Jumat, 28 Mei 2021

Menkes Klarifikasi Soal Pengendalian Pandemi Corona DKI Jakarta 'Terburuk'

  Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklarifikasi pernyataan terkait skor pengendalian pandemi Corona di setiap wilayah. Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengungkap jika skor pengendalian pandemi Corona terburuk di Indonesia berada di DKI Jakarta.

Budi meluruskan, skor yang dimaksud merupakan indikator risiko yang dipakai Kementerian Kesehatan RI secara internal. Hal ini untuk melihat laju penularan pandemi Corona.


"Data-data dan angka merupakan faktor indikator risiko adalah merupakan indikator risiko berdasarkan pedoman WHO terbaru yang digunakan sebagai analisa internal di Kemenkes, untuk melihat persiapan kita sebagai lonjakan kasus pasca liburan Lebaran kemarin," klarifikasi Menkes dalam konferensi pers Jumat (28/5/2021).


Menkes mengaku, indikator tersebut baru dibahas 4 pekan yang lalu. Mempelajari apakah penerapan penilaian tersebut cocok ditetapkan di beberapa provinsi atau wilayah hingga kota.


"Saya tegaskan lagi bukan penilaian kinerja dari daerah, baik provinsi kabupaten atau kota," sambungnya.


Terlebih, di tengah pandemi Corona, strategi pandemi COVID-19 diakui Menkes Budi memang selalu berubah. Terutama saat masuknya varian baru Corona ke Indonesia.


"Kita masih terus melakukan modifikasi dari kebijakan dan intervensi dari mencari mana yang paling pas untuk isa mengatasi pandemi, ada yang awalnya baik tapi kemudian dengan adanya mutasi baru dia mengubah," kata Budi.


Diberitakan sebelumnya, Wamenkes Dante menyoroti bed occupation rate di DKI Jakarta yang sudah mulai meningkat. Hal ini yang kemudian, disebutnya membuat DKI berada di kategori E.


"Masih banyak daerah yang dalam kondisi terkendali, kecuali di Jakarta kapasitasnya E karena di DKI bed occupation rate-nya sudah mulai meningkat dan tracingnya tidak terlalu baik," jelas dr Dante dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI, Kamis (27/5/2021).


Sementara Budi meluruskan, skor yang dimaksud bukan terkait pengendalian pandemi Corona. Terlebih testing Corona di DKI Jakarta menurutnya sangat baik.

https://nonton08.com/movies/the-fallen/


Ramai Penanganan Corona DKI Disebut Paling Buruk, Menkes Minta Maaf


- Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengklarifikasi kategorisasi dalam penilaian penanganan COVID-19. Ia menyatakan indikator risiko bukan merupakan penilaian kinerja daerah dalam menangani pandemi virus Corona.

Diberitakan sebelumnya, DKI Jakarta disebut mendapat skor E atau 'paling buruk' dalam penanganan Corona. Menkes kemudian mengklarifikasi dan menyatakan permohonan maaf atas kesimpang-siuran tersebut.


"Saya juga menyampaikan permohonan maaf atas kesimpangsiuran berita yang tidak seharusya terjadi, bahwa indikator risiko ini tidak seharusnya menjadi penilaian kinerja di salah satu provinsi yang sebenarnya terbaik dan tenaga kesehatannya sudah melakukan hal-hal paling baik," kata Menkes dalam konferensi pers di Youtube Kementerian Kesehatan, Jumat (28/5/2021).


Dalam kesempatan tersebut Menkes juga mengapresiasi Pemda DKI dan seluruh aparat juga tenaga kesehatan yang sudah melakukan upaya maksimal dalam penanggulangan pandemi.


Lebih lanjut, ia juga menyampaikan jumlah testing di DKI Jakarta juga sudah sangat baik dan lebih banyak jika dibandingkan daerah lain di Indonesia.


"Saya melihat bahwa banyak keunggulan yang sudah dilakukan teman-teman di DKI. Apresiasi saya pada aparat dan tenaga kesehatan di DKI," pungkasnya.

https://nonton08.com/movies/the-scorpion-king-2-rise-of-a-warrior/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar