Kabar perceraian Bill Gates dan Melinda Ann French mengejutkan publik sedunia. Orang-orang mengingat lagi betapa kompak keduanya, salah satunya dalam berkomunikasi lewat Annual Letter Bill and Melinda Gates Foundation.
Siapa saja yang terjun atau menyukai bidang komunikasi, akan tertarik mengikuti Annual Letter atau surat tahunan yang disampaikan Bill Gates dan Melinda setiap tahunnya.
Baik Bill maupun Melinda sama-sama merupakan ahli komunikasi. Surat tahunan ini ditulis langsung oleh keduanya. Mereka sangat jeli menggunakan berbagai teknik penulisan dan penyampaian untuk membuat informasi yang kompleks menjadi mudah dipahami dan menarik untuk dibaca.
Penulis buku 'Five Stars: The Communication Secrets to Get from Good to Great' Carmine Gallo lewat tulisannya yang dimuat di Forbes, menyebutkan bahwa 'The 2021 Bill and Melinda Gates letter' menyampaikan informasi berdasarkan data tentang pandemi dengan cara yang menarik.
https://maymovie98.com/movies/ride-like-a-girl/
"Keterlibatan sangat penting karena jika orang tidak memahami sains, mereka cenderung tidak akan bertindak berdasarkan informasi tersebut," ujarnya seperti dikutip dari Forbes, Selasa (4/5/2021). Gallo pun merangkum 3 strategi komunikasi yang membuat surat tahunan Bill dan Melinda memikat.
1. Menggunakan bahasa sangat sederhana
Kebanyakan ahli mencoba membuat orang terkesan dengan seberapa banyak yang mereka ketahui. Mereka menggunakan kata-kata besar dan jargon misterius yang hanya dapat dipahami oleh sedikit orang di luar bidang tersebut.
Komunikator yang efektif seperti Bill dan Melinda, melakukan yang sebaliknya. Semakin kompleks topiknya, semakin sederhana kata-kata yang mereka gunakan. Bill dan Melinda juga lebih sering membuat kalimat pendek agar lebih mudah diingat. Karenanya, kalimat yang sering dikutip dari surat tahunan itu adalah kalimat yang pendek. Singkat, tetapi mereka berbicara banyak:
2. Memakai metafora yang familiar
Bill berfokus pada bagaimana mencegah pandemi di masa depan. "Pertama, kita perlu tahu wabah penyakit segera setelah terjadi, dimanapun itu terjadi," tulisnya.
Jika virus ternyata sangat menular atau sama sekali baru, Bill merekomendasikan agar sekelompok orang yang tahu lebih dulu agar segera bertindak. Dia menggunakan metafora untuk menjelaskan ini:
Kelompok ini ibarat regu tembak di tengah pandemi. Sama seperti petugas pemadam kebakaran, mereka adalah para profesional terlatih yang siap menanggapi potensi krisis pada saat itu juga.
Seperti petugas pemadam kebakaran yang terus berlatih, para responden ini perlu secara teratur menjalankan 'latihan' yang mensimulasikan wabah di dunia nyata. Ini sama seperti permainan perang yang memungkinkan militer bersiap untuk peperangan di kehidupan nyata.
Bill dan Melinda percaya bahwa otak manusia memproses dunia dalam metafora. Mereka berusaha agar analogi yang kompleks bisa tergambar lebih konkret.
3. Membagikan cerita untuk mendukung data
"Salah satu hal yang paling saya rindukan selama setahun terakhir adalah bepergian untuk melihat langsung yayasan kami bekerja. Di rumah kami, saya memajang foto-foto wanita yang saya temui dalam setiap perjalanan ini. Sekarang, saya bekerja dari rumah sambil memandangi wajah mereka sepanjang waktu," tulis Melinda.
Melinda percaya pada kekuatan bercerita. Dia sering menggunakan cerita nyata dari orang-orang yang ditemui atau dikenalnya untuk mendukung argumen dan datanya.
Misalnya, Melinda membuat argumen: "Jika pemerintah mengabaikan fakta bahwa pandemi dan resesi memengaruhi kaum perempuan secara berbeda, hal itu akan semakin memperpanjang krisis dan memperlambat pemulihan ekonomi bagi semua orang."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar