Jumat, 05 Juni 2020

Malaysia Laporkan 'Kasus Sporadis' Virus Corona COVID-19, Apa Itu?

 Virus corona saat ini terus menyebar ke berbagai belahan dunia, tak terkecuali negara tetangga Indonesia yaitu Malaysia. Pada hari ini, Kamis (12/3), Kementerian Kesehatan Malaysia mengkonfirmasi adanya kasus sporadis COVID-19 pertama terjadi di negaranya.
Sporadis merupakan suatu kasus yang pasiennya terinfeksi virus corona COVID-19, meskipun tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah pandemik. Selain itu, pasien yang terkena kasus ini juga tidak pernah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi.

Dikutip dari The Star, penyebab terjadinya kasus sporadis ini menjadi indikasi bahwa penyakit tersebut telah menyebar di tengah masyarakat.

"Kasus ini terdeteksi setelah sekitar 600 sampel yang terdiri dari 138 penderita sindrom pernapasan akut, dan 462 mengidap influenza diuji, sampai Rabu kemarin," ujar Direktur Jenderal Datuk Dr. Noor Hisham Abdullah.

"Hasilnya, satu dari 600 sampel tersebut dipastikan positif COVID-19, meskipun tidak ada riwayat bepergian atau kontak," imbuhnya.

Hingga saat ini, penyelidikan terus dilakukan untuk mencari tahu sumber kasus sporadis COVID-19 ini. Dr Noor juga terus mengingatkan, agar warga Malaysia untuk tidak bepergian dulu ke negara yang diduga terinfeksi corona, atau tempat-tempat yang ramai.

Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi ataupun penularan, dari lingkungan dan orang-orang yang diduga terkena virus corona.

Tangkal Corona di Indonesia, Perlukah Sekolah Diliburkan?

 Indonesia sejauh ini sudah melaporkan 34 kasus positif virus corona COVID-19. Untuk mengantisipasi persebaran lebih luas, perlukah sekolah diliburkan?
Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) dr Ridwan Thaha, MKes, menjelaskan perlunya kebijakan pemerintah untuk mengurangi aktivitas yang melibatkan banyak orang termasuk sekolah. Hal ini ia kaitkan dengan kasus yang terjadi pada Italia.

"Ya karena kita tidak bisa menjamin orang di ruangan itu tidak ada yang terkena, nggak ada jaminan. Jadi berkumpulnya orang banyak itu akan terjadi penularan. Lebih baik mencegah, daripada sudah terjadi baru diobati," ujarnya saat ditemui di Ruang Rapat Komisi IX, Gedung Nusantara 1 DPR/MPR RI Jl.GatotSubroto, Senayan, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Ia mengimbau pemerintah untuk belajar dari kasus yang terjadi di Italia. Jika persiapan dalam menangani kasus corona tidak dilakukan, bisa saja kasusnya terjadi seperti di sana.

"Kan kita nggak tahu ini nanti kalau tiba-tiba muncul yang lokal nanti kalau dia sudah sempat berinteraksi di keramaian? Apa jadinya? Mari kita belajar dengan kasusnya Italia, dia tidak melakukan apa-apa tiba-tiba naik seratus lebih kasus positif, dihentikan semua bola dihentikan, kita memang harus mengambil kebijakan-kebijakan tidak populer," lanjutnya.

Pasangan Menteri di Spanyol Positif Virus Corona, Seluruh Pejabat Dites

Menteri Kesetaraan Spanyol Irene Montero dikabarkan positif virus corona COVID-19. Suami Irene yang menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Hak Sosial Spanyol, Pablo Iglesias, juga dikabarkan terinfeksi.
Dikutip dari Bloomberg pada Kamis (12/3/2020), kejadian ini membuat seluruh pejabat tinggi di Spanyol harus menjalani tes virus corona. Hasilnya disebut akan segera diumumkan.

Para menteri Spanyol tadinya berencana melakukan rapat luar biasa untuk membahas strategi penanganan virus corona. Rapat tetap dilakukan namun dengan penyesuaian pertemuan berikutnya dilakukan secara online.

Al Jazeera melaporkan Irene dan Pablo kini dalam karantina.

"Menteri Irene dalam kondisi baik dan Wakil Perdana Menteri Pablo Iglesias juga dikarantina karena situasinya," tulis pernyataan pemerintah Spanyol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar