3/2020).
Secara teori aktivitas seksual seperti berciuman bisa saja membuat seseorang tertular virus corona. Hanya saja sekali lagi ini belum dibuktikan secara ilmiah.
"Saat ini, kami masih belum tahu secara detail," lanjut dr Kristin.
Panduan umum yang disarankan WHO adalah hindari kontak dekat orang-orang yang sakit. Itu artinya menurut dr Kristin sudah termasuk ke dalam aktivitas seksual.
4 Imbauan PT KCI Agar Tak Tertular Virus Corona di KRL
Risiko penularan virus corona COVID-19 di sarana transportasi publik bagaimanapun perlu diwaspadai. PT KCI telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalkan risiko tersebut di KRL Cummuter Line.
Selain menyediakan 700 botol hand sanitizer untuk 88 rangkaian kereta dan 80 stasiun, PT KCI juga menugaskan on trip cleaning yang membersihkan kereta saat sedang beroperasi. Pos kesehatan juga telah disiapkan di 30 stasiun KRL untuk memberikan pertolongan pertama.
"Pekan lalu, bekerja sama dengan PT KAI Daop 1 Jakarta telah mengadakan kegiatan rail clinic di Stasiun Depok dan Bogor. Dalam kegiatan ini KAI mengerahkan kereta Rail Clinic yang melayani pengobatan gratis dan cek kesehatan bagi penumpang, serta memberikan edukasi mengenai kebersihan dan gaya hidup sehat untuk menangkal virus corona. Dalam waktu dekat, kereta Rail Clinic juga akan hadir kembali di lintas Bogor - Depok untuk memberi edukasi dan layanan kesehatan," kata VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba, dalam rilisnya, Selasa (11/3/2020).
Dari sisi penumpang, PT KCI memberikan imbauan sebagai berikut:
1. Tidak meludah sembarangan di Stasiun maupun Kereta,
2. Menggunakan masker saat sedang sakit, batuk, pilek, maupun dalam masa penyembuhan,
3. Menjaga kebersihan, antara lain mencuci tangan dengan benar.
4. Memeriksakan diri ke pos kesehatan bila merasa kurang sehat.
Berhentilah Merokok demi Ginjal, Ini Alasannya Menurut Dokter
Sekitar 850 juta orang di seluruh dunia kini diperkirakan mengidap penyakit gagal ginjal dari berbagai faktor. Penyakit Ginjal Kronik (PGK) setidaknya ada 2,4 kematian per tahun dan pada 2040 diproyeksikan menjadi penyebab kematian terbesar kelima di dunia.
Gangguan Ginjal Akut (GGA) atau Acute Kidney Injury (AKI). Menjadi penyebab penting Penyakit Ginjal Kronik (PGK) mengenai lebih dari 13 juta orang di seluruh dunia dan 85 persen dari kasus yang ditemukan di negara dengan pendapatan rendah dan menengah. Sekitar 1,7 juta orang diperkirakan meninggal setiap tahunnya disebabkan karena AKI.
Banyaknya kasus penyakit ginjal, kita perlu melakukan beberapa pencegahan. Dalam peringatan hari ginjal sedunia, dr Aida Lydia, PhD, SpPD-KGH selaku ketua Umum PB Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PB PERNEFRI) dalam konferensi pers mengatakan, pencegahan bisa dilakukan salah satunya untuk terus menjaga hidup sehat.
"Jaga kesehatan dan lakukan aktivitas fisik yang cukup, melakukan kontrol darah kadar gula darah secara teratur, makan makanan yang sehat dan jaga berat badan juga," ujar dr Aida.
Selain itu dr Aida juga memaparkan dengan jelas, bahwa melalukan pencegahan bisa dengan minum air yang cukup dan tidak merokok.
"Minuman air yang cukup setidaknya 30ml/kg berat badan, berhenti merokok, karena rokok bisa merusak pembuluh darah dan pembuluh darah ginjal," tutupnya.
https://nonton08.com/cast/lee-hoi-sang/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar