Jumat, 18 Juni 2021

Beda Ciri-ciri Kelenjar Getah Bening Infeksi Vs Tanda Kanker

 - Kelenjar getah bening yang mengalami infeksi kerap disalahartikan sebagai tanda-tanda kanker. Hal ini karena beberapa gejala di antara keduanya memang memiliki kemiripan.

Namun, ada cukup banyak perbedaan yang perlu diketahui antara gejala pembengkakkan kelenjar getah bening dengan kanker sistem limfatik.


Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem limfatik, yang bertindak sebagai filter untuk mencegah virus atau bakteri menyerang tubuh.


Kelenjar getah bening terdapat di berbagai bagian tubuh, seperti leher, dada, dan ketiak. Bagian tubuh ini umumnya akan mengalami pembengkakkan ketika terkena infeksi.


Lantas apa saja perbedaan antara kelenjar getah bening yang terkena infeksi dan yang mengalami kanker? Simak perbedaannya berikut ini.


Ciri-ciri kelenjar getah bening yang terkena infeksi

Dikutip dari Mayo Clinic, gejala utamanya adalah kelenjar getah bening mengalami pembengkakan. Kondisi tersebut dapat dilihat di permukaan kulit yang tampak menonjol.


Ukuran benjolannya bisa sebesar kacang polong atau kacang merah. Umumnya benjolan ini akan terasa lunak dan nyeri ketika disentuh.


Berikut beberapa gejala lainnya.


Hidung meler

Sakit tenggorokan

Demam

Berkeringat di malam hari.


Saat infeksi sudah teratasi, benjolan atau pembengkakkan kelenjar getang bening umumnya akan menghilang. Namun, apabila kondisi ini berlangsung hingga 2-4 minggu dan cenderung membesar, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.


Ciri-ciri kelenjar getah bening yang terkena kanker


Kanker yang menyerang kelenjar getah bening disebut limfoma. Kanker ini bisa menyerang seluruh bagian sistem limfatik, seperti limpa, kelenjar timus, dan sumsum tulang.


Seperti gejala saat terinfeksi, kelenjar getah bening yang terkena kanker juga akan mengalami pembengkakkan sehingga timbul benjolan di permukaan kulit. Namun, bedanya benjolan ini tidak terasa nyeri ketika disentuh.


Selain itu, berikut gejala kelenjar getah bening yang terkena kanker.

Kelelahan secara terus-menerus

Demam

Berkeringat di malam hari

Sesak napas

Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas

Kulit gatal.

Disarankan, segera mencari bantuan medis apabila kamu mengalami gejala pada kelenjar getah bening seperti di atas.

https://nonton08.com/movies/le-c-de-marilyne/


Waspada! Ini Skenario Terburuk Andai RI Kolaps Diamuk Corona


 Corona di Indonesia melonjak, Kabid Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Dr Masdalina Pane mewanti-wanti risiko kolaps fasilitas kesehatan dua hingga empat pekan mendatang. Kolaps dinilai Pane bisa terjadi jika tak ada pergerakan cepat dari pemerintah untuk tegas memperketat aturan demi menekan kasus COVID-19.

Pane mendesak pemerintah memperketat pengawasan warga terkait kepatuhan melakukan protokol kesehatan. Selain itu, ia menyoroti tracing COVID-19 yang perlu dijalankan dengan benar.


Dalam kesempatan terpisah, pakar epidemiologi Universitas Griffith Dicky Budiman menggambarkan beberapa kondisi yang bisa terjadi di Indonesia jika kolaps terjadi.


Banyak kasus wafat tak tertangani

Seperti beberapa negara sebelumnya, termasuk India dan Wuhan, China, akan banyak kasus kematian COVID-19 yang terjadi sebelum sempat tertangani imbas fasilitas kesehatan setempat tak lagi mampu membendung jumlah pasien COVID-19 yang membludak.


"Kalau sampai kolaps ya artinya akan banyak yang tidak tertangani, dan akhirnya akan banyak yang meninggal, itu dari pasien ya. Kemudian, kematian ini menimbulkan dampak lain, dampak panik masyarakat itu yang terjadi kan waktu di Wuhan di Italia, di Amerika, di Brasil di India," jelas Dicky kepada detikcom Kamis (17/6/2021).

https://nonton08.com/movies/sex-at-the-bar/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar