Pemerintah melaporkan penambahan 5.633 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Rabu (10/3/2021). Total pasien terkonfirmasi saat ini 1.398.578 kasus COVID-19.
Jawa Barat menjadi provinsi dengan penambahan kasus COVID-19 tertinggi yakni 1.570, disusul DKI Jakarta dengan 1.040 kasus, dan Jawa Timur sebanyak 399 kasus.
Detail perkembangan virus Corona Rabu (9/3/2021), adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 5.633 menjadi 1.398.578
Pasien sembuh bertambah 5.556 menjadi 1.216.433
Pasien meninggal bertambah 175 menjadi 37.932
Tercatat sebanyak 93.016 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 63.128.
Sebaran 5.633 kasus baru Corona di Indonesia pada Rabu (10/3/2021).
Jawa Barat: 1.570 kasus
DKI Jakarta: 1.040 kasus
Jawa Timur: 399 kasus
Jawa Tengah: 304 kasus
Kalimantan Timur: 296 kasus
Bali: 254 kasus
Sulawesi Selatan: 220 kasus
Papua: 181 kasus
DI Yogyakarta: 178 kasus
Banten: 138 kasus
Nusa Tenggara Timur: 114 kasus
Kalimantan Selatan: 112 kasus
Riau: 107 kasus
Sumatera Barat: 101 kasus
Kalimantan Tengah: 94 kasus
Sumatera Utara: 90 kasus
Sumatera Selatan: 63 kasus
Lampung: 58 kasus
Kalimantan Barat: 43 kasus
Sulawesi Tengah: 39 kasus
Maluku Utara: 35 kasus
Kalimantan Utara: 34 kasus
Papua Barat: 30 kasus
Nusa Tenggara Barat: 25 kasus
Sulawesi Utara: 23 kasus
Bangka Belitung: 22 kasus
Jambi: 18 kasus
Kepulauan Riau: 14 kasus
Gorontalo: 14 kasus
Bengkulu: 9 kasus
Sulawesi Tenggara: 5 kasus
Maluku: 3 kasus
https://movieon28.com/movies/female-workers-romance-at-work/
Catatan BPOM untuk Vaksin Nusantara: Vaksin untuk Pandemi Harus Mudah Dibuat
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) buka suara terkait kajian vaksin Nusantara yang diprakarsai eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Kepala BPOM Penny K Lukito menyebut vaksin yang dikembangkan harus fit atau sesuai dengan kondisi pandemi.
"Dalam pandemi ini sekarang terutama vaksin yang akan dikembangkan haruslah tepat atau fit dengan situasi pandemi yaitu mudah dalam pembuatannya," jelas Penny dalam Raker DPR Komisi IX Rabu (10/3/2021).
"Tidak memerlukan peralatan khusus, termasuk dalam pembuatan, dan penyimpanan dapat diaplikasikan dalam pelayanan kesehatan dan terjamin khasiat keamanan dan mutu," lanjutnya.
Penny menyebut, pembuatan vaksin yang mudah di masa pandemi bertujuan untuk mempercepat vaksinasi. Uji vaksin yang akan dipakai di masa pandemi juga harus terbukti menimbulkan antibodi dalam waktu cepat.
Pemenuhan kedua hal tersebut juga disertai data atau bukti vaksin valid dalam keamanan serta khasiatnya.
"Important saat masa pandemi dibutuhkan vaksin yang mudah digunakan dan dikembangkan dengan cepat dan massal, dan memberikan respons antibodi yang cepat, dan juga aplicable di masa pandemi ini untuk melakukan vaksinasi massal dalam waktu yang cepat," bebernya.
Penny kembali menegaskan, pemenuhan good clinical practice atau pelaksanaan uji vaksin Nusantara harus dilakukan dengan tepat. "Untuk menjaga keselamatan subjek penelitian dan menjaga kredibilitas dalam menghasilkan data yang akurat, valid dan dapat dipercaya," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar