Kisah pilu datang dari sebuah keluarga di Wales, Inggris. Tiga orang anggota keluarga mereka meninggal karena COVID-19 hanya dalam hitungan 5 hari.
Bermula dari sang ibu yang tertular COVID-19 dan meninggal pada Kamis lalu. Adalah Glady Lewis berusia 74 tahun yang tinggal di Wales, Inggris.
Sehari setelah sang ibu meninggal, nasib malang juga menimpa anaknya yang berusia 44 tahun. Pria bernama Dean yang memiliki tiga anak ini juga meninggal dunia usai tertular COVID-19.
Kabar duka tak berhenti di situ, saudara Dean juga dinyatakan tertular COVID-19 dan meninggal di hari Senin, tepatnya 3 hari setelah kabar Dean meninggal. Kabar duka kehilangan tiga anggota keluarga sekaligus dalam 5 hari lantas menyita banyak perhatian publik.
Tak sedikit yang akhirnya ikut memberikan dukungan bahkan sumbangan atas duka yang dialami keluarga mendiang Gladys untuk membantu biaya pemakaman. Putri Gladys, Debbie berusia 41 tahun sangat terpukul karena sang kakak, Darren, juga tengah berjuang melawan COVID-19 di ICU.
"Sebagai salah satu teman Debbie, tidak diragukan lagi bahwa mereka membutuhkan bantuan, secara finansial dan emosional dari komunitas kami," ujar komunitas yang menyumbangkan dana.
Istri Dean, Claire Lewis, 44 tahun, yang kehilangan suami karena COVID-19 mengaku cukup 'terhibur' atas ratusan pesan belasungkawa dari para rekan dan seluruh orang yang bahkan tak ia kenali.
"Sebagai sebuah keluarga, kami sangat berterima kasih kepada setiap orang yang telah menawarkan bantuan kepada kami dengan cara apa pun dan mendapatkan penghiburan dari ratusan pesan belasungkawa yang kami semua terima," ucapnya.
Ahli dari Inggris meminta agar semua orang tetap menganggap serius dari pandemi Corona. Kejadian ini menurutnya menjadi salah satu bukti penularan COVID-19 bisa begitu cepat dan berakhir fatal.
"Ini berdampak buruk pada keluarga dan saya berharap orang-orang akan menangani pandemi ini dengan serius," ujar Dr David Miller dari Pusat Medis Forest View, Treorchy, Inggris.
https://kamumovie28.com/movies/cam2cam/
Indonesia Resmi Resesi, Masalah Terkait Stres Lebih Dulu Naik 64,8 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 minus 3,49 persen. Itu berarti, Indonesia resesi.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, ekonomi Indonesia pada kuartal III ini minus 3,49 persen secara year on year dibandingkan dengan periode yang sama 2019.
"Perekonomian Indonesia pada triwulan III-2020 year on year dibandingkan triwulan III-2019 mengalami kontraksi 3,49%," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/11/2020).
Tak sedikit yang mengalami gangguan kesehatan jiwa sejak wabah Corona Indonesia merebak. Apakah resesi juga memicu peningkatan masalah kesehatan jiwa di Indonesia?
Menurut psikiater dr Lahargo Kembaren, SpKJ, dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) orang yang mengalami masalah psikologis di Indonesia diprediksi akan meningkat usai Indonesia resesi.
"Kami dari PDSKJI itu sudah membuat suatu survei masalah psikologis secara online dalam 5 sampai 6 bulan pandemi kami mendapatkan ada 64,8 persen masyarakat Indonesia yang sudah mengalami masalah psikologis," sebut dr Lahargo saat dihubungi detikcom Kamis (5/10/2020).
"Nah ini belum ada resesi, nah ini setelah ada resesi karena ini menjadi suatu stressor tentunya akan meningkat prediksinya, angka masalah kejiwaannya ini," lanjutnya.
Menurutnya, tentu angka ini akan berisiko meningkat usai Indonesia resesi. Sebab, masalah ekonomi, pekerjaan, termasuk resesi masuk dalam psikososial.
"Ekonomi pekerjaan resesi itu masuk ke dalam psikososial itu jelas akan meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami gangguan kejiwaan," lanjutnya.
Masalah psikologis seperti apa yang berisiko dialami usai Indonesia resesi?
Mengacu pada survei terkait masalah psikologis di masa pandemi Corona, dr Lahargo menyebut gangguan kesehatan jiwa yang banyak ditemui di antaranya cemas dan depresi. Jika dibiarkan bisa mengganggu kualitas hidup seseorang.
Masalah psikologis yang biasanya muncul seperti berikut.
Gangguan cemas
Depresi
Gangguan psikologis.
Faktor yang bisa muncul akibat mengalami masalah psikologis.
Produktivitas menurun
Kualitas hidup menjadi lebih buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar