Kamis, 20 Mei 2021

COVID-19 Naik Hingga 100 Persen Lebih Usai Lebaran, RS Antisipasi Kolaps

 Pasca libur Lebaran 2021, sejumlah provinsi di RI dilaporkan mengalami peningkatan kasus baru COVID-19 yang signifikan. Di antaranya, mengalami kenaikan hingga lebih dari 100 persen.

"Ada beberapa provinsi yang menunjukan peningkatan cukup signifikan. Ada beberapa provinsi yang naiknya lebih dari 50 persen yaitu provinsi Aceh dan Sulawesi Barat. Ini mereka bisa naik, bahkan Aceh bisa lebih dari 100 persen kenaikan pasien COVID-nya," terang Sekjen Perhimpunan RS Indonesia (PERSI), Dr dr Lia G Partakusuma, SpPK, MM, MARS dalam diskusi daring, Kamis (20/5/2021).


"Ada juga yang di bawah 25-20 persen itu Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Riau. Serta yang 10-24 persen Babel Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jambi. Yang lain itu masih ada peningkatan seperti Bengkulu, Sumatera Selatan, Yogyakarta tapi masih di bawah 10 persen," lanjutnya.


Menurutnya, peningkatan kasus COVID-19 selalu dibarengi peningkatan keterisian kamar di rumah sakit. Kini diketahui, bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit masih sekitar 30 persen atau kurang.


Namun melihat peningkatan kasus COVID-19 yang signifikan di sejumlah provinsi pasca Lebaran, ia menyebut pihak rumah sakit perlu melakukan langkah antisipatif.


"Beberapa waktu lalu angka sudah mulai turun sehingga tempat tidur COVID yang semula kita peruntukan sudah ada beberapa yang sudah kita putar kembali menjadi noncovid. Memang pernah kita punya angka tempat tidur yang luar biasa. Sebelumnya kita punya ruangan isolasi 3.500, pada waktu peak sampai 78.000 tempat tidur isolasi," terang dr Lia.


"Sekarang huniannya sekitar 30 persen dan kasus per hari 4 ribuan. Tapi kalau naik terus sampai 7.000-8.000 pada waktu yang bersamaan pasti rumah sakit itu kolaps," pungkasnya.

https://cinemamovie28.com/movies/the-god/


Positif Corona Sepulang Mudik? Ini yang Pertama Kali Harus Dilakukan


Sejumlah pemudik Lebaran 2021 dilaporkan positif Corona. Para pemudik tersebut ketahuan positif COVID-19 melalui screening di beberapa lokasi penyekatan jalur mudik.

Apa yang harus dilakukan jika dinyatakan positif Corona?

Menurut Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) dr Lia G Partakusuma, SpPK(K), MM, MARS, apabila seseorang dinyatakan positif Corona, dianjurkan untuk segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat, baik puskesmas atau rumah sakit. Terlebih jika mengalami gejala-gejala COVID-19, seperti batuk, demam, dan sesak napas.


"Apabila gejala ini sudah dirasakan, yang paling mudah itu gejalanya demam, batuk-batuk, pilek, sesak napas, diare, atau tidak merasakan rasa atau bau, itu segera saja datang ke rumah sakit," kata dr Lia dalam diskusi virtual, Kamis (20/5/2021).


"Nanti kami yang akan screening lebih lanjut, apakah ini pasien yang perlu dirawat, maka kami akan data untuk masuk dirawat. Tetapi, jika gejala ringan, kami inginnya bisa mendapatkan bantuan dari rumah sakit darurat, seperti Wisma Atlet," lanjutnya.


Oleh karena itu, dr Lia mengimbau agar masyarakat tidak perlu takut untuk melaporkan diri jika positif Corona. Masyarakat bisa melapor ke RT, RW, atau fasilitas kesehatan terdekat.


"Jadi masyarakat jangan takut, kalau positif jangan langsung menyembunyikan diri di rumah. Datanglah dulu, kadang kala ada yang merasa tidak apa-apa, tapi waktu difoto dadanya, atau di rontgen, ternyata ada gejala-gejala pneumonia," tuturnya.

https://cinemamovie28.com/movies/sibyl/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar