Kasus baru COVID-19 di Indonesia dalam beberapa hari terakhir mulai menunjukkan tanda-tanda peningkatan. Pada Minggu (13/6/2021), kasus harian COVID-19 bahkan hampir kembali menyentuh angka 10.000.
Salah satu faktor penyebab lonjakan kasus disebut sebagian ahli karena hadirnya varian baru Corona di Indonesia. Sebagai contoh, di Kudus, Jawa Tengah, sudah terdeteksi 28 varian Delta B1617.2 atau yang sebelumnya disebut varian India dari 34 sampel yang diperiksa.
Guru besar sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Profesor Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, mengatakan varian Delta memiliki kemampuan menular sangat cepat. Terbukti dari peningkatan jumlah kasus varian Delta yang terdeteksi di Indonesia.
"Barusan liat di website GISAID untuk update kasus mutasi ternyata dalam empat minggu terakhir terjadi peningkatan 51,4 persen varian Delta dari India di Indonesia," kata Prof Ari pada Senin (14/6/2021).
Prof Ari mengatakan varian Delta harus diwaspadai karena bisa menimbulkan gejala yang lebih parah. Hal ini membuat kemungkinan seorang pasien harus dirawat di rumah sakit karena komplikasi jadi lebih tinggi.
"Gejala sakit pasien lebih berat dari virus sebelumnya. Meningkatkan risiko terjadinya hilang pendengaran, nyeri ulu hati, dan mual. Pasien perlu dirawat di rumah sakit, memerlukan suplementasi oksigen dan menimbulkan berbagai komplikasi," kata dr Ari.
"Semoga kita terhindar dari varian baru Delta yang berbahaya ini," pungkasnya sambil menambahkan agar semakin ketat menerapkan protokol kesehatan.
https://movieon28.com/movies/elephant/
Corona DKI Melonjak! Kasus Aktif COVID-19 Terbanyak Ada di Sini
Kasus COVID-19 di DKI Jakarta kian melonjak. Menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, peningkatannya mencapai 50 persen dalam sepekan terakhir.
"Dalam 1 minggu terakhir, kasus aktif di Jakarta per tanggal 6 Juni, 11.500. Dan hari ini menjadi 17.400 kasus," ujar Anies saat memimpin apel bersama dalam rangka penegakan pendisiplinan PPKM berskala mikro TA 2021 di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, Minggu (13/6/2021).
"Dalam waktu 1 minggu mengalami pertambahan 50 persen. Positivity rate juga meningkat, yang minggu lalu 9 persen, hari ini 17 persen," lanjutnya.
Kasus aktif sendiri merupakan orang-orang yang masih menjalani perawatan, baik dirawat di rumah sakit maupun isolasi mandiri. Berdasarkan data corona.jakarta.go.id, total pasien COVID-19 yang ada di ibu kota saat ini, Senin (14/6/2021), sudah mencapai 17.444 orang.
Dari 17.444 pasien tersebut, sebanyak 7.410 pasien dirawat di rumah sakit dan 10.034 pasien menjalani isolasi mandiri. Sejumlah pasien COVID-19 ini berasal dari 265 kelurahan di DKI Jakarta.
Berikut daftar 25 kelurahan dengan pasien COVID-19 terbanyak di DKI Jakarta pada Senin (14/6/2021).
Kapuk (Jakarta Barat): 285 kasus
Cengkareng Timur (Jakarta Barat): 194 kasus
Pademangan Timur (Jakarta Utara): 187 kasus
Lubang Buaya (Jakarta Timur): 180 kasus
Kebon Jeruk (Jakarta Barat): 162 kasus
Duri Kosambi (Jakarta Barat): 160 kasus
Palmerah (Jakarta Barat): 156 kasus
Jagakarsa (Jakarta Selatan): 152 kasus
Pejagalan (Jakarta Utara): 144 kasus
Srengseng (Jakarta Barat): 136 kasus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar