Rabu, 25 November 2020

Canggih Betul! KFC Jualan Ayam Pakai Mobil Tanpa Sopir di China

  Mobil otonom atau berkendara tanpa sopir (self driving) diyakini bakal menjadi tren baru. Teknologi itu kini digunakan restoran cepat saji KFC.

Dalam sebuah foto yang beredar di media sosial Twitter, KFC turun ke jalan langsung menjajakan dagangannya ke konsumen. Uniknya, tidak menggunakan tenaga manusia, tapi memanfaatkan teknologi mobil otonom dengan jaringan 5G.


Mencuplik Soyacincau, Selasa (24/11/2020) mobil tak berawak itu berada di depan stasiun metro di luar kota Shanghai. Konsumen dapat memesan di layar dan menerima pembayaran melalui kode QR. Setelah pembayaran dilakukan, pintu akan terbuka untuk mengambil pesanan.


Mobil tanpa awak tersebut merupakan Neolix dan bentuknya identik dengan kendaraan yang terhubung dengan 5G yang digunakan di rumah sakit di Thailand untuk pengiriman persediaan medis.


Menurut Forbes, Neolix memasok kendaraan pengiriman mini untuk penjualan makanan, patroli, dan jasa pengiriman. Selama pandemi COVID-19, mobil tanpa awak ini bahkan digunakan untuk desinfeksi jalanan. Selain KFC, perusahaan tersebut juga telah bekerja sama dengan Pizza Hut untuk menyediakan layanan "restaurant on wheels".


Mobil tak berawak Neolix sudah mencapai level 4. Kecanggihan mobil itu dapat mendeteksi serta menghindari rintangan berkat rangkaian sensornya. Forbes menyebut kendaraan otonom menggunakan teknologi seperti LIDAR (deteksi dan jangkauan cahaya), GPS dan computer vision untuk mendeteksi lingkungannya; sistem kontrol canggih di mobil itu dapat melacak input sensorik untuk mendeteksi papan nama atau menghindari tabrakan.


Bicara soal kemampuan, kendaraan ini memiliki jarak tempuh 100 km dengan sekali pengisian dan kecepatan maksimum 50 km / jam. Untuk pengoperasian sehari penuh, baterai dapat ditukar dalam 30 detik tanpa memerlukan alat tambahan.

https://indomovie28.net/movies/dimsum-martabak/


Pasien Corona di Banyumas Terus Meningkat, Ruang Isolasi Makin Terbatas


 Meningkatnya jumlah pengidap virus Corona COVID-19 di Kabupaten Banyumas menjadikan kapasitas ruang isolasi untuk menampung pasien semakin sedikit dan terbatas. Pada bulan November ini saja, tambahan kasus positif COVID-19 mencapai 430 orang, dan diprediksi akan terus meningkat hingga akhir bulan ini.

"Bulan berikutnya bisa saja bertambah menjadi 700 atau bahkan 900 pasien. Sebelum ada vaksin," kata Husein saat kegiatan orientasi wartawan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang digelar secara virtual di Pendopo Sipanji Purwokerto, Sabtu (21/11/2020).


Dia menjelaskan akibat penambahan jumlah pasien ini, kapasitas tempat tidur di seluruh rumah sakit rujukan COVID-19 di Banyumas penuh. Hal ini menjadikan banyak pasien terkonfimasi COVID-19 yang tertahan di ruang IGD.


"Kaget saya mendapat laporan itu, makanya pagi ini saya rapatkan bersama Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19," jelasnya.


Selain itu, banyak pasien dari hasil tes swab tidak kunjung negatif, meskipun sudah menjalani lebih dari 10 hari perawatan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya membuka opsi untuk menggunakan salah satu hotel atau wisma tentara sebagai lokasi karantina massal.


"Berdasarkan rujukan aturan pusat, harusnya pasien yang sudah sehat lebih dari 13 hari namun masih positif, bisa dipulangkan dan isolasi mandiri. Tapi banyak warga yang menolak. Kalau itu tidak bisa dikembalikan pada masyarakat, saya minta kumpulkan kemudian saya masukkan di Pondok Slamet atau akan saya minta ke Pak Dandim di Wisma Tentara," ujarnya.


Dia menjelaskan jika saat ini angka positivity rate virus Corona di Banyumas sudah lebih dari 5. Angka Reproduksi Efektif (RT) sudah lebih dari 1. Setiap harinya orang yang terkonfimasi positif bertambah lebih dari 10 orang. Sementara yang meninggal akibat COVID-19 sudah mencapai 37 pasien.


Untuk mengurangi kapasitas ruang isolasi, pihaknya akan mengambil kebijakan untuk mengeluarkan pasien positif COVID-19 kategori OTG dari RS sebanyak 60 orang. Kebijakan tersebut akan mulai dilakukan mulai hari Senin (23/11).


"Maka akan tersedia lagi jumlah tempat tidur sebanyak 110. Kemudian akan kita pilah lagi untuk pasien yang baru datang. Hanya orang yang bergejala sedang dan berat kemudian masuk ke rumah sakit. Yang lain karantina saja," jelasnya.


Dia juga mengungkapkan jika meningkatnya kasus COVID-19 yang meninggal karena masih adanya rasa malu dari masyarakat untuk memeriksakan diri jika mempunyai gejala Corona. Sehingga banyak dari mereka yang datang ke RS dalam keadaan terlambat.


"Yang meninggal rata-rata karena telat. Datangnya itu sudah ngos-ngosan saturasi oksigennya di bawah 70 persen. Karena masyarakat itu malu, datang ke Rumah Sakit kemudian dikatakan COVID. Padahal COVID itu tidak apa-apa," ucapnya.

https://indomovie28.net/movies/aruna-her-palate/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar