MediaTek menambah portfolio HP 5G dengan merilis Dimensity 900. Sang penerus Dimensity 820 bakal mentenagai perangkat di segmen menengah dengan fitur premium.
Seperti Dimensity 1100 dan 1200, chipset ini diproduksi menggunakan proses fabrikasi 6nm di TSMC. Namun chipset ini memiliki konfigurasi CPU dan GPU yang lebih murah, dan karena itu lebih terjangkau.
Misalnya, frekuensi CPU maksimum adalah 2,4 GHz, bukan 3 GHz di Dimensity 1200. Chipset ini dilengkapi CPU octa-core yang terdiri dari dua prosesor yaitu Arm Cortex-A78 dengan kecepatan clock hingga 2,4 GHz dan enam core Arm Cortex-A55 yang beroperasi hingga 2 GHz.
GPU Dimensity 900 mengusung ARM Mali-G68 yang satu tingkat di bawah arsitektur Dimensity 1200 Mali-G77. Meski begitu, Dimensity 900 menawarkan fitur high end di kelas mid-range.
Dalam rilis yang diterima detikINET, Kamis (20/5/2021) Dimensity 900 mendukung memori LPDDR5 dan protokol penyimpanan UFS 3.1 yang lebih cepat. Ada dukungan WiFi-6, Bluetooth 5.2, dan kamera 108 Megapiksel.
Saat tidak menggunakan kamera 108 MP, chip ini juga mendukung empat pengambilan kamera secara simultan yang memungkinkan berbagai teknik mulai dari perekaman multiview, bokeh, atau fusi gambar, tergantung software kameranya. Dimensity 900 juga memberikan dukungan perekaman video 4K HDR.
Dimensity 900 mendukung refresh layar hingga 120Hz. Memang di bawah chipset kelas atas MediaTek yang mendukung 168Hz. Namun setidaknya di atas jajaran perangkat kelas menengah yang punya refresh rate 60-90Hz.
Konektivitas 5G sudah terintegrasi, berkat integrasi modem di dalamnya. Dimensity 900 mendukung fungsi standby 5G dual-SIM, jaringan 5G SA/NSA, dan layanan suara VoNR dual-SIM.
Meski MediaTek memastikan Dimensity 900 akan hadir di perangkat keluaran Q2 2021, tidak disebutkan ponsel pertama yang mengadopsi chipset ini. Berhembus kabar kalau Oppo Reno6 akan ditenagai chipset tersebut.
https://tendabiru21.net/movies/just-a-bite/
TikTok ke Kominfo: Konten Penghina Palestina Sudah Dibatasi
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meminta TikTok untuk membatasi konten penggunanya yang mengandung penghinaan atau kebencian terkait konflik Palestina.
Dalam beberapa hari terakhir ini, TikTok diramaikan akun yang menghina Palestina. Sejauh ini, berdasarkan penulusaran, terdapat 40 konten ujaran kebencian terhadap Palestina yang sekarang masih konflik dengan Israel.
Maraknya akun TikTok yang menghina Palestina ini mendapat sorotan dari Komisi I DPR RI dan mendesak Kominfo untuk bertindak.
Disampaikan Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi bahwa saat ini pemerintah sudah berkoordinasi dengan TikTok.
"TikTok sudah melakukan restrict audio nya sehingga tidak bisa digunakan lagi. Audio konten-konten tersebut juga sudah dikategorikan high risk library sehingga dapat diantisipasi agar tidak muncul lagi," ungkap Dedy.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari menyebut persoalan medsos ini menjadi ranah UU ITE. Menurutnya, jika dimanfaatkan dengan tidak benar, siapa pun bisa dijerat UU ITE.
"Terkait social media, tentunya UU ITE menjadi rujukan, sepanjang TikTok itu untuk keperluan positif, tidak untuk sebarkan berita bohong, tidak untuk diskreditkan orang atau pihak atau organisasi nggak masalah, tapi kalau sudah masuk ranah seperti yang kamu sampaikan itu, ya akan berhadapan dengan UU ITE," kata Kharis.
Kharis menyebut persoalan ini juga menjadi tanggung jawab Kemenkominfo. Menurutnya, Kemenkominfo harus melakukan tindakan preventif hingga peneguran ke TikTok jika ada konten buruk.
"Saya kira Kominfo dalam monitoring aktivitas itu yang sekiranya akan membuat situasi tidak kondusif tentunya harus ada upaya preventif, sebagaimana kadang konten-konten yang ini harus diperingatkan," ujarnya.
"Kalau memang membahayakan harus ditegur ke TikTok-nya, kan yang bisa men-take down TikTok atas masukan Kominfo misalnya, karena ada kondisi begitu," imbuh Kharis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar