Sabtu, 19 Juni 2021

279 Juta Data Penduduk RI Bocor, Database Siapa Jebol?

 - Darimana sumber kebocoran 279 juta data penduduk Indonesia yang bocor dan diperjualbelikan di internet dan apakah benar-benar valid? Ketika diteliti lebih lanjut oleh pakar keamanan, sampel data bocor tersebut memang benar sesuai dengan kenyataan dan juga terkuak darimana asalnya.

Seperti diberitakan, data sebanyak 279 juta penduduk Indonesia diklaim telah bocor dan dijual secara online di forum hacker Raid Forums. Informasi pribadi dalam data bocor itu meliputi NIK (Nomor Induk Kependudukan), nama, alamat, nomor telepon bahkan kabarnya juga jumlah gaji.


Data bocor ini dijual dan disebut sebagai informasi pribadi lengkap. Disertakan pula sejuta sampel data untuk pengecekan. "1 juta sampel data untuk tes. Seluruhnya 279 juta. 20 juta di antaranya punya foto pribadi," klaim dia.


Nah setelah dilakukan penelitian terhadap sampel itu, sumber kebocoran menurut pakar keamanan siber terkuak berasal dari BPJS.


"Itu confirm datanya BPJS. Menurut pengecekan Vaksincom memang data yang disebarkan di raid forum adalah data BPJS," kata pakar keamanan dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, kepada detikINET.


Pihak Vaksincom sudah melakukan tes dan datanya sinkron, di mana dari sejuta sampel data bocor itu mayoritas adalah informasi yang valid. Jadi, nomor kartu dan nama yang bocor adalah sama dengan informasi yang sebenarnya di BPJS, untuk hampir semua data yang telah dicek.


Data secara keseluruhan selain sampel memang belum diteliti, akan tetapi dengan asumsi data sama kualitasnya dengan sampel, maka menurut Alfons ada kemungkinan semuanya valid.


Belum diketahui dengan pasti bagaimana data sensitif penduduk tersebut bisa sampai bocor dan siapa pelaku atau hacker di baliknya.


Adapun contoh sampel data bocor yang dicek Vaksincom adalah di bawah ini. Data yang bocor dengan nomor kartunya : 1720965*** dan nama anggotanya : H.DARA***, menunjukkan hasil yang sesuai ketika dicek di website BPJS Kesehatan sebagai berikut:

https://tendabiru21.net/movies/overdrive-2/


Kucingmu Adalah Mesin Pembunuh, Kata Peneliti


Siapa yang suka memelihara atau sekadar gemar melihat video kucing? Tampilan muka mereka yang polos dan sering mengeong lucu miaw, miaw, miaw, ternyata bisa jadi adalah kamuflase yang menutupi jati diri mereka sebenarnya... seekor mesin pembunuh berdarah dingin. Oh no!

Hal ini terungkap dari sejumlah penelitian. Salah satunya yang dilakukan oleh University of Georgia dan tim riset National Geographic. Mereka memasang video kecil pada rumah para kucing untuk menjalankan Kitty Cam Project. Kamera ini memungkinkan tim untuk memantau aktivitas para kucing yang tidak terpantau majikan mereka.


Dikutip dari Forbes, Jumat (21/5/2021) hasilnya mengejutkan, banyak dari kucing-kucing yang terpantau adalah mesin pembunuh. Satu dari 3 kucing membunuh mangsa mereka. Mereka membunuh mangsa rata-rata sebanyak dua kali per minggu. Tapi ini bukan karena ingin membela diri atau untuk dimakan, loh. Hampir setengah (49%) dari bangkai hasil perburuan si mpus menunjukkan bahwa mereka dibunuh untuk bersenang-senang.


Rangkaian penelitian kedua berasal dari tim University of Edinburgh dan Kebun Binatang Bronx dan diterbitkan dalam Journal of Comparative Psychology. Tim tersebut pada dasarnya mencoba untuk menganalisa kucing domestik, kucing liar Skotlandia, macan dahan, macan tutul salju, dan singa Afrika. Dari penelitian itu disimpulkan, dari lima spesies kucing yang dinilai, struktur kepribadiannya sangat mirip, dan juga tampaknya terkait dengan temuan penelitian lain, seperti pada cheetah dan harimau.


Penelitian tersebut ternyata membuat spekulasi menjadi liar -- bahkan ada yang menyebut bahwa kucing berencana untuk membunuh para hooman -- padahal tidak seperti itu kesimpulan dari studi yang sudah ada.


Meski begitu harus diakui kucing rumahan mungkin jauh lebih kompleks dari yang kita sadari. Sama seperti banyak manusia yang merasa bahwa mereka tahu jelas apa yang dipikirkan atau dialami manusia lain, sangat mudah untuk berasumsi bahwa kamu tahu persis apa yang dipikirkan kucing.


Faktanya adalah tidak. Apa yang dipikirkan kucing kamu mungkin sangat bergantung pada kepribadian dan pengalaman khusus kucing, dan setiap kucing itu unik. Selain itu, cara kamu memperlakukan kucing juga dapat membuat perbedaan besar.


Intinya, kelakuan kucing di depan majikan atau orang, belum tentu sama dengan kelakuan mereka saat tanpa pengawasan. Yang pasti, lebih baik berlaku baik saja deh ke si kucing kalau mau selamat.

https://tendabiru21.net/movies/overdrive/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar