Banyak ahli kesehatan yang menyebutkan bahwa mengonsumsi makanan sebelum tidur di malam hari dapat meningkatkan jumlah kalori dalam tubuh serta meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler dan diabetes.
Namun, ternyata terdapat sejumlah jenis minuman yang baik dikonsumsi sebelum tidur. Minuman tersebut dapat membakar kalori selama kamu tertidur dan membantu kamu agar kamu mendapat tidur yang lebih berkualitas.
Dikutip dari laman Healthy Shots, berikut 4 minuman yang dipercaya dapat membakar kalori selama kamu tertidur jika dikonsumsi sebelum tidur di malam hari.
Tetapi, perlu diingat bahwa minuman ini hanya boleh dikonsumsi dalam jumlah sedikit.
1. Shake greek yogurt dan protein
Jika kamu rutin berolahraga, mengonsumsi protein sebelum tidur dapat menjadi pilihan yang baik. Pasalnya, protein dapat membantu membentuk otot selama kamu tertidur. Artinya, semakin banyak otot yang kamu miliki, semakin banyak pula kalori dalam tubuh yang terbakar.
Susu merupakan sumber kalsium dan triptofan yang dapat meningkatkan kualitas tidur. Selain itu, susu mengandung 2 jenis protein, yakni whey dan kasein yang dapat melepaskan protein secara perlahan untuk membentuk otot. Oleh sebab itu, kamu bisa membuat shake menggunakan susu almond atau kedelai tanpa pemanis serta menambahkan greek yogurt untuk diminum sebelum tidur.
2. Teh chamomile
Teh chamomile diketahui memiliki manfaat yang dapat meningkatkan kualitas tidur. Pasalnya, teh dari bunga chamomile ini dapat meningkatkan kadar glycine dalam tubuh. Glycine merupakan sejenis neurotransmitter yang dapat membuat saraf menjadi rileks dan membantu agar tubuh cepat mengantuk.
Namun ternyata, teh chamomile juga bisa diminum oleh orang yang mengalami sakit perut. Selain itu, terdapat penelitian yang menemukan bahwa teh chamomile dapat mengontrol kadar glukosa dan menurunkan berat badan. Jadi, kamu bisa meminum teh chamomile sebelum waktu tidur agar lemak dalam tubuh nantinya bisa terbakar selama kamu tertidur.
3. Teh kayu manis
Cinnamon atau kayu manis kaya akan berbagai kandungan antioksidan dan antibiotik yang memiliki manfaat bagi kesehatan. Teh kayu manis merupakan salah satu minuman yang cocok untuk detox tubuh. Tak hanya dapat membakar lemak, teh kayu manis juga dapat meningkatkan kualitas tidur. Jika kamu tidak menyukai rasa dari teh ini, kamu bisa menambahkan madu agar rasanya menjadi sedikit manis.
4. Susu kunyit
Kunyit mengandung antioksidan yang dapat menghilangkan racun berbahaya dalam tubuh. Sementara susu mengandung kalsium dan protein yang dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Sehingga, mengkombinasikan kunyit dan susu merupakan pilihan lain yang dapat kamu pertimbangkan agar kamu tetap bisa menurunkan berat badan sekaligus mendapatkan tidur yang berkualitas.
https://indomovie28.net/movies/satu-hari-nanti/
UNS Kembangkan Plasmapheresis, Terapi Plasma COVID-19 Tanpa Perlu Donor
Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo tengah melakukan penelitian terapi pasien COVID-19 menggunakan alat plasmapheresis. Berbeda dengan terapi plasma konvalesen, metode ini dilakukan tanpa membutuhkan donor.
Dekan Fakultas Kedokteran UNS, Reviono, mengatakan telah menguji metode itu selama sembilan bulan. Menurutnya, keberhasilan terapi itu mencapai 70 persen.
"Keberhasilannya setara dengan plasma konvalesen, sekitar 70 persen untuk pasien gejala berat. Kalau untuk pasien kritis, di bawah itu," kata Reviono usai menerima kunjungan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy di RS UNS, Sukoharjo, Jumat (19/2/2021).
Dia menjelaskan terapi itu dilakukan hanya untuk pasien bergejala berat hingga kritis. Cara kerjanya ialah dengan membersihkan plasma darah yang kotor dan menambahkannya dengan albumin atau protein yang nantinya bisa membuat kekebalan tubuh.
"Pasien akan diambil plasmanya menggunakan plasmapheresis. Zat-zat yang berbahaya akibat infeksi COVID-19 dikeluarkan. Kemudian volume plasma yang keluar itu diganti albumin dan dimasukkan lagi ke dalam tubuh, jadi tidak perlu donor. Prosesnya selama empat jam," kata dia.
Direktur RS UNS, Hartono, proses setelah penelitian ini ialah melaporkan hasil riset. Jika lolos, dia berharap bisa segera masuk dalam protokol Kemenkes dalam penanganan COVID-19.
"Di RS UNS pakai plasma konvalesen dan plasmapheresis. Tapi yang plasmapheresis masih berbasis penelitian," kata Hartono.
Namun pasien yang menggunakan terapi ini tidak ditanggung oleh Kemenkes maupun BPJS Kesehatan. Biaya terapi mencapai Rp 25 juta.
Sementara itu, Menko PMK Muhadjir Effendy dalam kunjungannya sempat memuji plasmapheresis yang tengah diteliti UNS. Menurutnya, metode itu ialah terapi COVID-19 yang pertama di Indonesia.
"Plasmapheresis ini cara kerjanya beda dengan plasma konvalesen. Ini saya kira belum ada di Indonesia. Tapi masih harus uji klinis sampah betul-betul memenuhi standar Kemenkes," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar