Sejumlah negara seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, hingga Inggris tengah merencanakan dosis ketiga vaksin Corona sebagai 'booster' pasca disuntik dosis kedua. UEA sendiri mengaku langkah ini sebagai upaya memberikan perlindungan maksimal bagi warganya.
Sementara, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menegaskan belum ada rencana untuk memberikan dosis ketiga vaksin Corona. Hal ini diungkap juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr SIti Nadia Tarmizi.
"Belum (ada rencana pemberian dosis ketiga vaksin Corona)," tegas dr Nadia lewat pesan singkat kepada detikcom Kamis (20/5/2021).
"Belum ada bukti klinis perlu booster," lanjutnya.
Seperti diketahui, dalam program vaksinasi pemerintah, Indonesia sudah memakai vaksin Corona Sinovac dan vaksin AstraZeneca. Hasil uji vaksin Sinovac di dunia nyata menurut para peneliti Kemenkes, menunjukkan angka efikasi sangat tinggi.
"Berdasarkan analisis yang kita lakukan, kita menemukan dosis lengkap bisa menurunkan atau mengurangi risiko 94 persen COVID-19 bergejala pada individu yang menerima vaksinasi penuh atau 2 dosis," jelas ketua tim peneliti, Panji Dhewantara, beberapa waktu lalu.
Berikut data efektivitas vaksin Corona Sinovac berdasarkan pemantauan pada 120 ribu tenaga kesehatan pasca divaksinasi.
- Efektif mencegah COVID-19 pada hari ke-28 hingga ke-63: 94 persen
- Efektif mencegah perawatan di RS akibat COVID-19 hingga hari ke-28: 96 persen
- Efektif mencegah kematian karena COVID-19 pada hari ke-28 hingga ke-63: 98 persen
https://cinemamovie28.com/movies/god-is-brazilian/
Biar Tak Jadi Sarang Mikroba, Masker Harus Diganti Tiap Berapa Jam?
Memakai masker sudah lekat dengan keseharian masyarakat di masa pandemi Corona. Rasanya, ada yang kurang jika beraktivitas di luar rumah tanpa memakai masker.
Meski penggunaannya wajib, masker juga punya masa tahan agar tidak jadi sarang bakteri dan mikroba yang bisa menyebabkan penyakit.
Sebuah eksperimen baru-baru ini dilakukan para ilmuwan memperlihatkan jumlah mikroba yang berada pada masker jika tidak diganti selama berjam-jam. Eksperimen tersebut menemukan masker yang dipakai dalam periode yang lama memiliki jumlah bakteri dan jamur lebih banyak sehingga meningkatkan risiko seseorang menjadi sakit.
"Pada tingkat rendah, sistem kekebalan Anda menjaga mereka tetap terkendali, tetapi pada tingkat yang tinggi, hal itu dapat menyebabkan reaksi alergi ringan hingga parah, masalah pernapasan, dan bahkan infeksi hidung," kata Dr John Chen, asisten profesor di departemen mikrobiologi dan imunologi di National University of Singapore.
Berapa jam harus ganti masker?
Spesialis paru dari RS Persahabatan, dr Diah Handayani, SpP, menegaskan pakai masker bedah atau masker sekali pakai tak boleh lebih dari 6 jam terlebih jika maskernya sudah basah.
dr Diah juga memperingatkan untuk tidak menyimpan masker agar bisa digunakan keesokan harinya.
"Sekarang gini, kan dia nyaring kuman dari depan, terus dibesokin, terus dipegang," terangnya.
Sementara itu untuk masker kain, penggunaan maksimal 4 jam sekali lalu diganti. Setelah itu cuci masker jika ingin digunakan kembali agar bakteri dan mikroba tidak menempel di masker yang besar kemungkinannya terhirup dan masuk ke dalam tubuh.
Disarankan untuk selalu sedia masker dalam jumlah yang banyak, agar bisa selalu menggantinya jika masker sudah kotor atau lembab, meskipun masih kurang dari 6 jam untuk masker bedah dan 4 jam untuk masker kain.
https://cinemamovie28.com/movies/corpse-party-book-of-shadows/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar