Sabtu, 22 Mei 2021

Klaster Keluarga Bermunculan, Picu Lonjakan COVID-19 di Kudus

 Kasus penyebaran virus Corona atau COVID-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengalami lonjakan. Bupati Kudus menyebut lonjakan kasus Corona berasal dari klaster keluarga.

"Kasus Corona naik lagi, ada 300 an kasus saat ini. kemarin sudah saya suruh pembukaan isolasi COVID-19, karena di sana sudah banyak 80an pasien di rumah sakit umum," kata Bupati Kudus HM Hartopo kepada wartawan ditemui di pendapa Kabupaten Kudus, Jumat (21/5/2021).


"Setelah vaksinasi ternyata masyarakat banyak yang abai untuk prokes sendiri, pemahamannya kurang. Karena dianggap vaksinasi ini bisa menolak virus. Padahal tidak seperti itu, karena hanya untuk menambah antibodi saja. Supaya terpapar tidak ada gejala," sambung Hartopo.


Hartopo menuturkan peningkatan kasus Corona di Kudus berasal dari klaster keluarga. Menurutnya warganya banyak yang bepergian ke daerah lain. Hal tersebut pun kembali ke Kudus membawa virus Corona.


"Di sini, rata-rata merupakan klaster keluarga. Karena sini kita perketat wisata. Aturan kemarin, dengan Perbup kemarin. Kapasitas 30 persen dari sebelumnya. Tapi tetangga sebelah wisata dibuka semua. Termasuk Jepara, Rembang. Jadi orang Kudus banyak ke sana. Pulang-pulang membawa COVID-19, terus disebarkan ke keluarga. Lokal aman, pemudik juga aman," kata Hartopo.


Hartopo menjelaskan meski ada 3 pemudik terkonfirmasi positif Corona, namun hasil tracingnya nol. Kata dia pemudik yang terkonfirmasi positif COVID-19 tanpa ada gejala. Mereka pun sudah menjalani isolasi mandiri.


"Hasil kajian, karena kalau pemudik kemarin hanya 3 saja yang terpapar, dan setelah di-tracing tidak ada. Jadi menemukan 3 positif, tidak ada klaster di situ. Setelah kita tracing tidak ada, hasilnya nol. Karena dia terpaparnya di luar kota. Ada temuan kita lakukan isolasi mandiri," ucapnya.


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Badai Ismoyo, mengatakan ada lonjakan kasus Corona di Kudus hingga 60 kasus dalam sehari. Saat ini kata dia ada sebanyak 137 orang terkonfirmasi positif Corona dirawat di rumah sakit. Sedangkan ada 170 orang terpapar Corona menjalani isolasi mandiri.


"Per 20 Mei 2021 ada penambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 60 kasus," kata Badai dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Jumat (21/5/2021).


"Dirawat saat ini ada sebanyak 137 pasien. Isolasi mandiri ada sebanyak 170 orang. Meninggal 552 orang, sembuh 5.458. Jumlah keseluruhan 6.317 orang," sambungnya.

https://tendabiru21.net/movies/como-filmar-una-xxx/


Mau Dapat 'Swipe Kanan' di Aplikasi Kencan? Vaksinasi COVID-19 Dulu!


Beberapa situs dan aplikasi kencan populer kini bisa menunjukkan status vaksinasi COVID-19 para penggunanya. Hal ini disebut bisa jadi nilai tambah bagi mereka yang ingin berkencan.

Tinder, Match, OkCupid, Hinge, Plenty of Fish, BLK dan Chispa yang tergabung dalam Match Group menawarkan 'lencana' khusus bagi para pengguna yang sudah divaksinasi. Bersamaan dengan itu pengguna juga akan mendapatkan akses fitur premium.


Penasehat Gedung Putih Amerika Serikat (AS), Andy Slavitt, menjelaskan hal ini merupakan kerja sama dengan pemerintah untuk mendukung program vaksinasi.


Menurut Andy data menunjukkan orang-orang dengan status sudah divaksinasi COVID-19 bisa sampai 14 persen lebih sukses mendapatkan kencan.


Karena itu pemerintah bekerja sama dengan pengembang aplikasi dan situs pencari jodoh agar lebih banyak orang yang mau divaksinasi COVID-19.


"Kita akhirnya menemukan satu hal yang bisa membuat kita semua jadi lebih menarik: vaksinasi," ungkap Andy seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (22/5/2021

https://tendabiru21.net/movies/kung-fu-panda/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar