- Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, tak dapat menahan rasa marahnya pada Facebook. Jejaring sosial terbesar dunia ini memblokir konten berita di Australia sebagai bentuk protes aturan baru di mana Facebook harus membayar pada media jika ingin menampilkannya.
"Mereka mungkin saja mengubah dunia tetapi tidak berarti mereka yang harus menjalankannya," sebut sang Perdana Menteri seperti dikutip detikINET dari Brisbane Times.
Aturan itu kemungkinan besar akan disetujui oleh parlemen Australia. "Kami tidak akan terintimidasi oleh aksi bullying oleh perusahaan besar teknologi ini, menekan parlemen saat voting aturan News Media Bargaining Code," paparnya.
Google sempat mengancam akan meninggalkan Australia namun belakangan mencapai kesepakatan. Sedangkan Facebook sejauh ini masih tak terima sehingga melancarkan aksi protes tersebut. Banyak pihak pun mengkritik aksi Facebook karena berbagai informasi penting ikut dihilangkan, termasuk soal kesehatan atau berita darurat.
"Aksi Facebook untuk unfriend Australia hari ini, memangkas informasi penting dalam hal kesehatan dan layanan darurat, adalah arogan dan juga mengecewakan," tambah Morrison.
"Aksi itu hanya mengkonfirmasi kekhawatiran semakin banyak negara tentang tingkah perusahaan teknologi besar yang berpikir mereka lebih besar dari pemerintah dan aturan tak seharusnya diterapkan pada mereka," kecamnya lagi.
Regulasi baru Australia itu akan memaksa raksasa internet untuk membayar perusahaan media Australia secara adil setelah menampilkan tautan atau cuplikan berita di hasil pencarian.
Saat ini tidak ada rencana aturan yang mengharuskan mesin pencari yang lebih kecil seperti Bing atau DuckDuckGo untuk ikut membayar, tapi pemerintah Australia belum menanggalkan opsi itu sepenuhnya.
https://tendabiru21.net/movies/ride-along-2/
Afrika Selatan Kembalikan Vaksin AstraZeneca Buatan India, Kenapa?
Saat ini ada empat negara yang memproduksi vaksin COVID-19 AstraZeneca, yaitu Inggris, Korea Selatan, Thailand, dan India. Vaksin AstraZeneca buatan India yang dikirimkan ke Afrika Selatan diminta untuk ditarik lagi. Kenapa?
Pemerintah Afrika Selatan meminta Serum Institute of India (SII) yang memproduksi vaksin COVID-19 AstraZeneca untuk mengambil kembali satu juta dosis vaksin mereka kirimkan pada awal Februari 2021.
Dikutip dari The Economic Times, permintaan itu disampaikan satu minggu setelah Afrika Selatan menunda penggunaan vaksin buatan AstraZeneca dalam program vaksinasinya.
SII yang merupakan salah satu pemasok utama vaksin dunia, pekan lalu mengirimkan satu juta dosis vaksin ke Afrika Selatan. Sebanyak 500 ribu dosis lainnya dijadwalkan tiba di negara itu beberapa minggu mendatang. Sejauh ini SII belum merespons permintaan Afrika Selatan.
Menteri Kesehatan Afrika Selatan Zweli Mkhize mengatakan, pemerintah kemungkinan akan menjual vaksin COVID-19 AstraZeneca setelah mempertimbangkan hasil uji klinis yang digelar di negaranya belum lama ini.
Hasil uji klinis menunjukkan, vaksin tersebut tidak cukup ampuh mencegah varian baru COVID-19 501Y.V2 yang saat ini tengah mewabah di Afrika Selatan.
Penelitian yang digelar oleh University of the Witwatersrand dan University of Oxford menunjukkan, vaksin COVID-19 AstraZeneca memang tidak dapat seutuhnya mencegah gejala sakit ringan yang disebabkan oleh varian baru COVID-19 501Y.V2.
Laporan ini terbit saat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca. Hal ini mendorong pemberian vaksinasi AstraZeneca diperluas di sejumlah negara berkembang.
Meski penelitian menunjukkan penggunaan vaksin AstraZeneca kurang manjur terhadap varian virus Corona baru di Afrika Selatan, WHO meminta agar negara-negara di dunia, termasuk Afrika Selatan, tetap menggunakan vaksin AstraZeneca.
WHO mengatakan bahwa temuan awal itu menyoroti kebutuhan mendesak untuk pendekatan yang lebih terkoordinasi untuk pengawasan dan evaluasi tiap varian serta dampaknya terhadap kemanjuran atau efektivitas vaksin.
Pakar imunisasi WHO Kate O'Brien mengatakan, mereka sedang berbicara dengan para ahli dan pejabat kementerian di Afrika Selatan serta memberikan masukan. Menurutnya, penting diingat bahwa vaksin itu masih mujarab dan ini penting mengingat pasokan yang masih terbatas.
Direktur perwalian kesehatan global Wellcome Jeremy Farrar mengatakan, suntikan vaksin AstraZeneca akan membuat perbedaan besar di hampir semua negara dan harus segera diluncurkan secara global untuk menyelamatkan nyawa serta mengendalikan pandemi.
https://tendabiru21.net/movies/spirit-riding-free-ride-along-adventure/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar