Hasil uji awal menunjukkan vaksin COVID-19 buatan Oxford-AstraZeneca memberikan perlindungan terbatas pada varian virus Corona B.1.351 dari Afrika Selatan. Vaksin ini dijadwalkan tiba di Indonesia pada kuartal pertama 2021.
Penelitian oleh University of Witwatersrand di Afrika Selatan bersama Oxford University ini melibatkan 2.000 partisipan dan tidak ada satupun yang dirawat di rumah sakit maupun meninggal. Hasil penelitian awal ini belum menjalani peer review.
"Dalam uji klinis kecil fase I/II, data awal menunjukkan efikasi terbatas melawan penyakit ringan terutama karena varian B.1.351 dari Afrika Selatan," kata juru bicara AstraZeneca dalam laporan Financial Times, dikutip dari Reuters, Minggu (7/2/2021).
AstraZeneca meyakini vaksin buatannya bisa mencegah penyakit parah mengingat aktivitas antibodi yang dihasilkan ekivalen dengan vaksin COVID-19 lain yang menunjukkan perlindungan terhadap penyakit parah.
Vaksin Oxford-AstraZeneca merupakan salah satu yang akan digunakan di Indonesia. Melalui kerjasama multilateral GAVI, Indonesia akan mendapatkan 13,7 juta hingga 23,1 juta dosis yang dikirim dalam 2 tahap.
Perngiriman tahap pertama dijadwalkan pada kuartal pertama 2021 sebanyak 25-35 persen, sedangkan pada kuartap kedua sebanyak 65-75 persen dari alokasi tahap awal.
https://indomovie28.net/movies/remains/
Koma 10 Bulan, Remaja Ini Tak Tahu Ada Pandemi Meski Pernah Kena Corona
Seorang remaja yang baru pulih dari koma selama 10 bulan tidak memiliki pengetahuan tentang pandemi virus Corona meski sudah dua kali terjangkit penyakit tersebut.
Adalah Joseph Flavill, 19, koma setelah ditabrak mobil saat berjalan di Burton upon Trent, Staffordshire, pada 1 Maret 2020, tiga minggu sebelum penguncian nasional pertama Inggris dimulai. Dia telah menghabiskan waktu berbulan-bulan dalam keadaan koma setelah menderita cedera otak traumatis tetapi perlahan mulai pulih dan mulai merespons.
Kepada Guardian, bibinya, Sally Flavill Smith, mengatakan Joseph tidak tahu apa-apa tentang pandemi karena sudah tidur selama 10 bulan. Kesadarannya mulai meningkat sekarang, tetapi masih tidak tahu apa yang terjadi.
Sally mengatakan keluarganya telah mencoba menjelaskan kepada Joseph melalui panggilan video bahwa mereka tidak dapat bersamanya secara langsung karena pembatasan virus Corona, tetapi belum bisa menjelaskan secara spesifik tentang pandemi.
"Ketika dia berhasil mengatasi ini, hidup tidak akan seperti yang dia tahu sama sekali. Bagaimana Anda menggambarkannya? Saya pikir ini akan mengejutkan. Kami semua masih memprosesnya - saya tidak yakin Anda benar-benar dapat menggambarkan bagaimana perasaan pandemi ini," kata bibinya yang lain, Kate Yarbo.
Joseph, yang dirawat di Rumah Sakit Umum Leicester dan sekarang telah dipindahkan ke pusat perawatan Adderley Green di Stoke-on-Trent untuk melanjutkan pemulihannya, telah mulai menggerakkan anggota tubuhnya ketika ditanya dan berkomunikasi dengan keluarga dan teman-teman melalui kedipan dan senyuman.
Ia juga telah mampu mengikuti perintah seperti menyentuh telinga kiri dan kanannya, menggerakkan kedua kakinya, dan menjawab ya dan tidak dengan mengedipkan mata, sementara senyum pertamanya membuat keluarga itu menangis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar