Selasa, 02 Februari 2021

Pasien Jalan Ngangkang Seperti Penguin Disebut karena Anal Swab, Ini Faktanya

 Sebuah video viral menggambarkan sejumlah pasien berjalan ngangkang seperti penguin, dinarasikan akibat anal swab yang tengah jadi perbincangan di China. Otoritas Shijiazhuang memastikan informasi dalam video tersebut tidak benar.

Sejumlah informasi menyebut, video tersebut diambil di sebuah rumah sakit di Shijiazhuang. Namun otoritas setempat memastikan, metode pengambilan sampel virus Corona dilakukan secara nasal dan oral.


Pengambilan sampel melalui anal swab hanya dilakukan pada pasien di rumah sakit yang mengalami diare. Prosedur pengambilan anal swab juga tidak semenyeramkan itu, tidak ada keluhan yang berarti sejauh ini.


Video viral yang diedit dengan sound effect tertawa itu telah diputar jutaan kali di berbagai platform media sosial di China. Beberapa informasi yang sama-sama tidak terkonfirmasi menyebut, video tersebut sebenarnya adalah pasien sirkumsisi atau sunat.


Anal swab sendiri adalah salah satu metode pengambilan sampel untuk mendeteksi virus Corona. Caranya adalah dengan memasukkan stick sepanjang 3-5 cm ke dalam dubur, lalu memutarnya beberapa kali. Sampel yang didapat lalu diperiksa dengan PCR (polymerase chain reaction).


Dikutip dari Globaltimes, para pakar menegaskan bahwa anal swab dilakukan untuk meningkatkan akurasi tes Corona. Namun karena harus diakui metode pengambilan sampelnya tidak nyaman, cara ini hanya dipakai pada kondisi tertentu.

https://indomovie28.net/movies/genius-4/


Studi Sebut Infeksi COVID-19 Bisa Rusak Sperma dan Sebabkan Kemandulan


Infeksi COVID-19 diketahui bisa menyerang banyak organ selain paru-paru. Belum lama ini, infeksi COVID-19 juga disebut berdampak negatif pada kualitas sperma.

Dalam jurnal Reproduction, peneliti menemukan pada beberapa kasus yang parah, infeksi COVID-19 dapat menyebabkan peningkatan kematian sel sperma, peradangan, dan stres oksidatif, sehingga menurunkan kualitas sperma dan berpotensi menurunkan kesuburan dan menyebabkan kemandulan.


"Laporan ini memberikan bukti langsung pertama bahwa infeksi COVID-19 merusak kualitas air mani dan berdampak pada reproduksi pria," kata studi tersebut, dikutip dari CNN.


Studi tersebut membandingkan 105 pria subur tanpa COVID-19 dengan 84 pria subur yang didiagnosis dengan virus corona dan menganalisis air mani mereka pada interval 10 hari selama 60 hari.


Dibandingkan dengan pria sehat tanpa COVID-19, studi tersebut menemukan peningkatan signifikan pada peradangan dan stres oksidatif pada sel sperma milik pria dengan COVID-19. Konsentrasi, mobilitas, dan bentuk sperma mereka juga dipengaruhi secara negatif oleh virus.


Pada pria dengan COVID-19, peradangan dan stres oksidatif dalam sel sperma meningkat secara signifikan lebih dari 100 persen dibandingkan dengan kontrol sehat, pengendapan sperma berkurang 516 persen, mobilitas berkurang 209 persen, dan bentuk sel sperma berubah 400 persen.


Kondisi ini mewakili oligoasthenoteratozoospermia, yang merupakan salah satu penyebab paling umum dari subfertilitas pada pria.


Tingkat keparahan infeksi juga merupakan faktor yang berkontribusi signifikan dalam mengubah kesehatan sperma. Semakin parah penyakitnya, semakin parah efeknya.


Para peneliti mengatakan sistem reproduksi pria harus dianggap sebagai jalur yang rentan terhadap infeksi COVID-19 dan karenanya harus dinyatakan sebagai organ berisiko tinggi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

https://indomovie28.net/movies/genius-3/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar