- Bill Gates belum lama ini memajang foto sedang menerima suntikan vaksin Corona. Di situ, sang pendiri Microsoft memakai masker sehingga wajahnya tak terlihat secara keseluruhan. Hal itu rupanya memicu teori konspirasi di media sosial.
Dikutip detikINET dari Reuters, Jumat (5/2/2021) dituding bahwa pria yang menerima vaksin itu sebenarnya bukan Bill Gates sendiri melainkan seorang aktor. 'Bukti' yang dikemukakan adalah bentuk telinga di foto tersebut tidak sama dengan telinga Bill Gates seperti tampak dalam beberapa foto dirinya.
Namun demikian, dapat dipastikan bahwa teori konspirasi ini tidak benar. Tidak ada bukti yang kredibel bahwa orang yang ditampilkan tersebut adalah Bill Gates palsu.
"Meski telinganya memang terlihat lebih melengkung di foto vaksin tersebut, sepertinya hal ini dikarenakan dari tekanan maskernya," sebut Reuters.
Di foto lain saat memakai masker, bentuk telinga Bill Gates pun berubah seperti itu. "Kemudian bentuk wajahnya juga sesuai dengan seperti apa dirinya jika tidak memakai kacamata," tambah Reuters.
Ini adalah kesekian kali Bill Gates jadi sasaran teori konspirasi selama pandemi Corona. Teori dimaksud misalnya menyebut Bill Gates sebagai dalang virus Corona dan ingin menanam microchip bersama vaksin. Mengenai hal ini, Gates sudah mengutarakan kemarahannya.
"Tak seorang pun memprediksi bahwa saya akan menjadi sangat menonjol dalam teori-teori yang sangat jahat itu. Saya sangat terkejut olehnya dan berharap (teori-teori itu) segera pergi menjauh," kata Gates.
Ia tak habis pikir kenapa ada yang menudingnya menanamkan microchip bersama vaksin Corona untuk memata-matai orang. "Saya tidak tahu dari mana hal itu berasal. Kenapa juga saya terlibat dalam hal seperti itu? Saya tidak mengerti," ujar Bill Gates geram.
https://maymovie98.com/movies/sacrifice-5/
Satelit Telkom-3 Jatuh ke Bumi Setelah Hilang Hampir 9 Tahun
- Satelit Telkom-3 diperkirakan akan jatuh kembali ke Bumi pada hari ini, Jumat (5/2/2021). Satelit tersebut dulu hilang sesaat usai diluncurkan dari Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan, pada 2012 silam.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) berkoordinasi dengan Telkom dan badan antariksa Rusia, Roscosmos, terkait reentry satelit Telkom-3 itu ke Bumi.
Dalam keterangan tertulis yang diterima detikINET, Lapan mengatakan bahwa satelit Telkom-3 akan melakukan reentry pada tanggal 5 Februari 2021 antara pukul 14.30 WIB hingga pukul 18.30 WIB.
"Ini merupakan kali pertama benda jatuh antariksa berukuran besar milik Indonesia," ujar Koordinator Humas Lapan Jasyanto.
Menanggapi peristiwa itu, Lapan telah melakukan koordinasi dengan Telkom, Telkomsat, dan Roscosmos Rusia
Adapun mengenai di mana jatuhnya satelit Telkom-3 itu, Lapan mengaku untuk saat ini lokasinya belum dapat diprediksikan dengan akurat.
Satelit yang berbobot 1,845 ton ini tidak mengandung bahan radioaktif dan diperkirakan sebagian besar massa satelit akan terbakar saat memasuki atmosfer hingga menyisakan 10% hingga 40% massa awalnya.
Satelit Telkom-3 (COSPAR-ID 2012-044A, NORAD-ID 38744) merupakan satelit buatan ISS Reshetnev, Rusia berdasarkan pesanan Telkom. Satelit tersebut diluncurkan pada tanggal 6 Agustus 2012 dari Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan, tetapi masalah teknis menyebabkannya gagal mencapai orbit.
Saat itu, satelit Telkom-3 bersama satelit Ekspress-MD2 yang menumpang roket milik pemerintah Rusia Proton-M itu telah hilang setelah beberapa jam meluncur menuju slot orbitnya karena gagal dalam tahapan Briz-M.
Briz-M merupakan tahapan pelepasan tangki bahan bakar diikuti relokasi instrument pengarahan dari komando pusat dalam rangka menghindari goncangan ketika tangki tambahan propellant dilepas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar