Selasa, 10 November 2020

Curhat Perawat Kena COVID-19, Alami Gejala Stroke Usai Sembuh

 Infeksi COVID-19 bisa menyerang siapa saja, tak terkecuali tenaga kesehatan yang sehari-harinya merawat pasien virus Corona. Saat ini di seluruh dunia dilaporkan sudah puluhan ribu tenaga kesehatan yang akhirnya tertular COVID-19.

Salah satunya Devi Nurjandoa, perawat berusia 58 tahun yang telah bekerja di National Health Security, Inggris, selama 15 tahun.


Sebelum pandemi COVID-19, Devi termasuk orang yang terbilang sehat dan tidak memiliki keluhan apapun. Namun setelah terinfeksi Corona, ia akhirnya tak mampu lagi melakukan pekerjaan yang ia cintai.


"Itu dimulai dengan batuk ringan dan saya mengira akan membaik. Tapi setelah saya dites COVID-19, sudah ada kru ambulans di kamar saya," kata Devi kepada BBC News.


"Dari kejauhan saya bisa mendengar mereka berkata kadar oksigen saya sangat rendah yaitu 38 persen, ketika normalnya 90 persen dan tekanan darah saya juga rendah," sambungnya.


Mendengar hal tersebut, Devi berpikir ia tak akan berhasil selamat dari COVID-19. Ia akhirnya dirawat di RS Universitas Croydon, mengalami koma dan dirawat di perawatan intensif.


Dua pekan kemudian, dia terbangun di rumah sakit tanpa ada keluarga yang menemaninya karena tak diizinkan oleh pihak RS.


Setelah terbangun, Devi menyadari ia tak bisa merasakan ujung jarinya. Petugas kesehatan mengatakan Devi mengalami stroke saat terinfeksi COVID-19.


Meski saat ini Devi sudah kembali ke rumah, dia hanya menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam ruangan. Dia bilang dia benar-benar merindukan pekerjaannya dan ingin kembali seperti semula.


Kelelahan paling mempengaruhi dia, dan dia masih mati rasa di jari-jarinya dan nyeri di bahunya.


"Beberapa kali saya mencoba berjalan-jalan dan saya tidak bisa melakukannya karena saya sangat lelah. Otak saya mengatakan ingin melakukan sesuatu tetapi tubuh saya tidak akan melakukannya," katanya.

https://kamumovie28.com/movies/take-me-home/


Ki Seno Meninggal Dunia, Ini Penyebab dan Gejala Penyakit Jantung saat Bersepeda


 Ki Seno meninggal dunia. Dalang kondang dengan nama lengkap Ki Seno Nugroho ini diduga meninggal dunia usai bersepeda.

"Selasa (3/11) sore habis olahraga jam 4 sore bersepeda sama temannya Pak Seno, warga sini. Itu di tengah jalan sebelum mau pulang sudah berasa sakit sampai dijemput oleh warga sini," kata manajer Ki Seno, Gunawan Widagdo, saat ditemui di rumah duka, Rabu (4/11/2020).


Penyebab penyakit jantung saat bersepeda

Salah satu alasan jantung kolaps saat bersepeda adalah terlalu memaksakan diri untuk mengayuh padahal tubuh sudah tidak mampu lagi.


Selain itu penyebab penyakit jantung saat bersepeda juga bisa dikarenakan tidak ada pemanasan terlebih dahulu sebelum gowes.


"Yang memicu kolaps itu biasanya kalau tidak ada pemanasan terlebih dahulu," kata spesialis jantung dari RS Siloam Karawaci dr Vito A Damay, SpJP.


Gowes dengan durasi yang lebih lama daripada yang dilakukan sebelumnya dan dengan intensitas yang cukup tinggi juga bisa memicu jantung kolaps. Karenanya, seseorang harus tahu kemampuan dan batasannya saat bersepeda agar tidak kolaps.


Gejala penyakit jantung saat bersepeda

Ada beberapa gejala penyakit jantung saat bersepeda. Salah satunya dada terasa sakit dan bernapas terasa sulit.


"Kalau kita merasa bahwa sudah sampai batas, atau something wrong, biasanya rasanya debar-debar, sakit dada, napas nggak bisa atau susah, ada pusing seperti mau pingsan, dan dadanya seperti dihimpit itu tanda-tanda serangan jantung," jelasnya beberapa waktu lalu.


Risiko serangan jantung saat berolahraga sebenarnya bisa dihindari. Pegiat bersepeda Iwan Nurjadi, menyampaikan beberapa tips aman bersepeda. Apa saja?


"Pertama, kita harus mulai dengan tidak buru-buru. Kalau memang sudah ada penyakit atau kondisi yang harus diperhatikan, naik sepeda jangan terlalu memaksa," kata Iwan.

https://kamumovie28.com/movies/tasty-encounter/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar