Kementerian Kesehatan akan melakukan vaksinasi tahap 2 yang menargetkan lansia dan juga pekerja publik. Vaksinasi tahap 2 ini menargetkan 38.513.446 orang yang mencakup 16,9 juta pekerja publik dan 21,5 juta lansia.
Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Dr.dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan dengan target vaksinasi yang banyak tersebut, pemerintah akan memberlakukan vaksinasi secara bertahap. Dengan tahapan pertama di 7 provinsi di Jawa dan Bali yang akan menerima 70% distribusi vaksin pertama.
"Kita mulai di 7 Provinsi di Jawa dan Bali yang juga merupakan zona merah dengan tingkat dan jumlah pasien tertinggi di Indonesia. Kita ketahui bersama bahwa 70% kasus COVID-19 berada di daerah ini sehingga mendapatkan prioritas yang pertama," tutur dr Maxi dalam kegiatan media briefing "Vaksinasi COVID-19 kepada Petugas Pelayanan Publik" secara streaming, Senin (15/2/2021).
Lebih lanjut, dr Maxi menuturkan selain kasus COVID-19 yang tinggi, 7 provinsi di Jawa dan Bali tersebut merupakan daerah yang padat pemukiman penduduk. Dengan demikian, laju penularan di 7 daerah tersebut bisa sangat tinggi.
"Sisa 30% lainnya akan dibagikan ke 27 provinsi lainnya. Kami tentu meminta agar pemerintah daerah segera mungkin menghabiskan vaksin tahap 1 bagi nakes yang sudah didistribusikan sebelum mengirim pasokan berikutnya mengingat vaksin ini punya batas kadaluwarsa yaitu 6 bulan," imbuh dr Maxi.
https://indomovie28.net/movies/el-camino-a-breaking-bad-movie/
KemenkesPlt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Dr.dr. Maxi Rein Rondonuwu (Foto: Istimewa)
Terkait pendaftaran, dr. Maxi memaparkan ada mekanisme yang digunakan, yaitu institusi dapat mendaftarkan anggotanya secara online, kemudian untuk kelompok lansia Kemenkes akan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri dan juga BPJS Kesehatan.
"Selain itu, peserta vaksinasi juga dapat mendaftar secara manual nanti atau on site di institusi mereka atau di fasilitas layanan kesehatan terdekat," ungkap dr. Maxi.
Vaksinasi tahap kedua kali ini akan dimulai pada tanggal 17 Februari mendatang, dengan pedagang pasar Tanah Abang menjadi pilot project kali ini.
"Vaksinasi pedagang pasar ini akan menargetkan sekitar 55 ribu orang pedagang pasar di Tanah Abang dan kami harapkan ini akan bergulir untuk seluruh pedagang pasar yang ada di DKI dan di seluruh Indonesia," jelas dr Maxi.
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI dr. Siti Nadia Tarmizi menuturkan pemilihan pedagang pasar sebagai klaster adalah karena interaksi yang ada di lingkungan mereka sangat besar. Bukan hanya interaksi, namun mobilitas yang terjadi juga sangat besar.
"Sehingga kita langsung melakukan intervensi kepada pedagang pasar tanpa memperhatikan kedudukan tempat tinggalnya, kewilayahannya, tapi kemudian kita kelompokan. Seperti yang tadi disampaikan Pak Dirjen pedagang Pasar Tanah Abang, semua kita lakukan vaksinasi, karena sebagian besar aktivitas masyarakat itu sebagian besar ada di Tanah Abang," tutur dr. Nadia
Sebagai informasi, Kemenkes akan melaksanakan vaksinasi tahap kedua yang akan menyasar lansia dan juga petugas publik. Adapun petugas publik yang masuk ke dalam kelompok penerima vaksin kedua adalah sebagai berikut.
- Lansia (21.553.115)
- Pedagang pasar (4.014.232)
- Pendidik, termasuk guru dan dosen (5.057.582)
- Tokoh agama dan penyuluh agama (69.814)
- Wakil rakyat DPR, DPD, DPRD (33.571)
- Pejabat negara (630)
- ASN (2.778.246)
- Petugas keamanan termasuk TNI dan Polri (1.050.736)
- Petugas pariwisata, hotel, dan restoran (92.851)
- Pelayan publik, termasuk petugas Damkar, BPBD, BUMN, BUMD, BPJS, dan Kepala Perangkat Desa (2.609.370)
- Atlet (1.203)
- Wartawan dan pekerja media (5.000)
- Pekerja transportasi publik (1.247.116)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar