Viral di TikTok seorang remaja mengaku tertular COVID-19 usai kumpul-kumpul bareng teman tanpa menggunakan masker. Cerita tersebut ia unggah di akun TikTok pribadinya.
Dalam video yang sudah ditonton 2 juta pengguna TikTok, W bercerita ia dan teman-temannya terpapar COVID-19 setelah berkumpul tanpa menggunakan masker.
"Semangat teman-teman kita pasti bisa," tulisnya dalam video tersebut.
Saat itu W sedang berkumpul dengan 10 teman lainnya dan beberapa di antara mereka, termasuk W sendiri, tidak pakai masker. Setelah pertemuan itu, W mulai merasakan gejala COVID-19.
"Tanggal 16 Oktober saya dan teman-teman mengalami anosmia," ujar W saat dihubungi detikcom dan ditulis Kamis (5/11/2020).
W langsung diperintahkan untuk isolasi mandiri oleh satgas setempat. Selama isolasi mandiri, ia mengonsumsi makanan-makanan yang bergizi dan minum vitamin. Selain itu W juga minum vitamin dan berjemur untuk membantu proses pemulihan.
"Sekitar tanggal 1 November saya sudah merasa sehat, tapi pihak satgas menyuruh untuk tetap isolasi mandiri sampai tanggal 12 (November)," ujar W.
W juga berpesan untuk tidak meremehkan virus COVID-19 yang dapat menyerang siapa saja. W juga mengaku bahwa ia dan teman-temannya salah tidak menggunakan masker saat berkumpul.
Menurutnya, hal ini harus menjadi pelajaran bagi yang masih kumpul-kumpul tanpa masker.
"Saya merasa kapok, ternyata penting patuhi protokol kesehatan," ujarnya.
https://kamumovie28.com/movies/utopians/
Tak Ada Lagi Zona Merah di DKI Jakarta, Ini Update Terbarunya
Kasus penularan virus Corona COVID-19 di Indonesia masih belum menunjukkan penurunan angka infeksi. Total hingga siang ini, virus Corona sudah menginfeksi lebih dari 400 ribu lebih jiwa, 14 ribu lebih di antaranya meninggal, dan sembuh 300 ribu lebih.
Beberapa wilayah di Indonesia menjadi paling berdampak, seperti Jakarta, yang melaporkan kasus harian tertinggi di Indonesia. Dari data terakhir yang dihimpun, DKI Jakarta melaporkan 768 kasus baru pada, Rabu (4/11/2020), sehingga total kasus keseluruhan di DKI Jakarta adalah 108.614 jiwa.
Sebelumnya, DKI Jakarta mempunyai beberapa zona merah. Namun, seperti dikutip dari Covid19.go.id DKI Jakarta kini tidak lagi ada zona merah di wilayahnya.
Zona merah adalah wilayah dengan tingkat risiko tinggi terpapar COVID-19. Adapun zona oranye berarti memiliki tingkat risiko penularan sedang.
Berikut sebaran wilayah di DKI Jakarta dengan risiko sedang dan risiko rendah seperti yang dilihat di situs resmi Satgas COVID-19 per Kamis (5/11/2020).
Risiko Sedang
Jakarta Selatan
Jakarta Timur
Jakarta Pusat
Jakarta Barat
Jakarta Utara
Risiko Rendah
Kepulauan Seribu
Dikutip dari situ resmi corona.jakarta.go.id, meski tak ada lagi zona merah, beberapa wilayah di DKI masih zona rawan. RW dengan zona rawan tersebut memiliki tingkat risiko cukup tinggi untuk virus Corona COVID-19.
Jakarta Timur
Kecamatan Jatinegara
- Kelurahan Bali Mester RW 001
- Kelurahan Cipinang Besar Selatan RW 005
Kecamatan Kramat Jati
- Kelurahan Cawang Rw 003
- Kelurahan Cawang RW 011
Kecamatan Makasar: Kelurahan Kebon Pala RW 002
Kecamatan Duren Sawit: Kelurahan Pondok Bambu RW 002
Kecamatan Matraman: Kelurahan Utan Kayu Selatan RW 003
Jakarta Selatan
Kecamatan Cilandak: Kelurahan Cilandak Barat RW 001
Kecamatan Setia Budi: Kelurahan Guntur RW 006
Kecamatan Cilandak: Kelurahan Lebak Bulus RW 006
Kecamatan Kebayoran Baru: Kelurahan Petogogan RW 003
Kecamatan Pesanggrahan: Kelurahan Petukangan Selatan RW 002
Jakarta Barat
Kecamatan Grogol Petamburan: Kelurahan Jelambar RW 002
Kecamatan Cengkareng: Kelurahan Kedaung Kali Angke RW 005
Kecamatan Palmerah: Kelurahan Kemanggisan RW 001
Kecamatan Taman Sari: Kelurahan Mangga Besar RW 004
Kecamatan Kebon Jeruk: Kelurahan Sukabumi Utara RW 003
Jakarta Utara
Kecamatan Kelapa Gading: Kelurahan Kelapa Gading Barat RW 004
Kecamatan Tanjung Priok: Kelurahan Warakas RW 013
Jakarta Pusat
Kecamatan Sawah Besar: Kelurahan Mangga Dua Selatan RW 007
Kecamatan Senen: Kelurahan Paseban RW 001
Kecamatan Kemayoran: Kelurahan Serdang RW 004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar