Minggu, 30 Mei 2021

WHO Geram, Tuding Teori Asal Usul Corona dari Lab Wuhan Diracuni Politik

 WHO tengah berada di bawah tekanan yang meningkat dalam beberapa hari terakhir sejak pejabat AS dan Eropa kembali memunculkan teori bahwa virus Corona mungkin bocor dari laboratorium Wuhan, China, setelah laporan intelijen AS mengungkap bahwa tiga peneliti di laboratorium tersebut sakit mirip COVID-19 pada November 2019.

"Menempatkan WHO pada posisi seperti yang telah dilakukan sangat tidak adil bagi ilmu yang kami coba lakukan, dan itu menempatkan kami sebagai sebuah organisasi, sejujurnya, dalam posisi yang mustahil untuk memberikan jawaban yang diinginkan dunia," kata Dr. Mike Ryan, direktur eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO dalam sebuah wawancara dikutip dari CNBC.


Ia juga meminta agar negara-negara tersebut bisa memisahkan sains dan politik.


"Kami ingin semua orang di luar sana untuk memisahkan, masalah politik ini dari sains. Seluruh proses ini diracuni oleh politik," tambahnya.


WHO telah berulang kali dituduh mengizinkan pemerintah China menghindari penyelidikan menyeluruh terhadap asal-usul COVID-19, yang pertama kali ditemukan di Wuhan pada akhir 2019.


Hipotesis bahwa COVID-19 berasal dari laboratorium virologi Wuhan pada awalnya dianggap sebagai teori konspirasi, tetapi semakin populer dalam beberapa pekan terakhir.

https://movieon28.com/movies/everlasting-love/


RI Sudah Kemasukan Varian Baru Corona, Warga +62 Yakin Mau Copot Masker?


Beberapa negara di dunia sudah mulai melonggarkan aturan wajib pakai masker di masa pandemi COVID-19, meski dengan beberapa kondisi salah satunya sudah divaksinasi secara penuh.

Kebanyakan negara yang sudah melonggarkan aturan pakai masker di antaranya Amerika Serikat, Israel, Selandia Baru, bahkan China. Tentu kondisi ini bikin iri warga +62, apa bisa Indonesia juga melonggarkan pemakaian masker?


Pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan ada risiko di depan mata yang bisa terjadi jika Indonesia ingin melonggarkan aturan pakai masker dalam waktu dekat. Terlebih Indonesia masih belum kuat dalam pengendalian pandemi Corona.


Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi jika ingin ikut-ikutan copot masker usai vaksinasi dengan meningkatkan testing dan tracing.


"Ya dengan itu (pakai masker-red) saja kita masih berpotensi mengalami lonjakan kasus besar dalam 1-2 bulan ke depan dengan adanya varian baru, apalagi dengan masker dilonggarkan," katanya saat berbincang dengan detikcom dan ditulis Minggu (30/5/2021).


Belum lagi Indonesia sudah kemasukan varian baru Corona yang berpotensi lebih menular. Jangankan copot masker, warga Indonesia malah dianjurkan pakai masker dobel untuk mengurangi risiko paparan.


"Saya sudah anjurkan dari akhir tahun lalu, maskernya harus dua lapis apalagi dengan adanya varian baru seperti sekarang. Sudah semakin jelas dengan varian yang lebih cepat menular," beber Dicky.


Was-was Relawan Pemakaman Jenazah di Malaysia, Kematian Corona Naik Terus


Relawan Malaysia, yang membantu menguburkan para jenazah korban virus Corona, mengatakan bahwa mereka sedang kesulitan, karena negara itu tengah berjuang untuk mengatasi wabah COVID-19 terburuk sejak dimulainya pandemi.

Mengenakan perlengkapan pelindung lengkap, Pasukan Manajemen Pemakaman Malaysia biasanya dipanggil oleh rumah sakit untuk membantu keluarga memberikan penghormatan terakhir mereka dengan cara yang aman.


Muhammad Rafieudin Zainal Rasid, seorang pemimpin agama yang mengepalai tim relawan nasional, yang dikenal sebagai pengurus ulama, mengatakan para relawan saat ini menangani hampir 30 kali lebih banyak jenazah daripada tahun lalu.


Tim relawan telah bertambah menjadi lebih dari 2.000 anggota, tetapi Rafieudin mengatakan mereka masih kesulitan untuk menangani banyaknya jenazah.


"Sebelumnya, sekitar satu hingga tiga kasus per bulan, tapi sekarang kami menangani hingga dua hingga tiga kasus sehari," katanya, merujuk pada satu tim di ibu kota Kuala Lumpur tempat dia bermarkas, dikutip dari Strait Times.

https://movieon28.com/movies/i-do/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar