Kementerian Teknologi Informasi (TI) India telah meminta ke semua perusahaan media sosial untuk menghapus konten yang terkait dengan 'varian India' dari virus COVID-19.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa varian virus Corona B.1.617 yang pertama kali diidentifikasi di India pada tahun lalu diklasifikasikan sebagai varian yang menjadi perhatian dunia.
Sehari setelah WHO memberikan pernyataan tersebut, pemerintah India menyebut bahwa laporan media yang menggunakan istilah "Varian India" tidak berdasar sebab WHO telah mengklasifikasikan varian tersebut hanya sebagai B.1.617 bukan 'Varian India'.
Dalam suratnya kepada semua perusahaan media sosial pada Jumat (21/5), kementerian TI meminta perusahaan untuk menghapus semua konten yang menamai atau menyiratkan 'varian India' dari virus corona.
"Ini sepenuhnya salah. Tidak ada varian COVID-19 yang dikutip secara ilmiah oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO belum mengaitkan istilah 'Varian India' dengan varian B.1.617 dari virus korona di salah satu negara." demikian kutipan isi surat yang tidak dipublikasikan sebagaimana dilansir detiKINET dari Reuters.
Kepada Reuters, sumber pemerintah India mengatakan bahwa surat pemberitahuan tersebut dikeluarkan untuk mengirim pesan keras dan jelas bahwa penyebutan 'varian India' seperti itu menyebarkan miskomunikasi dan merusak citra negara.
https://cinemamovie28.com/movies/the-flower-with-petals-of-steel/
Tingkatkan Kualitas Produk, Zyrex Gandeng Pegatron
- Zyrex menggandeng Pegatron, perusahaan perakitan asal Taiwan, untuk memproduksi laptop di Indonesia mulai tahun 2021 ini, yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk buatannya.
Dalam kerja sama ini, Timothy Siddik yang merupakan Dirut Zyrex, menyebut Pegatron akan memberikan dukungan kepada Zyrex dalam hal desain, manufaktur, dan layanan teknis untuk memproduksi laptop.
Ia pun berharap dengan adanya kerja sama ini, kualitas laptop Zyrex bakal meningkat. Mengingat Pegatron adalah perusahaan internasional yang sudah berpengalaman, dan menjadi salah satu rekanan Apple dalam memproduksi perangkatnya.
"Dengan ditandatanganinya perjanjian kerja sama dengan Pegatron, maka kualitas laptop Zyrex dapat makin baik dan setara dengan merk internasional," ujar Timothy dalam keterangan yang diterima detikINET.
"Pegatron merupakan perusahaan yang mapan dan telah berkomitmen bukan hanya untuk berdagang saja, melainkan juga mendukung dan mempertumbuhkan industri lokal seperti Zyrex, dalam hal teknis dan alih teknologi," tambahnya.
Sejauh ini Zyrex sendiri mempunyai empat lini produksi, di mana tiga di antaranya dikhususkan untuk perakitan laptop, sementara satu lini produksi dipakai untuk merakit PC dan server.
Menurut Timothy, tahun 2021 ini Zyrex akan menambah tiga lini produksi lagi untuk perakitan laptop. Dengan begitu, Zyrex mengharapkan bisa memenuhi kebutuhan pengadaan laptop dari dari pemerintah.
Bagi Pegatron, pemilihan Indonesia ini dilakukan karena dianggap sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi yang terbilang pesat di Asia Tenggara. Mereka melihat peluang dan potensi yang besar di Indonesia.
"Hal ini juga menjadi alasan Pegatron berinvestasi di Batam, Indonesia pada tahun 2019, yang kini memproduksi perangkat komunikasi broadband di sana," Kata Steve Huang, CTO Pegatron, dalam keterangan yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar