Cuaca mendung dan hujan sering kali membuat tubuh mudah drop. Tetapi, tidak perlu khawatir. Sebab, terdapat banyak ramuan alami yang dapat membantu menjaga kebugaran tubuh saat situasi seperti ini.
Tak hanya dapat dikonsumsi saat cuaca hujan untuk orang yang mengalami masuk angin, ramuan ini juga manjur bagi kamu yang merasa mual karena hamil maupun asam lambung.
Mudah ditemukan di rumah, berikut 4 obat alami yang dapat kamu gunakan untuk meredakan mual.
1. Jahe
Bumbu dapur yang mudah ditemukan di mana-mana ini, termasuk di rumah, sering kali dijadikan obat alami untuk mengatasi mual, muntah, dan kondisi lainnya terkait perut. Untuk mengonsumsinya, kamu bisa mengunyah secuil jahe segar, memasukkannya ke dalam masakan, atau mencampurkannya dengan teh. Namun, perlu diingat untuk tidak mengonsumsi jahe secara berlebihan.
2. Lemon
Rasa segar yang didapat dari lemon memiliki manfaat untuk mengatasi rasa mual. Pasalnya, lemon mengandung asam yang dapat menetralkan dan membentuk senyawa bikarbont yang dapat membantu meredakan rasa mual. Kamu bisa menambahkan perasan air lemon dan sejumput garam ke dalam segelas air hangat lalu mengaduknya jika kamu mengalami rasa mual.
3. Peppermint
Menghirup bau peppermint dalam bentuk apapun dapat meredakan rasa mual, lho. Berdasarkan sebuah studi, aromaterapi dari peppermint efektif untuk mengurangi rasa mual hingga 75 persen pada semua kasus.
4. Rempah-rempah
Selain jahe, beberapa bumbu dapur atau rempah yang kerap digunakan sehari-hari untuk memasak juga bisa mengurangi gejala mual. Contohnya adalah kayu manis dan jinten, yakni rempah yang sering digunakan untuk menangani rasa mual dan muntah. Untuk mendapatkan manfaat kedua rempah ini, kamu bisa mencampurkannya dalam segelas teh.
https://indomovie28.net/movies/forgetting-sarah-marshall/
Menko PMK Sebut Vaksin Nusantara Tak Pakai APBN: Pak Terawan yang Tahu
Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyebut pendanaan vaksin Nusantara bukan dari APBN. Dia pun tidak mengetahui pendanaan vaksin besutan mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto itu.
Seperti diketahui, kini vaksin tengah memasuki tahap uji klinis. Hal tersebut disampaikan Muhadjir saat berkunjung ke RS Universitas Sebelas Maret (UNS) di Pabelan, Kartasura, Sukoharjo.
"Itu Pak Terawan yang tahu. Yang jelas bukan dari APBN," kata Muhadjir, Jumat (19/2/2021).
Menurutnya, pengembangan vaksin sudah dimulai sejak Terawan menjabat Menkes. Muhadjir pun selalu mendapatkan laporan dari Terawan.
"Saya sudah mendapat laporan Pak Terawan waktu jadi Menkes. Secara sekilas prospeknya bagus. Walaupun saya bukan ahli di bidang pervaksinan," ujar dia.
Dia berharap uji klinis tahap kedua mendapat persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Jika lolos uji klinis ketiga, maka vaksin Nusantara bisa menjadi alternatif untuk proses vaksinasi di Indonesia.
"Ya kan nanti uji klinis harus tahap ketiga kan. Kita doakan mudah-mudahan berhasil, dan ini suatu langkah yang bagus untuk memperbanyak alternatif-alternatif dari vaksin yang akan digunakan di Indonesia," ungkapnya.
Untuk sementara, pemerintah masih menggunakan vaksin COVID-19 Sinovac untuk vaksinasi tahap kedua. Namun ke depan, pemerintah membuka peluang agar lebih banyak vaksin yang bisa masuk ke Indonesia.
"Tahap dua masih Sinovac, kita kan mengejar waktu, pokoknya Sinovac akan terus kita gunakan sambil menunggu nanti ada vaksin Merah Putih, kemudian ada kontrak-kontrak vaksin lain, mungkin nanti AstraZeneca kemudian ada Pfizer sudah diendorse oleh Pak Menkes," ujarnya.
"Semua vaksin yang sudah mendapatkan izin edar emergency dari BPOM ya pasti kita digunakan. Kan ada namanya emergency use authorization dari BPOM," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar