Pria kini punya satu alasan tambahan untuk segera mendapat vaksinasi COVID-19. Laporan terbaru di World Journal of Men's Health menggambarkan dua kasus pria yang jadi impoten setelah terinfeksi virus Corona.
Ahli urologi dari Miller School of Medicine, Ranjith Ramasamy, menyebut ada bukti temuan partikel virus pada jaringan penis. Kedua pria diketahui terinfeksi sekitar 6-8 bulan lalu dan mengalami masalah disfungsi ereksi setelah dinyatakan sembuh.
Terdapat tanda-tanda kerusakan pembuluh darah pada penis. Ramasamy membandingkannya mirip seperti kerusakan yang terjadi pada pembuluh darah bagian organ lain mulai dari paru-paru, ginjal, hingga otak.
"Pembuluh darahnya bermasalah sehingga tidak bisa menyuplai cukup darah ke penis untuk memicu ereksi," kata Ramasamy seperti dikutip dari WebMD, Senin (17/5/2021).
"Kami mengira sepertinya ini bukan efek sementara. Bisa jadi permanen," lanjutnya.
Peneliti menduga di masa depan, akan lebih banyak pasien pria yang mengalami keluhan serupa. Ramasamy mengimbau pria penyintas COVID-19 yang menderita disfungsi ereksi untuk segera mencari bantuan medis.
"Jangan berpikir ini akan hilang sendiri. Kami rasa ini akan jadi efek jangka panjang, bukan keluhan sementara," pungkasnya.
https://maymovie98.com/movies/bad-hair/
5 Makanan yang Tak Sebaiknya Dihangatkan Sampai Berulang-ulang
Saat Lebaran, memasak banyak menu makanan adalah sebuah tradisi. Tak jarang, sebagian dari makanan itu akan disimpan di dalam kulkas untuk dimakan di hari selanjutnya.
Tapi, ternyata kebiasaan menghangatkan makanan sisa yang sudah disimpan itu berbahaya untuk kesehatan. Hal itu bisa memicu masalah karena tidak semua makanan bisa dihangatkan untuk dikonsumsi kembali.
"Tidak semua jenis makanan bisa dipanaskan ulang, terutama makanan yang memiliki kandungan protein tinggi," kata ahli nutrisi Lokendra Tomar yang dikutip dari Food NDTV, Senin (17/5/2021).
Selain itu, bahaya makanan yang dihangatkan ulang lebih dari satu kali bisa mengubah zat pada makanan. Itu akan mengubahnya menjadi karsinogen yang memicu sel kanker.
Bagaimana bisa?
Makanan yang dipanaskan sudah melalui proses pemanasan pertama. Setelah itu, makanan akan melewati proses pendinginan seperti dari dalam kulkas dan kembali dipanaskan.
Di tahap pendinginan tersebut ada kemungkinan bakteri berkembang biak dengan mudah. Kemudian, bakteri tersebut akan menjadi kebal memasuki proses pemanasan yang kurang tepat.
Jika Makanan dalam wadah tertutup yang disimpan di bawah suhu 4 derajat Celcius ingin dipanaskan lagi, pastika suhunya harus mencapai 70-80 derajat Celcius. Sebab, jika makanan dipanaskan lebih dari suhu 70-80 derajat Celcius, dipastikan kandungan gizinya rusak.
Berikut beberapa jenis makanan yang tidak boleh dihangatkan, yaitu:
1. Sayuran hijau
Beberapa jenis sayuran, seperti bayam, kangkung, lobak, wortel, hingga seledri memiliki kandungan nitrat yang tinggi. Jika dipanaskan berulang kali, kandungan nitrat tersebut akan berubah menjadi racun karena melepaskan karsinogenik yang bersifat kanker.
Selain itu, sayuran hijau yang dihangatkan berulang kali bisa mengoksidasi kandungan zat besi. Oksidasi zat besi ini menghasilkan radikal bebas berbahaya sebagai sumber penyakit.
2. Nasi
Badan Standar Makanan Inggris (FSA) mengatakan nasi yang dihangatkan lebih dari satu kali juga bisa menjadi racun. Terlalu lama menyimpan nasi juga mendorong pertumbuhan bakteri Bacillus Cereus yang menghasilkan spora beracun.
Setelah nasi dipanaskan dan didiamkan pada suhu ruangan, kandungan spora tersebut bisa berkembang biak. Itu juga berisiko menyebabkan keracunan makanan saat dikonsumsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar