Per 25 Mei 2021, Indonesia melaporkan penambahan kasus baru positif COVID-19 sebanyak 5.060. Total pasien terkonfirmasi saat ini sejumlah 1.786.187.
Jawa Barat menyumbang angka kasus positif terbanyak dengan total 1.024. Disusul Jawa Tengah dengan total kasus 696, dan Riau dengan total 642 kasus.
Detail perkembangan virus Corona per Selasa (25/5/2021), adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 5.060 menjadi 1.786.187
Pasien sembuh bertambah 3.795 menjadi 1.642.074
Pasien meninggal bertambah 172 menjadi 49.627
Tercatat sebanyak 84.423 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 92.350.
Sebaran 5.060 kasus baru Corona di Indonesia per Selasa (25/5/2021), sebagai berikut:
Jawa Barat: 1.024 kasus
Jawa Tengah: 696 kasus
Riau: 642 kasus
DKI Jakarta: 384 kasus
Sumatera Barat: 271 kasus
Jawa Timur: 217 kasus
DI Yogyakarta: 215 kasus
Kepulauan Riau: 191 kasus
Aceh: 185 kasus
Bangka Belitung: 166 kasus
Sumatera Selatan: 129 kasus
Kalimantan Barat: 114 kasus
Kalimantan Timur: 112 kasus
Sumatera Utara: 97 kasus
Banten: 89 kasus
Lampung: 84 kasus
Kalimantan Tengah: 71 kasus
Jambi: 59 kasus
Bali: 55 kasus
Sulawesi Selatan: 51 kasus
Kalimantan Selatan: 43 kasus
Maluku: 42 kasus
Kalimantan Utara: 34 kasus
Bengkulu 30 kasus
Nusa Tenggara Barat: 17 kasus
Sulawesi Tengah: 15 kasus
Nusa Tenggara Timur: 10 kasus
Gorontalo: 8 kasus
Maluku Utara: 4 kasus
Sulawesi Tenggara: 2 kasus
Papua Barat: 2 kasus
Sulawesi Utara: 1 kasus
https://tendabiru21.net/movies/julius-caesar-3/
Dinkes Curiga Corona Varian Baru Masuk Sleman, Spesimen Masih Diteliti
Kasus kematian akibat COVID-19 di Sleman meningkat belakangan ini. Bahkan ditemukan 9 pasien Corona meninggal lebih cepat. Dinkes curiga virus Corona varian baru sudah masuk ke Sleman.
"Jadi kalau yang kita kenal varian lamanya itu kan perlu waktu antara dari gejala awal, ringan, gejala berat, sampai kritis dan meninggal. Yang belakangan kemarin yang pernah saya sampaikan itu ada di awal itu diagnosisnya itu diletakkan positif dengan gejala ringan. Tapi sehari dua hari kemudian kok meninggal," kata Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo kepada wartawan, Selasa (25/5/2021).
Joko mencurigai ada Corona varian baru yang masuk ke Sleman sebelum Lebaran. Akan tetapi, Joko menegaskan hal ini baru sebatas dugaan dan masih harus dibuktikan dengan pemeriksaan lanjut di laboratorium.
"Saya sekali lagi tidak mengatakan varian baru. Cuma kecurigaan kami itu ada kemungkinan (varian baru masuk) sebelum lebaran," jelasnya.
"(Dugaan) yang paling dekat dengan kita itu yang varian India. Yang B.1617.2. Tapi sekali lagi ini baru dugaan," tambahnya.
Baca juga: Staf Lab Wuhan Berobat Sebelum Pandemi COVID-19, Intelijen AS Bergerak
Joko menyebut sejauh ini ada 9 kasus kematian yang dicurigai terpapar corona varian baru.
"Ada 9 orang. Ya cenderung ke arah sana karena tidak biasa. Tidak seperti COVID-19 sebelumnya dimana perlu waktu dan kadang-kadang menyelesaikan isolasi itu sembuh," ungkapnya.
Dari 9 kasus kematian ini, lanjut Joko, sebagian besar merupakan kategori lanjut usia. Ditegaskannya, semua meninggal karena ada faktor komorbid.
"Kebetulan untuk yang kasus itu yang lansia, yang dari 9 tadi itu sebagian besar lansia. Kemdian ada juga yang di bawah 50 tahun tapi ada komorbid, hipertensi sama DM tapi tetep ada komorbid. Tidak ada yang murni COVID-19 meninggal sampai saat ini tidak ada," tegasnya.
Spesimen dari kesembilan pasien masih diteliti. Selengkapnya di halaman berikut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar