Sabtu, 19 Juni 2021

Corona DKI Tembus Rekor Lagi! Ini Sebaran 12.906 Kasus COVID-19 RI 19 Juni

 Indonesia mencatat penambahan 12.906 kasus baru COVID-19, Sabtu (19/6/2021). Total kasus positif saat ini sebanyak 1.976.172.

Provinsi DKI Jakarta mencatat penambahan kasus terbanyak dengan jumlah 4.895 kasus, jadi rekor tertinggi. Di bawahnya, terdapat Jawa Barat dengan 2.104 kasus dan Jawa Tengah dengan 1.877 kasus.


Berikut detail perkembangan virus Corona di RI per Sabtu (19/6/2021):


Kasus positif bertambah 12.906 menjadi 1.976.172

Pasien sembuh bertambah 7.016 menjadi 1.786.143

Pasien meninggal bertambah 248 menjadi 54.291

Tercatat sebanyak 132.215 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 118.023


Sebaran 12.906 kasus baru COVID-19 di Indonesia pada Sabtu (19/6/2021):


DKI Jakarta: 4.895 kasus

Jawa Barat: 2.104 kasus

Jawa Tengah: 1.877 kasus

Jawa Timur: 693 kasus

DI Yogyakarta: 638 kasus

Kepulauan Riau: 341 kasus

Riau: 284 kasus

Banten: 278 kasus

Bali: 155 kasus

Kalimantan Timur: 152 kasus

Kalimantan Barat: 147 kasus

Jambi: 146 kasus

Sumatera Barat: 135 kasus

Sumatera Utara: 122 kasus

Sumatera Selatan: 119 kasus

Lampung: 117 kasus

Aceh: 116 kasus

Kalimantan Tengah: 88 kasus

Bengkulu: 81 kasus

Sulawesi Selatan: 67 kasus

Kalimantan Selatan: 48 kasus

NTB: 39 kasus

Sulawesi Tengah: 39 kasus

Papua Barat: 33 kasus

Sulawesi Tenggara: 22 kasus

Sulawesi Utara: 19 kasus

Maluku Utara: 16 kasus

Maluku: 15 kasus

Kalimantan Utara: 13 kasus

Gorontalo: 9 kasus

NTT: 6 Kasus

Papua: 6 kasus

Sulawesi Barat: 5 kasus

https://tendabiru21.net/movies/el-dia-del-presidente/


Mereka Disebut Biang Kerok Lonjakan Plastik Sekali Pakai di Dunia


- Sebuah laporan terbaru menunjukkan, sejumlah perusahaan besar dan bank berada di belakang produksi dan pembiayaan sebagian besar plastik sekali pakai di dunia.

Penelitian yang dilakukan oleh Minderoo, organisasi nirlaba asal Australia yang mengadvokasi lautan yang lebih bersih, bersama dengan para akademisi di University of Oxford dan Stockholm Environment Institute ini mengungkapkan ada 130 juta ton sampah plastik dihasilkan dalam setahun.


Laporan ini memberikan petunjuk baru tentang siapa yang berkontribusi paling besar memproduksi semua plastik sekali pakai ini, dan siapa yang menghasilkan uang darinya.


Para produsen plastik

Menurut laporan tersebut, seperti dikutip dari New York Times, setengah dari plastik sekali pakai di dunia dibuat oleh 20 perusahaan besar. Dua perusahaan AS, Exxon Mobil dan Dow, memimpin dalam hal ini, diikuti oleh raksasa petrokimia milik China Sinopec, dan Indorama Ventures yang berbasis di Bangkok.


Plastik sekali pakai telah menjadi bisnis yang sangat menggiurkan. Bisnis ini diproyeksikan akan terus berlanjut. Dalam lima tahun ke depan saja, kapasitas produksi diperkirakan tumbuh 30%.

Para investor

Minderoo juga menyebutkan beberapa nama terkenal di bidang keuangan sebagai pihak yang terlibat berinvestasi dalam pembuatan plastik sekali pakai. Nama-nama tersebut antara lain perusahaan yang mengendalikan reksa dana dan rekening tabungan pensiun, termasuk Vanguard dan BlackRock, dan produksinya dibiayai oleh bank-bank terbesar di dunia, termasuk Barclays dan JPMorgan Chase.


Dibantah

Menanggapi penelitian ini, American Chemistry Council mewakili industri plastik, menyebut laporan Minderoo menyesatkan. American Chemistry Council mengatakan Minderoo gagal mengakui penelitian industri yang menunjukkan bahwa mengganti kemasan plastik dengan bahan lain dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca.


Lembaga tersebut balik menuding dengan menyoroti posisi Minderoo Foundation yang didanai oleh saham pendirinya di sebuah perusahaan yang menambang bijih besi. Dikatakan American Chemistry, industri pertambangan lebih parah menuai kritik karena dampaknya terhadap lingkungan.

https://tendabiru21.net/movies/juventud-sin-freno/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar