Senin, 23 November 2020

Cerita Viral 2 Bulan Salah Minum Obat, Dikira Mag Ternyata Penyakit Lain

  Viral seorang wanita membagikan pengalamannya salah mengonsumsi obat mag selama dua bulan. Cerita itu diunggah dalam akun TikTok @indahu88.

Setelah memeriksakan diri ke dokter, ia didiagnosis terkena penyakit usus buntu. "Doain yah, besok aku dioperasi. Udah 2 bulan perutnya berasa gak enak," tulis akun @indahu88.


"Aku kira sakit maag. Ternyata bukan sakit maag. Jadi aku salah minum obat selama 2 bulan ini," tulisnya lagi.


Saat dikonfirmasi detikcom, wanita yang bernama Flora ini merasakan sakit di area ulu hati hingga ke pinggang belakang sebelah kanan. Karena tidak memiliki riwayat penyakit mag, dan tidak tahu gejalanya seperti apa ia meminum obat mag yang disarankan oleh temannya.


"Aku rajin minum obat itu. Setiap 1 jam sebelum makan, selalu ku minum obatnya. (Efek parno sakit maagnya dateng tiba2 lagi)," ujar Flora


"Anehnya sakit perut ku membaik, cuma ngerasa ga nyaman aja karena perutnya selalu kembung seperti masuk angin dan mual," tambahnya.


Flora mengatakan, gejala awal yang timbul pada akhir Agustus 2020 itu membuatnya merasakan sakit hingga tak bisa berjalan. Pada awal November, ia memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter penyakit dalam.


Flora diminta untuk cek darah, cek urin, USG dan diminta untuk menemui dokter bedah yang akhirnya ia didiagnosis terkena penyakit usus buntu. Meskipun meminum obat mag selama dua bulan, saat diperiksa lambungnya dinyatakan sehat.


Ia mengatakan, seringnya jajan makanan menjadi faktor infeksi usus buntu yang dideritanya. Setelah dioperasi, ia tidak diperbolehkan makan maupun minum sampai ada pergerakan di usus dan keluarnya gas.


Agar tidak terjadi lagi pada orang lain, wanita 31 tahun ini berpesan jika sedang sakit segera memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan penangan yang tepat

https://cinemamovie28.com/movies/sexual-life/


Ahli: Vaksin Sudah Pasti Lebih Murah Dibanding Mengobati COVID-19


 Jumlah kasus pasien sembuh di Indonesia terus meningkat setiap harinya. Per 17 November 2020, jumlahnya mencapai 398.636. Ini artinya, tenaga kesehatan (nakes) telah berjuang maksimal dalam merawat pasien COVID-19.

Namun di samping berdampak terhadap kesehatan, COVID-19 juga memberikan dampak besar bagi ekonomi masyarakat. Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany menjelaskan COVID-19 merupakan penyakit yang membutuhkan biaya besar.


"Biaya penyakit itu mahal. Dari COVID-19 saja, biayanya bisa sampai Rp 600 juta," ujarnya dikutip dari situs covid.go.id, Rabu (18/11/2020).


Lebih lanjut Hasbullah menegaskan COVID-19 juga merugikan negara. Hal ini mengingat perawatan pasien COVID-19 masih menjadi tanggungan negara yang menggunakan dana APBN, APBD, dan dana desa untuk penanganannya.


Adapun pengeluaran negara mencapai 800 triliun untuk pengobatan hingga program pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19. Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat disiplin menerapkan 3M sehingga kerugian negara bisa ditekan.


"Apabila kita menggunakan masker kain yang bisa dicuci, biayanya sangat murah. Mungkin satu hari tidak sampai Rp 5.000. Tapi begitu tertular COVID-19, katakanlah penghasilan kita 1 hari Rp 100 ribu, selama dirawat 15 hari saja, maka kita kehilangan satu setengah juta rupiah. Lebih baik kita mengeluarkan Rp 5.000 sehari dan mengupayakan disiplin 3M, daripada kehilangan satu setengah juta. Ini yang harus kita pikir panjang. Jangan hanya berpikir buat hari ini atau besok saja," jelasnya.


Selain penerapan 3M, ia juga mengatakan vaksin jauh lebih murah dibandingkan biaya pengobatan COVID-19. Bahkan, vaksinasi bisa sekaligus melindungi tubuh dari penularan virus.


"Vaksin sudah pasti lebih murah dibandingkan merawat atau mengobati. Dengan divaksin ini menguntungkan kita semua, kita menjadi tidak terkena virus dan kita tidak menularkan virus kepada orang lain, ini adalah amal karena mencegah orang lain jadi tidak kena musibah dari virus," paparnya.


Senada dengan Hasbullah, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro juga menyampaikan agar masyarakat terus disiplin dan #ingatpesanibu dengan melakukan 3M yaitu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan dan #cucitanganpakaisabun sesuai imbauan #satgascovid19.


"Ternyata ada acara yang lebih murah mencegah terkena penyakit dengan vaksin dan sambil menunggu vaksin (COVID) yang aman dan efektif, kita jaga kondisi tubuh kita, agar tetap sehat, disiplin menerapkan 3M yang dipraktikkan sebagai satu kesatu

https://cinemamovie28.com/movies/strictly-sexual/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar