Sebuah studi yang dilakukan pada tenaga kesehatan di India yang diberi vaksin AstraZeneca menemukan vaksin Corona tersebut efektif melawan varian India atau B1617.
Studi yang dilakukan di Rumah Sakit Indraprastha Apollo di New Delhi mencatat dari 3.235 petugas kesehatan yang mendapat vaksin AstraZeneca, hanya 85 yang melaporkan gejala COVID-19 dan dua yang memerlukan perawatan di rumah sakit.
Studi tersebut juga tidak mencatat adanya kematian atau perawatan intensif pada mereka yang diberi vaksin AstraZeneca.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa 97,38 persen dari mereka yang divaksinasi terlindung dari infeksi dan tingkat rawat inap hanya 0,06 persen," kata Dr Anupam Sibal, direktur medis RS tersebut, dikutip dari India Today.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa infeksi hanya terjadi dalam persentase kecil dan tidak menyebabkan keparahan penyakit.
Temuan ini sedang dipertimbangkan untuk dipublikasikan dalam jurnal medis peer-review.
Namun para peneliti mencatat bahwa vaksin pun tidak memberi 100 persen kekebalan. Setelah imunisasi penuh, risiko tertular Corona tetap ada.
Politisi India Sebut Virus Corona Punya Hak Hidup Seperti Manusia
Seorang politisi di India jadi bulan-bulanan warganet setelah menyebut virus Corona adalah makhluk yang juga punya hak untuk hidup.
Dikutip dari laman Hindustian Times, politisi papan atas India yang juga dikenal sebagai mantan menteri utama Uttarakhand, Trivendra Singh Rawat, dalam sebuah postingan menuliskan virus Corona adalah organisme, makhluk yang juga memiliki hak untuk hidup.
"Kalau kita bicara filosofis, maka virus COVID-19 juga merupakan organisme hidup yang ingin hidup dan berhak hidup layaknya manusia," tuturnya.
Trivendra Singh Rawat juga menyalahkan manusia atas 'ganasnya' mutasi virus corona.
"Namun, kita menganggap diri kita lebih cerdas daripada organisme hidup lainnya. Kita sekarang mengejarnya dan untuk melarikan diri, virus jadi terus bermutasi," sambungnya.
Rawat mengatakan kepada saluran berita lokal dalam wawancara tentang pandemi COVID-19 yang telah menewaskan lebih dari 4.100 orang di Uttarakhand, lebih dari 258.300 di seluruh negeri telah memaksa sebagian besar negara bagian untuk memberlakukan pembatasan ketat.
Namun, dia mengatakan manusia perlu melampaui virus Corona untuk tetap aman.
Postingannya tersebut langsung dikomentari oleh warganet, mengingat banyaknya korban jiwa akibat virus Corona.
https://maymovie98.com/movies/body-bags/
Vaksinasi Gotong Royong Dimulai, Jokowi Harap Herd Immunity Segera Terbentuk
Pelaksanaan vaksinasi gotong royong resmi dimulai di Indonesia hari ini, Selasa (18/5/2021). Presiden Joko Widodo juga hadir dalam pelaksanaan perdana vaksinasi gotong royong di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat.
"Kita harapkan ini akan segera membangun sebuah herd immunity, kekebalan komunal dan penyebaaran COVID bisa ktia hilangkan dari negara yang kita cintai ini," katanya dalam keterangan pers di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (18/5/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan ada 18 perusahaan yang telah melaksanakan vaksinasi dengan program gotong royong hari ini.
Ia mengharapkan dengan dimulainya vaksinasi gotong royong di kawasan industri maka produktivitas karyawan bisa meningkat tanpa perlu takut akan penularan Corona.
"Dengan dimulainya vaksinasi di industri, di lokasi-lokasi produktif kawasan industri, kita harapkan semua terlindungi dari penyebaran COVID," paparnya,
Pelaksanaan vaksinasi gotong royong menggunakan vaksin Corona Sinopharm yang didistribusi oleh PT Kimia Farma. Pelayanan vaksinasi gotong royong dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) milik swasta yang memenuhi persyaratan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar