Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan hasil rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajarannya terkait penanganan COVID-19. Disebutkan, Jokowi meminta untuk adanya standarisasi masker yang akan digunakan untuk pencegahan penularan virus Corona.
"Untuk masker itu Bapak Presiden meminta bahwa ada standarisasinya, sehingga masker yang digunakan masyarakat itu memenuhi standar kesehatan, sehingga tentu maskernya akan efektif digunakan," jelas Airlangga dalam konferensi pers yang disiarkan Sekretariat Presiden, Rabu (3/2/2021).
Pasalnya, menurut Jokowi melalui Airlangga, salah satu kunci dalam mencegah penularan virus Corona adalah dengan memakai masker.
"Bapak Presiden kembali mengingatkan bahwa kunci daripada pandemi COVID ini berada di hulu, yaitu 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak," ucap Airlangga.
Standarisasi masker untuk masyarakat sebelumnya juga telah diterapkan di DKI Jakarta. Dalam Peraturan Gubernur Nomor 3 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penanggulangan COVID-19 disebutkan bahwa ada dua jenis masker yang dapat digunakan.
"Standar masker terdiri atas standar masker bedah, dan masker standar kain," demikian bunyi Pasal 3 ayat (1) Pergub tersebut.
Untuk standar masker kain, Anies menetapkan setidaknya ada lima kriteria. Sebagai berikut:
Menggunakan bahan katun dan memiliki lapisan paling sedikit dua lapis
Menggunakan pengait telinga dengan tali elastis atau tali non elastis yang panjang untuk diikatkan ke belakang kepala, sehingga masker bisa pas di wajah dan tidak kendur
Kedua sisinya berbeda warna agar dapat diketahui mana bagian dalam dan bagian luar
Mudah dibersihkan dan dicuci tanpa berubah bentuk dan ukuran
Mampu menutupi area hidung, mulut dan bawah dagu dengan baik.
https://cinemamovie28.com/movies/bitcoin-heist/
Sekali Tes Cuma Rp 20 Ribu, GeNose Soft Launching di Stasiun Tugu Yogyakarta
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI akhirnya menyetujui GeNose C-19 sebagai salah satu alternatif pemeriksaan kesehatan yang menjadi syarat perjalanan penumpang kereta api jarak jauh di Stasiun Tugu Yogyakarta. Hari ini dimulai soft launching dan besok Jumat (5/2/2021) peluncuran resminya.
"Hari ini adalah hari pertama untuk soft launching implementasi GeNose di stasiun kereta api (Yogyakarta)," ucap Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM Dr. Hargo Utomo melalui keterangan tertulis kepada wartawan yang diterima detikcom dari humas UGM, Rabu (3/2/2021).
Dia menjelaskan, di Stasiun Tugu sendiri tersedia 6 alat GeNose pada bilik terpisah yang bisa digunakan oleh calon penumpang. Menyoal teknis pemakaian, nantinya setelah mendaftar dan melakukan pembayaran pada loket, calon penumpang akan diberikan kantong udara yang digunakan untuk menampung napas.
Terlebih pada setiap bilik terdapat petugas yang akan memberikan penjelasan serta instruksi yang harus diikuti oleh calon penumpang untuk menghembuskan napas ke dalam kantong.
Selanjutnya kantong tersebut diserahkan kepada petugas, dan calon penumpang dipersilahkan untuk menunggu selama beberapa menit hingga hasil keluar. Nantonya calon penumpang akan dipanggil untuk menerima keterangan hasil pemeriksaan.
"Beberapa penumpang sudah mencoba untuk menggunakan GeNose dan mudah-mudahan implementasinya bisa berjalan dengan baik," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar