Kabar baik datang dari DKI Jakarta. Jumlah pasien yang sembuh dari virus Corona COVID-19 di ibu kota terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan data corona.jakarta.go.id pada Rabu (18/11/2020) pagi, persentase jumlah kasus sembuh COVID-19 di DKI sudah mencapai 92,1 persen dari total kasus positif di ibu kota, yakni 120.671 total kasus.
Persentase jumlah tersebut didapatkan setelah pasien sembuh COVID-19 di DKI Jakarta mengalami penambahan sebanyak 874 orang pada Selasa (17/11/2020), sehingga totalnya menjadi 111.096 orang.
Dari data tersebut juga diketahui, saat ini ada 7.116 kasus aktif COVID-19 di ibu kota, yang berasal dari 262 kelurahan di DKI Jakarta.
Sementara itu, total pasien COVID-19 di DKI Jakarta yang meninggal dunia dilaporkan sudah sebanyak 2.459 orang.
Berikut sebaran kasus sembuh COVID-19 tertinggi di 25 kelurahan di DKI Jakarta per 18 November 2020, dikutip dari data corona.jakarta.go.id.
Pademangan Barat: 791 orang
Penjaringan: 773 orang
Kapuk: 764 orang
Cengkareng Timur: 722 orang
Sunter Agung: 711 orang
Lagoa: 697 orang
Cempaka Putih Barat: 691 orang
Penggilingan: 677 orang
Kebon Jeruk: 658 orang
Sunter Jaya: 657 orang
Jatinegara: 653 orang
Palmerah: 627 orang
Duren Sawit: 622 orang
Kalideres: 569 orang
Johar Baru: 562 orang
Semper Barat: 547 orang
Pegangsaan Dua: 536 orang
Cengkareng Barat: 529 orang
Ciracas: 518 orang
Pondok Bambu: 514 orang
Duri Kosambi: 508 orang
Pulo Gebang: 508 orang
Klender: 506 orang
Tugu Utara: 494 orang
Lebak Bulus: 493 orang.
https://cinemamovie28.com/movies/the-queen-of-black-magic/
Tak Semua Warga +62 Mau Vaksin COVID-19, Alasan Terbanyak Soal Keamanan
Survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) mengungkap sekitar dua pertiga atau 65 persen responden menyatakan bersedia menerima vaksin COVID-19 jika disediakan pemerintah.
Hanya saja masih ada sebagian orang yang menolak rencana vaksinasi COVID-19 atau sekitar 8 persen dari jumlah responden. Menurut survei tersebut tingkat penerimaan vaksin tertinggi (69 persen) berasal dari responden yang tergolong kelas menengah dan yang terendah (58 persen) berasal dari responden yang tergolong miskin.
Ada beberapa alasan masyarakat Indonesia tak bersedia disuntik vaksin. Dalam survei ini responden mengungkapkan kekhawatiran terhadap keamanan dan keefektifan vaksin,
menyatakan ketidakpercayaan terhadap vaksin, dan mempersoalkan kehalalan vaksin.
Berikut alasan penolakannya:
Tidak yakin keamanannya (30 persen)
Tidak yakin efektif (22 persen)
Takut efek samping (12 persen)
Tidak percaya vaksin (13 persen)
Keyakinan agama (8 persen)
Lain-lain (15 persen).
Untuk memastikan aspek keamanan dan kehalalan vaksin yang menjadi alasan penolakan, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi mengatakan pemerintah telah menerjunkan tim gabungan ke negara produsen untuk memastikan aspek tersebut.
"Sangat penting bagi kami untuk terus memastikan bahwa vaksin tersebut aman. Kami juga melibatkan petugas kesehatan dan membangun kapasitas mereka, karena petugas kesehatan adalah sumber informasi paling terpercaya di masyarakat," kata Oscar.
https://cinemamovie28.com/movies/detective-conan-zero-the-enforcer/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar