Insiden kolaps seperti gelandang Denmark, Christian Eriksen, dalam laga Euro 2020 Denmark vs Finlandia, Sabtu (12/6/2021) bukan kali pertama. Henti jantung atau cardiac arrest pernah dialami pemain Fabrice Ndala Muamba pada 2012.
Kala itu, Fabrice Muamba sempat mengalami 'mati suri'. Jantungnya berhenti selama 78 menit. Namun, tim dokter berhasil melakukan resusitasi sehingga jantungnya hidup lagi.
Insiden Christian Eriksen mengingatkan Fabrice Muamba akan pengalaman kolapsnya. Bagi Muamba, Eriksen membawa kembali kenangan emosional. Apalagi, mengingat Eriksen diperingatkan untuk berhenti bermain sebagai profesional.
"Itu membawa kembali emosi yang telah lama saya taruh, sehingga saya tidak ingin kenangan itu hidup kembali," katanya, dikutip dari CNA, Senin (14/6/2021).
"Ketika itu terjadi, saya bertanya kepada istri saya 'bagaimana Anda bisa mengatasi mengetahui ini terjadi pada saya'?" lanjutnya.
Kolapsnya Eriksen jelas langsung membuat geger 16.000 penonton di Kopenhagen. 1 tim Denmark langsung membentuk lingkaran mengelilingi Eriksen. Salah satu rekannya langsung memberikan penanganan CPR (Cardiopulmonary resuscitation). Momen inilah yang 'menyentuh' Fabrice Muamba.
Muamba juga amat mengapresiasi staf medis yang datang dan melakukan penanganan luar biasa pada Eriksen.
"Saya berharap semuanya baik-baik saja untuknya. Saya sangat, sangat, sangat berharap dia bisa melewatinya," pungkas Muamba.
Dalam kesempatan sebelumnya, badan sepak bola Inggris menegaskan harus ada pertimbangan ketat untuk Eriksen kembali ke lapangan.
Profesor kardiologi olahraga di Universitas St George London yang bekerja sama dengan Eriksen ketika di Tottenham Hotspur, Sanjay Sharma menyebut, penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk mengetahui penyebab kolaps Eriksen.
"Orang ini rutin menjalani tes dan hasilnya selalu baik hingga 2019. Jadi bagaimana Anda menjelaskan dugaan serangan jantung ini?" ujar Fabrice Muamba.
https://movieon28.com/movies/hong-kong-eva/
Tak Punya Riwayat Masalah Jantung, Apa Penyebab Eriksen Bisa Kolaps?
- Insiden kolapsnya gelandang Denmark Christian Eriksen telah mengejutkan banyak orang. Terlebih dokter yang pernah merawatnya menyebut bahwa Eriksen tak memiliki masalah jantung sebelumnya.
"Orang ini rutin menjalani tes dan hasilnya selalu baik hingga 2019. Jadi bagaimana Anda menjelaskan dugaan serangan jantung ini?" kata Sanjay Sharma, ahli jantung dari St George's University of London yang memeriksa Eriksen saat di Tottenham Hotspurs.
Eriksen diduga mengalami henti jantung atau cardiac arrest saat menjalani laga Euro 2020 Denmark vs Finlandia. Ia pun langsung mendapat pertolongan CPR (cardio pulmonary resuscitation) dan kini kondisinya sudah jauh membaik.
Lantas apa penyebab Eriksen bisa mengalami henti jantung? Berikut fakta-faktanya yang sudah diketahui hingga saat ini.
1. Aritmia
Menurut keterangan dokter timnas Denmark, dr Morrten Boesen, Eriksen sempat mendapat defibrilasia atau kejut jantung ketika kolaps di laga tersebut. Menurut dokter jantung, salah satu indikasi pemberian tindakan defibrilasi adalah aritmia atau gangguan irama jantung.
"Indikasi defibrilasi satu satunya adalah ventrikel aritmia," jelas dr Vito A Damay, SpJP(K), dokter jantung dari Siloam Hospital Karawaci, Senin (14/6/2021).
Melihat rekaman ulang pertandingan saat Eriksen mengalami kolaps, dr Vito menduga ada gangguan irama jantung.
2. Bukan karena vaksin Corona
Insiden kolapsnya Eriksen pun diwarnai dengan rumor bahwa ia mengalami henti jantung karena ada sangkut pautnya dengan vaksinasi COVID-19 atau pernah terinfeksi virus Corona. Padahal, faktanya pemain klub Inter Milan tersebut belum pernah divaksinasi maupun positif Corona.
"Dia tidak kena COVID dan belum divaksinasi," kata direktur Inter Milan Giuseppe Marotta, kepada Rai Sport.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar