Jumat, 26 Februari 2021

Peringatan WHO di Balik Penurunan Kasus COVID-19 Enam Pekan Berturut-turut

  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan adanya tren penurunan kasus COVID-19 di seluruh dunia selama enam minggu berturut-turut. Namun WHO mengingatkan untuk tidak lengah karena ada ancaman varian baru yang lebih menular.

Berdasarkan laporan mingguan pandemi yang dirilis pada Rabu (24/2/2021), tercatat ada 2,4 juta kasus baru COVID-19 sepanjang pekan lalu. Jumlah kasus tersebut lebih rendah 11 persen dibandingkan pada pekan sebelumnya.


Selain itu, WHO juga mengatakan jumlah kematian cenderung menurun. Penurunannya sebesar 20 persen di seluruh dunia sejak pekan lalu.


Menurut laporan WHO, sejak awal pandemi, sudah ada jutaan kasus infeksi dan kematian akibat COVID-19 yang tercatat di seluruh dunia. Angka ini diperkirakan akan meningkat akibat varian baru Corona yang lebih menular, yang telah terdeteksi di berbagai negara.


"Meskipun di dunia telah melihat penurunan kasus baru terus-menerus, tapi 'apinya' tidak padam," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang dikutip dari Xinhua, Jumat (26/2/2021).


"Jika kita berhenti memerangi (virus) di bidang manapun, itu akan datang kembali," lanjutnya.


WHO menyebutkan, sebanyak 101 negara sudah mengkonfirmasi keberadaan varian baru Corona yang pertama kali ditemukan di Inggris. Sementara varian baru Corona yang ditemukan di Afrika Selatan, sudah teridentifikasi di 51 negara di dunia.


Sampai saat ini, program vaksinasi sudah mulai dilakukan di beberapa negara untuk melawan pandemi COVID-19, dengan vaksin yang telah mendapat izin penggunaan darurat dari masing-masing badan otoritas masing-masing.


Namun, dari informasi yang dirilis WHO pada 23 Februari 2021, masih ada 255 kandidat vaksin yang masih dikembangkan di seluruh dunia, 73 di antaranya masih dalam uji klinis.

https://cinemamovie28.com/movies/born-to-dance/


Antar Eyang Vaksin COVID-19? Jangan Dadakan Ya, Daftar Online Dulu!


Vaksinasi COVID-19 tahap 2 untuk petugas layanan publik dan lansia resminya sudah berlangsung sejak 17 Februari 2021. Namun hingga hari ini, masih ada kesimpangsiuran informasi tentang pendaftaran dan jadwal vaksinasi.

Kementerian Kesehatan Menyebut ada dua mekanisme pendaftaran, salah satunya melalui website Kemenkes. Lansia yang sudah menyelesaikan pendaftaran online dan menerima panggilan dari RSUD atau puskesmas via Whatsapp atau SMS dipersilakan hadir ke lokasi vaksin sesuai jadwal yang ditetapkan.


"Kami juga bekerja sama dengan puskesmas kecamatan Kramat Jati. Alur pelayanan untuk vaksinasi COVID-19 untuk lansia di RSUD Kramat Jati kita tata agar tidak terjadi penumpukan di satu waktu. Lansia perlu dijaga kesehatannya, protokol kesehatan harus dijaga," terang direktur RSUD Kramat Jati, Dr Friana Asmely, MARS pada detikcom, Jumat (26/2/2021).


Dr Friana menyebutkan, karena vaksinasi untuk lansia ini bersifat umum, lansia bisa memilih sendiri di RSUD atau puskesmas mana mereka akan menerima vaksin.


Pantauan detikcom, hingga pukul 10.30 WIB memang tidak ada kerumunan di RSUD Kramat Jati. Lansia yang sudah membereskan pendaftaran online bisa langsung melakukan registrasi, skrining kesehatan, lalu suntik vaksinasi.


Setelahnya, lansia diminta menunggu selama 30 menit di ruang observasi untuk melihat ada atau tidak adanya gejala pasca penyuntikan vaksin. Setelah tubuh dicek kembali, lansia diperbolehkan pulang.

https://cinemamovie28.com/movies/vigilante-diaries/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar