Jumat, 13 November 2020

Gowes di Jakarta Takut Dibegal, Main-main Dulu Lah di Tangsel

 Kasus begal pesepeda sedang marak terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Tren bersepeda di tengah pandemi COVID-19 digunakan para pelaku kejahatan untuk melakukan aksi begal para pengendara sepeda. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati saat bersepeda agar terhindar dari pelaku begal.

Para penjahat biasanya mengintai korban yang sedang bersepeda di lokasi yang sepi. Pelaku mengincar barang berharga milik pesepeda seperti dompet atau ponsel. Untuk itu, pesepeda diimbau untuk menghindari jalur sepi agar terhindar dari incaran begal. Jika terpaksa melewati jalur sepi, berjalanlah dengan beriringan.


Kasus begal ini membuat para pesepeda khawatir untuk bersepeda di jalan raya. Beberapa pesepeda memilih bersepeda di jalur khusus sepeda yang dinilai lebih aman. Jalur sepeda perbukitan dapat menjadi pilihan bagi pesepeda yang gemar menggunakan sepeda gunung.


Billy, warga BSD, Tangerang Selatan, lebih senang bersepeda di trek sepeda JPG (Jalur Pipa Gas), karena dinilai lebih aman. "Saya sih lebih khawatir kalo main sepeda di jalan, kalau di trek aman lah, insya Allah," ujar Billy (43) pada detikcom (7/11/20).


Berbeda dengan William, yang merupakan anggota komunitas Sweet Spot Cycling Club, tetap memilih bersepeda di jalan raya walaupun sedang marak aksi begal pesepeda.


"Awal-awalnya iya sih (khawatir), cuma kan bareng-bareng terus sekarang kita pake tas dalem semua tas pinggang, kebanyakan yang dibegal barangnya di kantong, gitu," ujar William (24) pada detikcom (7/11/20).


Meningkatkan tingkat kewaspadaan selama perjalanan juga perlu diperhatikan agar bersepeda tetap aman dan nyaman. Hindari memperlihatkan barang-barang berharga selama bersepeda agar terhindar dari aksi begal.

https://nonton08.com/movies/fishing-naked/


Usia Sudah 77, Seberapa Fit Joe Biden Jadi Presiden AS?


 Joe Biden menjadi presiden terpilih Amerika Serikat (AS). Pria kelahiran tahun 1942 tersebut kini berusia 77 tahun.

Dikutip dari NBC News, meskipun usianya tak lagi muda, Joe Biden dilaporkan dalam kondisi yang fit untuk menjalani tugas kepresidenan. Berdasarkan catatan medis Dr Kevin O'Connor dari The George Washington University ia dideskripsikan sehat dan kuat.


"Sehat, kuat, pria berusia 77 tahun, yang cocok untuk berhasil menjalankan tugas Kepresidenan termasuk mereka sebagai Kepala Eksekutif, Kepala Negara, dan Panglima Tertinggi," sebut Dr Kevin O Connor.


Belum ada perubahan penting yang baru dalam riwayat medis Joe Biden berdasarkan catatan medis sebelumnya saat menjabat sebagai Wakil Presiden.


Biden kala itu sempat menghadapi kondisi aneurisma otak di akhir 1980-an tetapi berhasil sembuh. Kondisi Joe Biden bahkan sempat buruk oleh trombosis vena dalam emboli paru.


Obat-obatan yang dikonsumsi Joe Biden

Namun, O Connor menyatakan tidak ada ancaman serius pada kesehatan Joe Biden dan kondisinya cukup terkendali. Joe Biden mengonsumsi obat pengencer darah dan obat refluks asam, kolesterol, serta alergi musiman.


John Torres, koresponden medis NBC News, menyebut refluks asam terkadang dapat menyebabkan suara serak. Hal ini terlihat dalam beberapa kali penyampaian Biden saat kampanye.


Gaya hidup sehat Joe Biden

O Connor dokter Biden sejak 2009, menyebut Joe Biden menjalani gaya hidup sehat. Joe Biden tidak merokok, tidak minum alkohol, dan rutin berolahraga.


"Setidaknya lima hari per minggu," sebut O'Connor.


Kekhawatiran Joe Biden tak cukup sehat untuk tugas kepresidenan di usia tua

Tak sedikit yang mempertanyakan apakah Joe Biden cukup sehat untuk menjalani tugas kepresidenan secara mental atau pun fisik. Hal ini berkaitan dengan usianya yang sudah cukup tua.


Namun, O'Connor tidak menyebutkan adanya gangguan. Ia menyatakan bahwa kondisi fisik maupun mental Biden normal.


"Saraf kranial dan fungsi vestibularnya adalah normal," pungkasnya.


Risiko penurunan kognitif di usia tua

Dikutip dari Web MD, sebuah makalah akademis dari American Federation for Aging Research menyebutkan Joe Biden memiliki peluang bertahan di masa jabatan pertama 79 persen dan jabatan kedua 70 persen. Namun Richard Dupee, MD, chief of geriatrics di Tufts Medical Center menyebut tentu ada peningkatan risiko kesehatan yang muncul seiring bertambahnya usia.


"Terutama risiko penurunan kognitif," sebut Dupee.


Di atas usia 65 tahun, risiko seseorang terkena penyakit Alzheimer atau demensia vaskular meningkat dua kali lipat setiap 5 tahun. Demensia memengaruhi satu dari 14 orang berusia di atas 65 tahun dan satu dari enam orang di atas 80 tahun.


"Tetapi ada hal-hal yang membuat orang berisiko, terutama untuk demensia vaskular, yang terjadi ketika tidak ada cukup darah yang masuk ke otak. Itu termasuk merokok, kelebihan berat badan, kurang olahraga, dan diabetes," lanjutnya.


"Jika ada masalah gaya hidup yang akan meningkatkan risiko demensia vaskular baginya, kami akan tahu itu. Sepertinya bukan itu masalahnya," kata Dupee menekankan.

https://nonton08.com/movies/the-sting/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar