Kebutuhan oksigen di DIY dan Jawa Tengah mengalami peningkatan tiga kali lipat. Dalam kondisi normal sekitar 60 ribu meter kubik sampai 70 meter kubik per hari, sementara sampai pertengahan Juni lalu kebutuhan mencapai 164 ribu meter kubik per hari.
Direktur Operasional PT Samator Budi Susanto menjelaskan, untuk mencukupi kebutuhan di rumah sakit tersebut, pihaknya sampai harus mendatangkan oksigen dari Jawa Barat dan Jawa Timur. Sebab, satu-satunya pabrik di Kendal, Jawa Tengah untuk DIY dan Jateng hanya mampu memproduksi 50 ribu meter kubik per hari.
"Benar apa yang disampaikan Bu Pembajun (Setianingastutie, Kepala Dinas Kesehatan DIY). Kebutuhan kita meningkat tiga kali lipat. Jika pada hari biasa normal sebelum pandemi kebutuhan kita sekitar 60 ribu meter kubik per hari sampai 70 ribu meter kubik per hari. Sampai pertengahan Juni, kebutuhan kita 164 meter kubik per hari," kata Budi, kepada wartawan saat webinar, Jumat (25/6).
Budi mengatakan, kebutuhan pada Juni ini jauh melebihi puncak kebutuhan pada Januari awal 2021 silam. Saat itu, pada puncaknya kebutuhan per hari mencapai 125 ribu meter kubik.
"Kebutuhannya jauh melebihi puncak Januari lalu sekitar 125 ribu meter kubik," katanya.
Pemenuhan kebutuhan oksigen tersebut, lanjut Budi, untuk rumah sakit tak bisa mereka kirim sesuai kapasitas 100 persen. Untuk memenuhi semua kebutuhan di rumah sakit bisa tercukupi, PT Samator bekerjasama dengan Dinkes membuat skala prioritas.
"Jadi jika biasanya kami kirim 100 persen, sekarang hanya 40 persen sampai 60 persen (tiap rumah sakit dari kapasitas). Kami alihkan ke rumah sakit yang lain yang lebih membutuhkan. Jika masih memiliki stok dalam tiga sampai empat jam, kami alihkan ke rumah sakit yang lebih mendesak," jelasnya.
Dengan skema tersebut, menurut Budi, kebutuhan oksigen di DIY khususnya sudah mulai normal. Meski, stok yang tersedia di rumah sakit memang hanya hitungan per jam. Akan tetapi, dengan skema tersebut, minimal membuat oksigen di rumah sakit terpenuhi.
"Kami dalam proses transfer dari truk besar (17 ribu meter kubik) ke truk kecil (3.500 meter kubik) ini di kantor cabang (di Ring Road Utara). Karena untuk transfer ini membutuhkan lahan yang luas dan listrik minimal 20 ribu watt," ungkapnya.
https://cinemamovie28.com/movies/esposa-de-dia-amante-de-noche/
Menara Bank Mega Buka Vaksinasi COVID untuk 18+, Bisa untuk KTP Mana Saja
Mulai Senin, 28 Juni 2021 mendatang, CT Corp bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan RS Pusat Otak Nasional (RS PON) akan mengadakan vaksinasi COVID untuk usia 18+ untuk pemegang KTP mana saja. Program ini adalah bentuk CT Corp peduli keselamatan dan kesehatan masyarakat Indonesia.
Program vaksinasi yang melibatkan RS Pusat Otak Nasional ini akan digelar di 10 lokasi jaringan usaha CT Corp yang tersebar di Jabodetabek, salah satunya adalah Menara Bank Mega yang terletak di Tendean, Jakarta Selatan.
Vaksinasi yang terbuka untuk seluruh warga negara Indonesia ini nantinya akan memberikan vaksin Sinovac GRATIS untuk konsumen jaringan usaha CT Corp, termasuk para nasabah setia Bank Mega. Namun, peserta yang belum memiliki rekening Bank Mega atau Bank Mega Syariah juga bisa mengikuti vaksinasi ini, lho.
Bagi Anda konsumen setia CT Corp yang ingin mendapatkan vaksin Sinovac GRATIS di Menara Bank Mega, yuk simak sejumlah syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi berikut ini.
Membawa buku tabungan/kartu debit/kartu kredit Bank Mega atau Bank Mega Syariah dan menunjukkan aplikasi MSmile saat datang ke lokasi vaksinasi di Menara Bank Mega, Tendean, Jakarta Selatan.
Pendaftar vaksin yang belum memiliki tabungan Bank Mega atau Bank Mega Syariah dapat mengunjungi meja pembukaan rekening sebelum melakukan vaksinasi.
Vaksinasi di Menara Bank Mega hanya dibuka setiap Senin-Kamis dan Sabtu, khusus Jumat dan Minggu tidak ada pelayanan.
Validasi nasabah Bank Mega atau Bank Mega Syariah dilakukan di lokasi vaksinasi.
Sebelum melakukan pendaftaran, pastikan Anda, para konsumen CT Corp, sudah memiliki akun detikID, ya! Jadi, untuk Anda konsumen setia CT Corp yang berusia 18+, bisa nih ikutan. Daftar detik ini juga di detik.com/vaksincovid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar