Senin, 01 Juni 2020

Disebut Bisa Cegah Penyebaran Virus Corona, Apa Itu Social Distancing?

Angka penyebaran wabah virus corona COVID-19 saat ini semakin tinggi. Menurut data yang dikumpulkan John Hopkins University, Center for Systems Science and Engineering, hingga hari Sabtu (14/3/2020) sudah ada lebih dari 145 ribu kasus virus corona terkonfirmasi di dunia.
Hal ini mengakibatkan beberapa negara memutuskan untuk lockdown. Kegiatan di tempat umum seperti sekolah, universitas, hingga objek wisata sementara ditutup.

Salah satu cara yang dianggap dapat mencegah penyebaran virus corona saat ini adalah social distancing measures (menjaga jarak sosial). Apa itu social distancing measures?

Melansir dari The Atlantic, social distancing adalah tindakan yang bertujuan mencegah orang sakit melakukan kontak dalam jarak dekat dengan orang lain untuk mengurangi peluang penularan virus.

Sedangkan menurut Center for Disease Control (CDC), social distancing adalah menjauhi perkumpulan, menghindari pertemuan massal, dan menjaga jarak antar manusia.

Social distancing dianggap bisa mengurangi risiko penyebaran virus corona karena virus ini menular antarmanusia melalui droplet (partikel air liur) ketika penderita bersin atau batuk.

Dalam mempraktikkan social distancing, kamu dapat menjaga jarak minimal dua meter dengan orang lain dan dianjurkan tidak melakukan jabat tangan atau berpelukan saat bertemu orang lain.

Viral Cek Corona Mandiri, Ternyata Ini Tahapan Tes yang Benar

Ramai diperbincangkan di media sosial soal langkah menjalani tes corona COVID-19. Seorang netizen membagikan cerita tentang pengalamannya melakukan tes virus corona di rumah sakit dengan mengeluarkan uang sebanyak Rp 700 ribuan.
Menurut pengakuannya, ia menjalani serangkaian tes seperti cek suhu tubuh, berat badan, tensi, darah, dan rontgen paru-paru. Bahkan ia juga menyertakan foto hasil tes tersebut berupa surat keterangan sehat dari RSUP Persahabatan.

Terkait hal tersebut, ahli penyakit dalam dr Dirga Sakti Rambe, SpPD, menjelaskan selama tes yang dilakukan tidak melaksanakan tes swab, sudah dipastikan itu hanyalah tes kesehatan biasa.

"Selama nggak swab, nggak bisa dipastikan corona," kata dr Dirga kepada detikcom.

Lantas seperti apa tes virus corona yang benar? Berikut ini tahap-tahapannya seperti dikutip dari CNN.

1. Tes swab
Tes swab merupakan proses pengambilan sampel lendir dari saluran pernapasan. Caranya dengan mengusap tenggorokan melalui mulut dan hidung.

Hal ini dilakukan karena virus corona sama seperti flu, yaitu menyerang saluran pernapasan, sehingga hasil dari sampel tersebut akan diuji kebenarannya di laboratorium.

2. Sampel spesimen akan di bawa ke laboratorium
Sampel yang telah dikumpulkan akan disimpan di dalam tabung atau botol steril, dan akan dikirim ke laboratorium untuk dilakukan pengujian. Pengirimannya pun tak bisa dilakukan secara sembarangan, karena suhu dari sampel spesimen harus dijaga agar tetap dingin.

Menurut Food and Drug Administration (FDA), waktu pengiriman spesimen tak boleh melebihi 72 jam. Karena jika terlalu lama virus dan materi genetik di dalam spesimen akan menurun, dan bisa menyebabkan hasil yang kurang valid.

3. Sampel akan diuji
Setelah tiba di laboratorium, para teknisi akan melakukan serangkaian uji tes pada sampel spesimen dengan prosedur RT-PCR. Nantinya spesimen tersebut akan ditelusuri apakah mengandung jejak genetik dari virus corona atau tidak.

Apabila hasil tes tersebut mengatakan terdapat virus corona di dalamnya, para teknisi pun harus melakukan pengecekan ulang agar hasilnya bisa dikatakan valid.

4. Berapa lama tes ini berlangsung?
Umumnya hasil tes corona dengan metode RT-PCR akan keluar dalam waktu kurang dari 24 jam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar