Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan biaya vaksin gotong royong Rp 500 ribu per dosis, atau Rp 1 juta per orang karena masing-masing butuh 2 dosis.
"Harga vaksin Rp375 ribu per dosis dan penyuntikannya Rp125 ribu, sehingga total Rp500 ribu," ujar Airlangga dalam konferensi pers secara virtual, Senin (10/4/2021).
Tiap orang membutuhkan dua dosis vaksin, sehingga dana yang dibutuhkan sekitar Rp 1 juta per orang.
Indonesia telah mengamankan 500 ribu dosis vaksin Sinopharm yang bakal digunakan dalam skema gotong royong dari kontrak 7,5 juta dosis. Vaksin lain yang akan dipakai adalah CanSino sebanyak 5 juta dosis.
"Vaksin gotong royong ini diharapkan sudah bisa dilaksanakan nanti di akhir bulan Mei," papar Airlangga.
https://maymovie98.com/movies/rurouni-kenshin-part-i-origins/
Negara Ini 'Pede' Banget Bakal Bebas COVID-19 Agustus Mendatang
Kepala satuan gugus tugas vaksinasi COVID-19 Inggris, Clive Dix, menyebut bahwa negaranya akan segera bebas dari virus Corona pada bulan Agustus mendatang.
"Suatu saat di bulan Agustus, kami tidak akan memiliki virus yang beredar di Inggris", jelas Dix dikutip dari laman Reuters.
Pernyataan ini didasari pada perkiraan bahwa semua orang di Inggris telah disuntik vaksin COVID-19 setidaknya sekali pada akhir Juli.
Inggris telah memberikan lebih dari 51 juta vaksin dan telah menjadi negara tercepat kedua yang memberikan dosis pertama setidaknya setengah dari populasi orang dewasa.
Pejabat Inggris mengatakan orang di bawah 40 tahun harus ditawari alternatif untuk vaksin COVID-19 Astrazeneca jika memungkinkan karena adanya risiko penggumpalan darah.
Sementara itu The Joint Committee on Vaccination and Immunisation (JCVI) mengatakan saran itu mencerminkan tingkat infeksi virus Corona yang rendah di Inggris dan ketersediaan vaksin lain buatan Pfizer dan Moderna di negara itu.
Inggris sendiri sudah mengalami penurunan tren dalam infeksi harian COVID-19. Saat ini, Inggris mencatatkan 4,4 juta kasus dan 128 ribu kematian.
Pemerintah Lakukan Random Testing, 4.123 dari 6.742 Pemudik Positif COVID-19
Sebanyak lebih dari 4.000 orang pemudik teridentifikasi positif COVID-19. Hal ini didapatkan pemerintah dari hasil tes acak di sejumlah jalur mudik.
Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan tes COVID-19 secara acak kepada lebih dari 6.000 orang di pos penyekatan mudik.
"Pengetatan yang dilakukan Polri di 381 lokasi dan Operasi Ketupat," kata Airlangga dalam konferensi pers secara virtual, Senin (10/4/2021).
"Jumlah pemudik yang dilakukan random testing, dari 6.742 konfirmasi positif 4.123 orang," tambahnya.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.686 di antaranya langsung menjalani isolasi mandiri. Kemudian, kata Airlangga, ada 75 orang yang dirawat di rumah sakit.
Selain itu, Airlangga juga menjelaskan ada sekitar 41.000 kendaraan yang telah ditindak petugas untuk diminta memutar balik ke tempat asal keberangkatan.
"Operasi kendaraan atau Operasi Ketupat jumlah diperiksa kendaraan 113.694, putar balik 41.097, dan pelanggaran travel gelap 306 kendaraan," tutur Airlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar