Corona di Jawa Tengah meningkat tajam, begitu juga dengan laporan kasus varian baru Corona yaitu varian Delta. Varian yang pertama kali ditemukan di India ini menyebar cepat di Jateng dengan catatan 75 kasus.
Di sisi lain, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Prasetyo Aribowo menyebut kasus COVID-19 di Jateng rupanya didominasi klaster Keluarga. Ada lebih dari 70 persen kasus di antaranya terjadi dari penularan COVID-19 lingkup keluarga.
"Klaster keluarga yang paling menguasai di Jawa Tengah sekitar 73 persen, disusul klaster perusahaan," ungkapnya dalam siaran live BNPB Kamis (17/6/2021).
Maka dari itu, pemerintah daerah Jawa Tengah disebutnya memperketat pembatasan dan pengendalian di tingkat RT dan RW. Hal ini juga melibatkan RT RW setempat untuk selalu mewaspadai dan aktif melaporkan kasus-kasus Corona yang terjadi di rumah tangga.
Jawa Tengah juga meminta penambahan jumlah tempat tidur ICU dan isolasi pasien Corona saat hunian tempat tidur ICU meningkat 4 persen dan hunian tempat isolasi menanjak 7 persen. Minimal, ditargetkan tambahan 15 tempat tidur di setiap rumah sakit Jateng.
Hal ini dikarenakan beberapa kabupaten dan kota di Jawa Tengah kapasitas bed occupancy rate (BOR) sudah mendekati 90 persen. Namun, secara umum BOR berada di lebih dari 60 persen.
"Untuk daerah merah kita sudah mendorong peningkatan rumah sakit menjadi rs COVID-19, memang jujur kita akui beberapa kabupaten dan kota BOR-nya sudah mendekati 90 persen," kata dia.
https://kamumovie28.com/movies/hacked-5/
Zona Merah Corona RI Naik Jadi 29, Jateng Mendominasi
- Kasus COVID-19 di Indonesia kini tengah mengalami kenaikan usai libur Lebaran. Selain faktor mobilitas penduduk, keberadaan varian Corona baru seperti varian Alpha, Beta, dan Delta juga disebut-sebut sebagai pemicunya.
Berdasarkan data yang dihimpun Satgas COVID-19 per 13 Juni 2021, terlihat kenaikan jumlah wilayah di setiap zonasi. Hal ini disampaikan juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito.
"Pada perkembangan zonasi minggu ini, diketahui jumlah kabupaten/kota berzona merah, oranye, dan hijau mengalami peningkatan. Jumlah zona merah dari 17 menjadi 29 kabupaten/kota, zona oranye dari 331 menjadi 339 kabupaten/kota, dan zona hijau dari 7 menjadi 24 kabupaten/kota," jelas Prof Wiku dalam konferensi pers di BNPB, Kamis (17/6/2021).
Berikut daftar update zona merah Corona per 13 Juni 2021.
Aceh
- Aceh Tengah
- Kota Banda Aceh
- Pidie
Jawa Barat
- Bandung
- Bandung Barat
Jawa Timur
- Bangkalan
Daerah Istimewa Yogyakarta
- Bantul
- Sleman
Kepulauan Riau
- Bintan
Bengkulu
- Kota Bengkulu
Sumatera Barat
- Kota Bukittinggi
Jambi
- Kota Jambi
Lampung
- Kota Metro
Sumatera Selatan
- Kota Palembang
Riau
- Kota Pekanbaru
- Rokan Halu
Jawa Tengah
- Kudus
- Semarang
- Sragen
- Tegal
- Wonogiri
- Grobogan
- Jepara
Sumatera Selatan
- Muara Enim
Jambi
- Muaro Jambi
- Tanjung Jabung Barat
Sumatera Barat
- Padang Pariaman
- Pasaman Barat
Dari 29 wilayah tersebut, Prof Wiku mengungkapkan 23 wilayah di antaranya adalah pindahan dari zona oranye. Untuk itu, ia menegaskan perlunya perbaikan sesegera mungkin agar kondisi kembali kondusif.
"Kita perlu melakukan perbaikan segera melalui berbagai cara melalui berbagai preventif maupun kuratif secara bersamaan. Tingkatkan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk sama-sama mengenali situasi berdasarkan data yang ada untuk mengambil kebijakan kesehatan yang tepat serta menciptakan lingkungan masyarakat yang kondusif," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar