Virus Corona COVID-19 masih mewabah di Indonesia. Hingga Minggu (8/11/2020), total kasus COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 437.716 kasus.
Berdasarkan jumlah kasus tersebut, Indonesia masih termasuk 5 besar negara dengan kasus COVID-19 tertinggi di Asia.
Dikutip dari data Worldometers, sampai hari ini jumlah kasus positif COVID-19 di Asia sudah mencapai 14.425.549 kasus. Sebanyak 12.881.124 kasus telah dinyatakan sembuh dan 255.356 kasus lainnya meninggal dunia.
Jika dilihat dari total kasus sembuh COVID-19, Indonesia kini masih berada di posisi keempat dengan 368.298 pasien telah dilaporkan sembuh. Sedangkan, total kasus sembuh tertinggi di Asia masih berada di India, yakni 7.915.660 orang.
Dari jumlah kematian COVID-19, Indonesia berada di posisi ketiga dengan 14.614 pasien meninggal dunia, tepat di bawah Iran dengan 38.291 kasus. Sementara, posisi pertama di Asia masih diduduki oleh India dengan 126.653 pasien meninggal.
1. India
Total kasus: 8.553.864
Kasus baru: 46.661
Meninggal: 126.653
Sembuh: 7.915.660
2. Iran
Total kasus: 682.486
Kasus baru: 682.486
Meninggal: 38.291
Sembuh: 520.329
3. Irak
Total kasus: 498.549
Kasus baru: 2.530
Meninggal: 11.327
Sembuh: 59.294
4. Indonesia
Total kasus: 437.716
Kasus baru: 3.880
Meninggal: 14.641
Sembuh: 368.298
5. Bangladesh
Total kasus: 420.238
Kasus baru: 2.442
Meninggal: 6.067
Sembuh: 338.145
6. Filipina
Total kasus: 396.395
Kasus baru: 2.442
Meninggal: 7.539
Sembuh: 361.638
7. Turki
Total kasus: 394.255
Kasus baru: 2.516
Meninggal: 10.887
Sembuh: 338.239
8. Saudi Arabia
Total kasus: 350.592
Kasus baru: 363
Meninggal: 5.540
Sembuh: 337.386
9. Pakistan
Total kasus: 343.189
Kasus baru: 1.436
Meninggal: 6.968
Sembuh: 318.417
10. Israel
Total kasus: 319.241
Kasus baru: 292
Meninggal: 2.674
Sembuh: 308.563
https://nonton08.com/movies/outrage/
Joe Biden Salah Ucap Soal COVID-19 AS: 230 'Juta' Warga AS Meninggal?
Joe Biden, presiden terpilih Amerika Serikat (AS) membuat kesalahan dalam pidato terpenting di hidupnya, Sabtu malam. Ia salah menyebut jumlah orang yang meninggal akibat COVID-19 di AS.
Dikutip dari Daily Mail, kejadian ini terjadi saat pria 77 tahun naik ke panggung untuk pidato pertamanya sebagai presiden terpilih AS. Joe Biden dengan penuh semangat memberikan pidato kemenangan atas presiden terpilih AS pada ratusan pendukung di Wilmington, Delware.
"Saya harap itu dapat memberikan kenyamanan dan penghiburan bagi lebih dari 230 juta, ribu, keluarga yang telah kehilangan orang yang dicintai karena virus Corona COVID-19 yang mengerikan tahun ini," sebut Joe Biden setelah melafalkan himne.
Jumlah kematian akibat virus Corona COVID-19 saat ini di AS tercatat lebih dari 230 ribu kasus, bukan lebih dari 230 juta. Biden pun langsung memperbaiki kesalahan penyebutannya menjadi lebih dari 230 ribu.
Biden dikenal memiliki gagap dan kondisi ini sudah memengaruhinya sejak kecil.
Pernyataan Mantan Wakil Presiden ini juga sempat dinilai blunder verbal di kongres masa lalu. Namun, Biden meyakini kondisi ini tak terlalu berpengaruh dan tidak membawa beban dalam menjalankan tugas.
Cukup sehatkah Joe Biden menjalani tugas kepresidenan Amerika Serikat?
Kesiapan Joe Biden dalam menjalani tugas kepresidenan dikhawatirkan sejumlah orang karena sudah lanjut usia. Seperti yang disebutkan Richard Dupee, MD, chief of geriatrics di Tufts Medical Center, ada peningkatan risiko kesehatan yang muncul seiring bertambah usia.
"Terutama risiko penurunan kognitif," sebut Dupee.
Di atas usia 65 tahun, risiko seseorang terkena penyakit Alzheimer atau demensia vaskular meningkat dua kali lipat setiap 5 tahun. Demensia memengaruhi satu dari 14 orang berusia di atas 65 tahun dan satu dari enam orang di atas 80 tahun.
Namun, Dr Kevin O'Connor dari The George Washington University menjelaskan kondisi Biden cukup sehat baik secara fisik maupun mental.
"Saraf kranial dan fungsi vestibularnya adalah normal," sebutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar