Salah satu ahli epidemiologi China, Zheng Guang, mengatakan bahwa virus Corona yang menjadi pandemi saat ini bukan berasal dari Wuhan, China. Ia mengatakan, virus itu hanya teridentifikasi pertama kali di kota tersebut.
"Wuhan adalah tempat virus Corona pertama kali terdeteksi, tetapi bukan menjadi tempat asalnya (virus Corona)," kata Zeng yang merupakan mantan epidemolog Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (DCD) China pada konferensi akademik, yang dikutip dari South China Morning Post, Senin (23/11/2020).
Dalam konferensi tersebut, Zeng mengutip sebuah penelitian di Italia yang menunjukkan bahwa virus SARS-CoV-2 itu menyebar di Italia melalui individu tak bergejala, beberapa bulan sebelum dilaporkan di Wuhan padan Desember 2019 lalu.
Dalam studi tersebut juga menemukan bahwa antibodi virus Corona terdeteksi dalam sampel darah yang dikumpulkan dalam uji coba skrining kanker paru antara September 2019 dan Maret 2020. Menurut penelitian peer-review, 11,6 persen dari 959 relawan sehat sudah mengembangkan antibodi virus Corona sebelum bulan Februari.
Seperti Zeng, ahli epidemiologi CDC China saat ini yaitu Wu Zunyou juga mengatakan bahwa virus Corona itu bisa masuk ke negara tersebut melalui impor makanan laut beku atau produk daging.
"Penemuan ini hanya mendokumentasikan bahwa epidemi di China tidak terdeteksi tepat waktu," kata Giovanni Apolone, direktur ilmiah National Cancer Institute sekaligus salah satu penulis dari studi tersebut.
Ditemukan di China berkat sistem pemantauan pneumonia
Masih di konferensi yang sama, Zeng menjelaskan virus Corona pertama kali terdeteksi di Wuhan lewat pembentukan sistem pemantauan pneumonia yang didirikan setelah wabah sindrom pernapasan akut yang parah atau SARS 17 tahun lalu.
"China membangun sistem pemantauan terdepan di dunia untuk melaporkan pneumonia yang tidak diketahui sejak wabah SARS pada 2003. Berkat sistem ini, kami bisa menjadi yang pertama di dunia yang mengidentifikasi COVID-19," jelasnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, mengatakan bahwa China akan terus ambil bagian dalam penelitian ilmiah untuk melacak asal dan rute penularan virus tersebut.
"China akan terus mengambil bagian dalam penelitian ilmiah global dalam melacak asal dan rute penularan virus, dan bekerja dengan komunitas internasional lainnya untuk berkontribusi pada kerja sama global dalam memerangi COVID-19 dan virus lainnya," ujar Zhao.
https://indomovie28.net/movies/crazy/
5 Sikap Pria yang Dibenci Wanita saat Berhubungan Seks
Ketika berbicara tentang seks, setiap orang memiliki selera. Ada yang lebih suka pemanasan (foreplay) yang lebih panjang, ada pula yang lebih suka langsung melakukan penetrasi. Berbagai cara dilakukan pria agar wanita senang selama di ranjang. Namun ada beberapa hal yang bisa membuat wanita tidak suka saat berhubungan seksual.
Sebuah perusahaan mainan seks yang populer di Inggris membuat survey Sexual Happiness Study tahun 2019 untuk mengetahui seperti apa kebahagiaan seksual berdasarkan jenis kelamin, usia, dan seksualitas yang berbeda. Para peneliti meminta 3.000 orang di Inggris, Amerika Serikat dan Australia untuk memberi tahu tentang betapa pentingnya kehidupan seksual yang bahagia untuk kebahagiaan hidup.
Berdasarkan penelitian, hal-hal yang tidak disukai wanita saat berhubungan seks termasuk pemanasan (foreplay) yang singkat, tidak orgasme dan merasa terganggu. Oleh karena itu penting bagi pria untuk mengetahui hal yang disukai wanita agar seks menyenangkan bagi kedua pihak.
Dikutip dari Times of India, mari kita lihat beberapa hal yang dapat membuat seks menjadi hal yang sangat mengecewakan bagi wanita.
1. Foreplay terlalu singkat
Foreplay yang terlalu singkat dapat memberi rasa kecewa bagi wanita. Foreplay seperti hidangan pembuka yang disajikan sebelum hidangan utama. Sangat penting untuk memberi energi dan waktu yang lama dalam foreplay agar seks menjadi tindakan yang menyenangkan baginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar