Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menjadi zona merah penyebaran virus Corona atau COVID-19. Kementrian Kesehatan pun sudah mengambil 75 sampel pasien terkena COVID-19 untuk diselidiki.
"Untuk pemeriksaan whole genome sequencing sudah kita ambi, kita tunggu ambilnya. Kita ambil 75 sampel," kata Plt Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P Kementrian Kesehatan dr Prima Yosephine kepada wartawan ditemui di Pendapa Kabupaten Kudus, Jumat (4/6/2021).
Dia mengatakan penelitian tersebut dilakukan guna mengetahui penyebab lonjakan kasus Corona di Kudus. Apakah ada varian baru dari COVID-19 atau bukan.
"Untuk menentukan apakah ada varian baru. Kan orang positif kita pastikan apakah sudah ada varian baru apa belum. Jadi beberapa kita ambil," jelasnya.
Prima menjelaskan diperkirakan dua minggu lagi hasil tersebut baru bisa diketahui. Disebutkan sejauh ini belum ada temuan varian baru dari virus Corona.
"Sudah mungkin 2 minggu akan baru diketahui. Ada yang lalu, sekitar 2 minggu baru diketahui. Sejauh ini belum (belum ada varian baru dari COVID-19)," jelas.
Prima menambahkan saat ini dari Kementrian Kesehatan telah memberikan sejumlah bantuan. Di antaranya 50 ribu tes antigen dan 50 ribu vaksin COVID-19.
"Antisipasi sama saja. Yang penting prokes, yang kedua 3T, yang kena karantina itu yang harus ditingkatkan. Kita berikan bantuan sebanyak 50 ribu antigen dan 50 ribu vaksin kita bantu di Kudus. Sasarannya kita akan berkoordinasi dengan dinas. Mana dulu yang akan divaksin," pungkasnya.
Dari data corona.kuduskab penyebaran COVID-19 di Kudus per Jumat (4/6) pukul 11.00 WIB kasus terkonfirmasi aktif positif COVID-19 sebanyak 1.243 orang. Terdiri dari 287 orang dirawat di rumah sakit dan 956 orang menjalani isolasi mandiri.
Diberitakan, BNPB sekaligus Ketua Satgas COVID-19 Letjen TNI Ganip Warsito meminta untuk melakukan terjadinya lonjakan kasus Corona di Kudus. Apakah ada varian baru dari virus Corona atau bukan.
"Nanti secara akan ada bagian yang akan melacak itu. Masih aman (belum ada temuan), nanti ada pendampingan dari BNPB dari itu semua," kata Ganip saat kunjungan di Kudus, Rabu (2/6/2021).
https://maymovie98.com/movies/pelepas-saka/
China Didesak Rilis Rekam Medis Staf Lab Wuhan yang Sakit Sebelum Pandemi
Pakar penyakit menular ternama di AS Dr Anthony Fauci mendesak China merilis catatan medis 9 orang Wuhan yang diduga memiliki kaitan dengan teori pandemi Corona 'bocor' dari laboratorium Wuhan. Kepada Financial Times, catatan tersebut diyakininya bisa membantu menyelesaikan perdebatan atau polemik soal asal usul Corona.
Catatan yang dimaksud adalah tiga peneliti di Institut Virologi Wuhan yang dilaporkan jatuh sakit pada November 2019, serta enam penambang yang masuk ke gua kelelawar, 2012 silam. Para ilmuwan dari Institut Virologi Wuhan mengunjungi gua tersebut untuk mengambil sampel dari kelelawar, sementara tiga penambang di antaranya tewas.
Shi Zhengli, pakar terkemuka institut Wuhan soal virus Corona, sebelumnya membantah ada infeksi Corona yang lebih dulu menyebar di lab Wuhan. Klaim yang kemudian tidak dibantah Fauci, tetapi dinilai perlu penyelidikan lebih lanjut.
"Saya ingin melihat rekam medis dari tiga orang yang dilaporkan sakit pada 2019," kata Fauci.
"Apakah mereka benar-benar sakit, dan jika demikian, sakit apa mereka? Sama dengan para penambang yang sakit bertahun-tahun yang lalu. Apa yang dikatakan catatan medis orang-orang itu? Apakah ada virus pada orang-orang itu? Apa itu? Sangat mungkin bahwa asal-usul SARS-CoV-2 ada di gua itu dan mulai menyebar secara alami atau melalui lab," katanya.
https://maymovie98.com/movies/the-incredible-kung-fu-master/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar