Sakit gigi merupakan gangguan yang menyebalkan, terutama bila terjadi di malam hari. Nyeri yang ditimbulkan dapat membuat seseorang jadi sulit tidur atau mudah terbangun di tengah malam untuk mencari obat sakit gigi.
Namun, tidak semua orang bisa langsung pergi berobat ke dokter gigi di malam hari. Untuk itu ada beberapa cara sementara yang bisa dilakukan demi mengurangi rasa nyeri.
Dikutip dari Medical News Today, berikut beberapa contoh obat sakit gigi yang bisa dicoba di rumah:
1. Obat pereda nyeri
Satu cara sederhana yang bisa langsung dicoba adalah dengan mengonsumsi obat pereda nyeri (painkiller) yang dijual bebas, seperti misalnya ibuprofen. Obat ini bekerja dengan cara menekan peradangan pada area gigi yang sakit.
Jangan lupa untuk selalu membaca dan patuhi aturan pakai obat.
2. Kompres dingin
Memakai kompres dingin bisa sedikit membantu meredakan nyeri. Caranya bungkus es dengan kain bersih lalu tempelkan di sisi wajah atau rahang yang sakit selama 15-20 menit.
Kompres dingin akan membantu mengecilkan pembuluh darah sehingga nyeri jadi tidak terlalu terasa.
3. Kumur air garam
Garam memiliki sifat antibakteri dan bisa dimanfaatkan sebagai obat sakit gigi. Berkumur-kumur dengan campuran air garam disebut dapat membantu membunuh bakteri penyebab infeksi di mulut dan membersihkan sisa-sisa makanan yang mungkin tersangkut.
Hal ini diharapkan dapat membuat rasa nyeri sedikit berkurang.
4. Teh peppermint
Teh peppermint bisa jadi obat sakit gigi karena mengandung senyawa antibakteri dan antioksidan. Kandungan mentol di dalamnya juga bisa membantu meredakan nyeri pada area yang sakit.
5. Bantal ekstra
Cara sederhana seperti tidur dengan bantal ekstra kadang bisa jadi obat sakit gigi yang ampuh. Prinsipnya adalah posisi kepala yang lebih tinggi akan membuat lebih sedikit darah ada di area gigi yang sakit sehingga nyeri pun akan berkurang.
https://maymovie98.com/movies/the-secretary/
Bye Corona! Negara Ini Juga Sudah Herd Immunity, Cabut Status Darurat COVID
Satu lagi negara di dunia yang mengakhiri krisis virus Corona, kali ini Slovenia segera mencabut status emergency. Kegiatan olahraga dan budaya akan berjalan lagi dengan pembatasan kapasitas 75 persen.
Dikutip dari Reuters, status darurat COVID-19 di Slovenia diakhiri Selasa (15/6/2021), setelah 8 bulan diberlakukan dengan ketat. Pada hari tersebut, Slovenia hanya mencatatkan 112 kasus baru COVID-19 dan dua kasus kematian.
Sekitar 45 persen penduduk dewasa di Slovenia sudah menerima dosis pertama vaksin Corona, dan sekitar 32 persen di antaranya sudah mendapatkan vaksinasi lengkap.
Namun agar tidak kecolongan, beberapa pembatasan sebenarnya masih tetap diterapkan. Di antaranya tetap harus menggunakan masker dan jaga jarak ketika berada dalam kerumunan di dalam ruangan.
Sebelumnya, beberapa negara lain juga sudah mengakhiri 'perang' melawan Corona dengan klaim kemenangan. Malta misalnya, baru-baru ini menyatakan sudah nol kasus dalam sehari setelah sempat melonjak sekitar Maret 2021.
Sebanyak 75 persen orang dewasa di negara ini sudah mendapatkan vaksinasi lengkap, dan setengah populasi sudah mendapat dosis pertama. Herd immunity diklaim sudah terbentuk, meski tetap disertai imbauan untuk berhati-hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar