Senin, 01 Februari 2021

Jokowi Sebut PPKM Tak Efektif, Ini Laporan Satgas COVID-19

 Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tidak efektif mengatasi penyebaran COVID-19 di Indonesia. Menurut Jokowi ini karena penerapan PPKM di sebagian daerah Jawa dan Bali tidak tegas.

"Saya ingin menyampaikan mengenai yang berkaitan dengan PPKM, tanggal 11-25 Januari, kita harus ngomong apa adanya, ini tidak efektif," kata Jokowi dalam video rapat terbatas yang diunggah akun Sekretariat Presiden di Youtube pada hari Minggu (31/1/2021).


Satgas Penanganan COVID-19 sebelumnya melaporkan data perkembangan COVID-19 di daerah yang melaksanakan PPKM. Data tersebut kemudian dibandingkan dengan data dari daerah yang tidak melaksanakan PPKM.


Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan COVID-19,Dr Dewi Nur Aisyah, melaporkan kondisi di daerah memang secara umum memburuk. Namun daerah yang melaksanakan PPKM, laju kasus aktif COVID-19 bisa lebih lambat dan kasus sembuhnya menurun lebih sedikit.


"Kita coba di Bali rata-ratanya dari kabupaten kota yang melaksanakan PPKM terjadi penurunan angka kesembuhan minus 4,18 persen. Sedangkan yang tidak melaksanakan PPKM rata-rata terjadi penurunan angka kesembuhan minus 5,13 persen," kata Dewi dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB pekan lalu.


"Di Banten juga sama. Kita sebenarnya ingin tren (kesembuhan -red) naik... Tapi di sini kondisinya ternyata masih menurun, tapi penurunan yang terjadi di wilayah PPKM minus 4,42 persen sedangkan yang di non-PPKM minus 7,71," lanjutnya.

https://tendabiru21.net/movies/snake-eyes-g-i-joe-origins/


Dikaitkan dengan Kematian Marco Panari, Ini Cara Mengatasi Tersedak


Aktor muda Marco Panari meninggal dunia, aktor muda berusia 23 tahun itu disebut sebelumnya sempat tersedak. Kabar ini dikonfirmasi sang ibunda, saat dimintai keterangan penyebab kepergian Marco Panari.

"Kalau kata dokter, sepertinya tersedak. Kalau dokter kan menjelaskan karena tersedak itu," katanya.


Tersedak seperti yang dialami Marco Panari, kasus tersedak bukan hanya terjadi anak-anak. Ada beberapa penyebabnya termasuk tidak mengunyah makan dengan benar atau kerap tertawa saat minum dan makan.


Bagaimana agar tersedak tak memicu kondisi fatal?

Beberapa waktu lalu, dr Agus Subagio, SpTHT menyebut tersedak tak bisa diatasi dengan minum air. Namun, penolongan pertama yang disebut Heimlich Maneuver bisa membantu.


"Si penolong berdiri di belakang korban. Kedua tangan dilingkarkan di atas perut korban, dengan tangan kanan mengepal dan tangan kiri menggenggam tangan kanan. Lalu hentakkan ke arah atas supaya terjadi tekanan dari rongga perut dan rongga dada yang membuat makanannya keluar," jelas dr Agus.


Lakukan manuver tersebut sebanyak lima kali, jika makanan tak kunjung keluar, bisa dilakukan sekali lagi. Berikut tahapannya dikutip dari Healthline.


- Berdiri di belakang orang tersebut dengan posisi tanganmu melingkari pinggangnya.

- Mencondongkan tubuh orang tersebut ke depan.

- Mengepalkan tanganmu dan meletakkan di atas perut orang tersebut, di atas pusarnya.

- Menggunakan tanganmu untuk menekan perut orang tersebut dengan gerakan ke atas.

- Mengulangi metode ini lima kali.

- Jika benda masih tersangkut di tenggorokan orang tersebut, langkah ini sebaiknya diulangi lima kali lagi.

https://tendabiru21.net/movies/the-eye/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar