Vaksin Sinopharm 'ditawarkan' menjadi vaksin booster di Uni Emirat Arab hingga Bahrain. Rencananya, diberikan setelah enam bulan pasca disuntik vaksin Corona dosis kedua.
Vaksin booster atau vaksin Corona dosis ketiga nantinya diprioritaskan bagi kelompok rentan. UEA mengaku hal ini adalah bagian dari strategi pemerintah untuk memberikan perlindungan maksimal kepada warganya.
"Tawaran UEA adalah bagian dari strategi proaktif untuk memberikan perlindungan maksimum bagi masyarakat," beber Otoritas Manajemen Bencana dan Krisis Darurat Nasional (NCEMA), sembari menegaskan, pemberian vaksin Corona dosis ketiga akan dimulai pada warga usia di atas 60 tahun atau pengidap penyakit kronis.
Dikutip dari Reuters, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pekan lalu menyetujui vaksin Corona Sinopharm untuk penggunaan darurat. Berdasarkan hasil uji klinis Fase III, dua dosis vaksin Corona Sinopharm dengan interval vaksin 21 hari, memiliki efikasi 79 persen terhadap infeksi bergejala COVID-19, 14 hari hingga beberapa hari setelah dosis kedua vaksin Corona Sinopharm diberikan.
UEA, yang memimpin uji klinis Fase III dari vaksin Sinopharm, telah mulai memproduksinya di bawah usaha, antara Sinopharm dan perusahaan teknologi Grup 42 yang berbasis di Abu Dhabi.
"UEA, pusat bisnis dan pariwisata regional dari sekitar 9 juta orang, telah memvaksinasi sekitar 73 persen dari populasi yang memenuhi syarat," kata NCEMA.
UEA menyediakan empat vaksin Corona secara gratis tetapi tidak memberikan rincian untuk masing-masing vaksin. UEA pada hari Selasa melaporkan 1.270 infeksi virus Corona baru sehingga total menjadi 548.681 kasus dengan 1.637 kematian.
https://cinemamovie28.com/movies/god/
Kemenkes RI Belum Berencana Berikan Dosis Ketiga Vaksin Corona, Ini Alasannya
Sejumlah negara seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, hingga Inggris tengah merencanakan dosis ketiga vaksin Corona sebagai 'booster' pasca disuntik dosis kedua. UEA sendiri mengaku langkah ini sebagai upaya memberikan perlindungan maksimal bagi warganya.
Sementara, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menegaskan belum ada rencana untuk memberikan dosis ketiga vaksin Corona. Hal ini diungkap juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr SIti Nadia Tarmizi.
"Belum (ada rencana pemberian dosis ketiga vaksin Corona)," tegas dr Nadia lewat pesan singkat kepada detikcom Kamis (20/5/2021).
"Belum ada bukti klinis perlu booster," lanjutnya.
Seperti diketahui, dalam program vaksinasi pemerintah, Indonesia sudah memakai vaksin Corona Sinovac dan vaksin AstraZeneca. Hasil uji vaksin Sinovac di dunia nyata menurut para peneliti Kemenkes, menunjukkan angka efikasi sangat tinggi.
"Berdasarkan analisis yang kita lakukan, kita menemukan dosis lengkap bisa menurunkan atau mengurangi risiko 94 persen COVID-19 bergejala pada individu yang menerima vaksinasi penuh atau 2 dosis," jelas ketua tim peneliti, Panji Dhewantara, beberapa waktu lalu.
Berikut data efektivitas vaksin Corona Sinovac berdasarkan pemantauan pada 120 ribu tenaga kesehatan pasca divaksinasi.
- Efektif mencegah COVID-19 pada hari ke-28 hingga ke-63: 94 persen
- Efektif mencegah perawatan di RS akibat COVID-19 hingga hari ke-28: 96 persen
- Efektif mencegah kematian karena COVID-19 pada hari ke-28 hingga ke-63: 98 persen
https://cinemamovie28.com/movies/corpse-party-missing-footage/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar