Apple ternyata ikut menjadi salah perusahaan yang terkena dampak kelangkaan chip global. Akibat kelangkaan ini, mereka memperkirakan produksi iPad dan Mac akan terganggu dan stoknya di pasar akan berkurang.
CEO Apple Tim Cook dalam panggilan konferensi dengan analis mengatakan Apple mampu menghindari dampak dari kelangkaan chip di kuartal sebelumnya karena mereka mulai memproduksi chipnya sendiri mulai tahun lalu.
Ia menambahkan masalah utama yang dihadapi perusahaannya adalah chip 'legacy nodes' yang menggunakan metode manufaktur lawas, dan bukan chip canggih yang mentenagai perangkat mereka.
Cook tidak menjelaskan komponen apa yang stoknya menipis, tapi Apple membeli banyak chip legacy nodes untuk mengirimkan data ke display, mengirimkan tenaga ke kamera, decoding audio, dan mengelola baterai.
"Sebagian besar masalah kami adalah melisensi legacy nodes tersebut, ada banyak orang berbeda yang tidak hanya di satu industri, tapi di industri lainnya yang menggunakan legacy nodes," kata COok, seperti dikutip dari Business Insider, Jumat (30/4/2021).
CFO Apple Luca Maestri bahkan memprediksi Apple akan kehilangan pendapatan sebesar USD 3-4 miliar di kuartal ketiga 2021 sebagai akibat dari kelangkaan stok iPad dan Mac di pasar.
"Ini adalah kombinasi dari kelangkaan serta tingkat permintaan yang sangat, sangat tinggi yang kami lihat untuk iPad dan Mac," kata Maestri.
Kepada investor, Maestri mengatakan iMac memiliki penjualan tertinggi pada tiga kuartal terakhir dalam sejarah penjualan desktop. Hal ini didorong oleh pandemi yang menyebabkan banyak orang harus bekerja dari rumah dan membeli perangkat kerja yang lebih baik.
Apple sendiri telah mengumumkan laporan keuangannya untuk kuartal kedua tahun 2021. Selama periode tersebut, Apple mencatatkan pemasukan USD 89,6 miliar, naik 54% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari total pemasukan itu, USD 48 miliarnya berasal dari penjualan iPhone, naik 66% dibanding tahun lalu. Selain itu penjualan Mac dan iPad pun mengalami peningkatan yang drastis pada kuartal tersebut, naik 70% dan 78%.
https://tendabiru21.net/movies/dark-spirits/
Pfizer Uji Klinis Pil Obat COVID-19
Pfizer berharap dapat meningkatkan kesempatan untuk meningkatkan perawatan yang layak untuk COVID-19 dengan menguji pil obat COVID-19. Pil ini mulai memasuki uji klinis fase 1.
Dikutip dari Live Science, ini adalah pil pertama yang dirancang untuk mengobati infeksi COVID-19. Dengan menargetkan enzim spesifik yang dibutuhkan virus untuk mereplikasi di dalam sel inang, Pfizer berharap pil yang sejauh ini diberi nama PF-07321332 ini akan memerangi infeksi segera setelah muncul pertama kali.
"Mengatasi pandemi COVID-19 membutuhkan pencegahan melalui vaksin dan pengobatan yang ditargetkan bagi mereka yang tertular virus. Mengingat cara SARS-CoV-2 bermutasi dan dampak global COVID-19 yang berkelanjutan, tampaknya sangat penting untuk memiliki akses ke pilihan terapeutik baik sekarang maupun setelah pandemi," kata Chief Scientific Officer dan President, Worldwide Research, Development and Medical of Pfizer Mikael Dolsten.
"Kami telah merancang PF-07321332 sebagai terapi oral potensial yang dapat diresepkan pada tanda pertama infeksi, tanpa mengharuskan pasien dirawat di rumah sakit atau dalam perawatan kritis. Pada saat yang sama, kandidat antivirus intravena Pfizer merupakan pilihan pengobatan baru yang potensial untuk pasien yang dirawat di rumah sakit. Bersama-sama, keduanya berpotensi melakukan menyeluruh yang melengkapi vaksinasi jika penyakit masih terjadi," sambungnya.
PF-07321332 adalah protease inhibitor yang secara langsung mencegah produksi partikel virus di dalam inang. Jika virus tidak dapat mereplikasi secara andal ke dalam jumlah besar, itu menghentikan infeksi dan menahan terjadinya kerusakan.
Penghambat protease banyak digunakan dalam pengobatan HIV dan Hepatitis C. Tetapi meskipun terbukti efektif dalam memerangi COVID-19 dan virus Corona lainnya dalam percobaan kultur sel, obat-obatan ini belum terbukti aman dan efektif pada manusia.
Bersamaan dengan PF-07321332, Pfizer juga menyelidiki PF-07304814, protease inhibitor yang diberikan secara intravena yang saat ini sedang diujicobakan pada pasien yang dirawat di rumah sakit.
Uji klinis PF-07321332 masih berlangsung, melibatkan hingga 60 sukarelawan dewasa yang sehat, dan dijadwalkan berakhir pada 25 Mei. Uji coba ini menguji keamanan dan tolerabilitas serta melihat bagaimana senyawa tersebut bergerak melalui tubuh sukarelawan yang sehat.
Diperlukan uji coba lebih lanjut pada kelompok yang lebih besar untuk menguji keamanan dan kemanjurannya, sebelum dapat diberi label sebagai agen terapeutik terhadap SARS-CoV-2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar