Rasa sakit saat berhubungan seks seringkali tidak terhindarkan. Jika nyeri sudah parah, perlu diwaspadai dan segera konsultasikan ke dokter. Tidak hanya wanita, nyeri perut saat bercinta juga terjadi pada pria.
Penetrasi adalah penyebab nyeri perut paling mungkin dalam hubungan seksual yang sering terjadi pada wanita.
Dikutip dari Insider, berikut penyebab lain nyeri perut selain penetrasi:
1. Posisi yang kurang tepat
Beberapa posisi memungkinkan penetrasi selama hubungan seks sehingga menimbulkan rasa sakit. Solusi terbaik dalam kasus ini adalah menghindari dorongan yang dalam dan mencoba posisi lain.
2. Rahim miring
Rahim miring adalah rahim yang condong ke belakang di leher rahim, padahal seharusnya miring ke depan. Walaupun kasus ini jarang terjadi pada wanita, rahim miring dapat membuat seks terasa sakit. Cobalah berbagai posisi untuk menentukan sakit atau tidaknya perut saat hubungan seks.
3. Penyakit endometriosis
Penyakit ini merupakan pertumbuhan jaringan endometrium yang tumbuh bukan di tempat seharusnya, bisa di dalam atau di luar panggul. Tumbuhnya jaringan endometrium yang berlebihan dapat menyebabkan nyeri perut, panggul, dan punggung saat berhubungan seks.
4. Kista ovarium
Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang berkembang di dalam atau permukaan ovarium. Biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi kista yang lebih besar dapat menyebabkan nyeri perut bagian bawah. Rasa sakitnya mungkin lebih buruk selama atau sesudah berhubungan seks.
5. Fibroid
Pertumbuhan daging non kanker yang berkembang di dalam rahim. Gejala yang dirasakan berupa sakit perut bagian bawah dan punggung saat hubungan seks.
Sedangkan pada pria, prostatitis sering terjadi dimana adanya pembengkakan pada kelenjar prostat. Prostat adalah kelenjar otot tepat di bawah kandung kemih untuk menghasilkan air mani dan membantu proses ejakulasi.
https://indomovie28.net/movies/the-uninvited-guest-2/
5 Fakta Viagra, 'Pil Biru' Buatan Pfizer untuk Atasi Disfungsi Ereksi
Pfizer Inc, perusahaan farmasi asal Amerika Serikat ini memberikan 'angin segar' bagi dunia. Pasalnya vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer disebut-sebut mencapai efektivitas 90 persen.
Perusahaan bukanlah pemain baru di dunia farmasi. Pfizer merupakan salah satu perusahaan farmasi terbesar di dunia yang sudah mengembangkan dan memproduksi obat-obatan dan vaksin, di antaranya obat untuk imunologi, onkologi, kardiologi, endokrinologi, dan neurologi.
Di Indonesia, Pfizer juga memiliki perwakilan yakni Pfizer Indonesia yang didirikan pada 1969. Mereka menjalankan operasional pabrik dan pemasaran sejak 1971.
Berikut ini beberapa fakta pil biru buatan Pfizer, dikutip dari berbagai sumber.
1. Awalnya untuk obat nyeri dada
Salah satu obat yang berhasil diciptakannya dan terkenal di seluruh dunia adalah Viagra atau obat kuat tahan lama. Pfizer awalnya menemukan obat tersebut pada tahun 1989 saat mencari pengobatan untuk nyeri dada terkait jantung.
Sildenafil, bahan aktif dalam Viagra, pada awalnya dikembangkan untuk mengatasi masalah kardiovaskular yang dimaksudkan untuk melebarkan pembuluh darah jantung dengan memblokir protein tertentu yang disebut PDE-5. Namun saat uji klinis, banyak relawan melaporkan mereka mengalami peningkatan ereksi yang kemudian menginspirasi Pfizer untuk membuat Viagra.
2. Sudah disetujui FDA AS
Dikutip dari laman Drugs, Viagra atau 'pil biru' telah disetujui oleh Food and Drug Administration AS untuk digunakan sebagai obat disfungsi ereksi pada tahun 1998.
Viagra bekerja sebagai respons terhadap rangsangan seksual untuk meningkatkan aliran darah ke penis yang mengarah ke ereksi. Viagra tidak menghasilkan ereksi tanpa rangsangan seksual.
Setelah disetujui, Viagra memiliki pertumbuhan penjualan tercepat, mencapai US$ 2 miliar di tahun 2008. Bagi banyak pria, stigma dan rasa malu berbicara dengan dokter mereka tentang disfungsi ereksi telah berkurang sejak Viagra diperkenalkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar